Punya teman yang namanya Saba? Kalau saya, punya. Nah, di tulisan ini, nama Saba dipinjam dulu untuk sementara. Dan, karena dipinjam, biar bagus, maka namanya ditulis saja jadi besar semua: SABA. Untuk apa dipinjam? Ya, untuk jadi semacam kiat cara bisnis online. Mau tahu selengkapnya? Yuk, kenalan dengan SABA!
Bagi kamu sekarang yang berbisnis, sebenarnya cara bisnis online terbaik itu bagaimana sih? Kalau kamu cari di internet, pastilah banyak dan bejibun jumlahnya. Cara bisnis online yang ditawarkan itu bisa bikin kamu pusing delapan keliling. Lho, kok delapan keliling Mas? Ya, biar beda saja. Masa dari dulu peribahasanya pusing tujuh keliling terus? Ini kan karena pengaruh inflasi, jadi pusingnya tambah satu. Hehe…
SABA juga termasuk cara bisnis online yang mungkin bisa kamu pikirkan dalam-dalam. Kalau perlu, lebih dalam daripada sumur bor di rumahmu. SABA bila kamu cermati, ada empat cara. Jangan kaget bila terjadi pada diri kamu, jadi kebiasaan kamu. Semoga saja tidak. Langsung saja ya!
1. Jangan Salahkan Orang Lain!
SABA diawali dengan huruf S, yang berarti jangan salahkan orang lain kalau bisnis kamu gagal atau cara bisnis online kamu tidak berhasil. Kok begitu? Ya, kan semuanya kembali ke dirimu sendiri. Misalnya, hasil penjualan kita, maksudnya jika hasil penjualan produk kita jelek dan buruk, maka jangan salahkan pasarnya. Bisa jadi kita yang kurang ada ilmu baru tentang penjualan! Ilmu bisnis kan harusnya makin berkembang, apalagi kalau bisnis online. Desa saja makin berkembang, toh banyak pula kembang desa. Wah…! Ya ‘kan?
Atau misalnya kamu punya karyawan atau tim, bahasa kerennya, eh rupanya kinerjanya tidak bagus. Ya, tetap jangan salahkan orang lain! Bisa jadi kamu yang kurang mengajari mereka. Kurang melatih mereka dengan strategi-strategi bisnis gaya baru. Kamu lebih sibuk sendiri. Atau, mungkin kamunya yang masih sendiri. Lah…
Kan mereka kamu yang rekrut, kamu pilih sendiri orang-orangnya. Jadi, tetap ketika menghadapi situasi (karena di situ) dan siniasi (pas karena di sini), tenanglah. Tetap kepala dingin. Lebih dingin daripada freezer, supaya kamu bisa dapat solusinya. Sepakat? Yuk, ke cara bisnis online selanjutnya!
Baca Juga: 7 Tips Sukses Memulai Bisnis Online
2. Jangan Sering Buat Alasan!
Setelah S yang berarti Salahkan, A yang berikutnya punya arti: Alasan. Jangan sering atau suka buat-buat alasan. Apalagi jika alasan itu bermutu sih, tapi rendah gitu lho!
Alasan yang sering diungkapkan orang itu adalah: Mas, saya gaptek. Saya newbie. Yang pertama, kurang bagus, yang kedua lumayan. Gaptek sering sekali jadi alasan orang agar tidak maju. Atau malas mempelajari sesuatu yang baru tentang cara bisnis online. Padahal, yang namanya bisnis, pastilah harus selalu belajar. Berhenti belajar, tidak usah bisnis segala. Karena toh ujungnya adalah bangkrut, yang bisa diartikan muka abang sudah berkerut. Hihi, maksa banget ya?
Ada sebuah kalimat motivasi yang mungkin cocok buat kamu: Kalau mau sukses, lupakan alasan! Kalau mau alasan, lupakan sukses!
3. Merasa Paling Benar
Setelah S, A, lalu B yang artinya Benar. Lebih lengkapnya, jangan merasa diri paling benar, pintar, tahu segalanya, profesional dan lain-lain. Itu adalah cara bisnis online yang salah. Jika kamu sudah kena penyakit ini, maka bisnis kamu tidak bakal meningkat. Karena saran atau usulan dari orang lain, langsung kamu mentahkan. Kamu punya cara sendiri yang menurutmu paling benar sedunia, kalau perlu seakhirat sekalian.
Tetaplah rendah hati dan mau belajar dari siapapun. Bahkan minta saran dan nasihat dari orang lain, termasuk yang lebih muda. Ah, lupakan itu gengsi! Toh, gengsi tidak bakal membuat kamu kaya, kok!
Baca Juga: 5 Ciri Penting Jika Anda Cerdas Atau Pintar
4. Au, Ah, Gelap!
A yang terakhir ya sesuai dengan subjudul itu. Lebih singkatnya adalah cuek. Padahal, kalau mau jadi pengusaha, itu harus punya sifat peka.
Terus, peka terhadap apa saja dong? Ya, dengan kondisi pasar bisnis kamu, saingan atau kompetitor kamu, sampai pula keluarga kamu sendiri. Banyak nih yang sibuk sekali bisnis sampai lupa keluarganya sendiri. Anak istrinya sampai tidak ada waktu lagi bersama dengan sang kepala keluarga. Jangan sampai begini ya..
Termasuk peka di sini adalah relasi dengan makin banyak orang. Tambah kenalan, tambah jaringan. Selain itu, peka terhadap kebutuhan orang lain yang sedang membutuhkan. Yakin saja, menolong orang lain tidak ada ruginya, selama itu positif lho ya! Karena Allah pastilah akan membalas pertolongan itu.
Sampai di sini, jadi makin kenal dengan SABA, kan? Sebisa mungkin, hindari SABA agar cara bisnis online kamu makin bagus dan luar biasa. Sekali lagi, minta maaf yang semaaf-maafnya kepada yang namanya Saba, mungkin lengkapnya Sabaruddin. Dipinjam dulu untuk sementara. Seterusnya, silakan dipakai lagi.
Lho, Mas, kalau di sini, berarti ada terus dong nama SABA itu? Katanya tadi dipinjam. Yah, memangnya nama Saba cuma satu orang? Tidak `kan? Tapi, SABA di atas itu bisa menimpa semua orang. Bisa saya, bisa pula kamu. Hemm…
Baca Juga: Tong Kosong Nyaring Bunyinya [Ternyata Ada Hubungannya dengan Ayam dan Kura-kura]
5 Comments