Manusia adalah makhluk sosial. Meskipun ada yang merasa sok sial, tetapi memang manusia butuh manusia lain. Termasuk dalam hal ini adalah komunitas. Nah, bagaimana dengan komunitas online perempuan di Surabaya? Ternyata, ada semangat Go Digital. Bagaimana selengkapnya?
Komunitas online perempuan mungkin muncul karena kesamaan minat, visi dan bisa juga hobi dari sesama perempuan untuk ikut berbisnis online. Karena biasanya, yang sukses jadi pengusaha online itu laki-laki. Makanya, perempuan harus tidak boleh kalah. Harus ikut sukses. Apalagi dengan bisnis online, yang tidak mengharuskan perempuan untuk ke luar rumah untuk bekerja. Cukup di dalam rumah, pakai daster, boleh robek-robek sedikit, tanpa bedak, tanpa pensil alis, cukup sediakan laptop. Paket data internet atau jaringan internet kabel. Dan, jangan lupa cek listrik! Jangan sampai belum bayar pulsa listriknya! Waduh…
Wosca di Surabaya
Kota Surabaya, yang masih berada di Provinsi Jawa Timur (ya, iyalah), dengan komunitas online perempuan yang bernama Woman Online Community Surabaya (Wosca) punya keinginan untuk terus dan terus menggalakkan semangat entrepreneur yang basisnya digital untuk kaum perempuan Indonesia. Pengalaman yang telah ada setelah delapan tahun, Wosca menarik minat perempuan Surabaya untuk semangat Go Digital. Go, go, go!
Baca Juga: Sebuah Ide Bisnis Unik Untuk Orang yang Takut Resign Kerja
Presiden Wosca sekaligus pendiri dari womanblitz.co, Lilis Rolina punya pendapat bahwa masih banyak peluang bisnis besar di era digital bagi kaum perempuan. Dunia digital itu sangat unik dan inovatif, tanpa mengenal jenis kelamin. Menurut Lilis, siapa yang inovatif dan bisa membaca peluang pasar, maka ia akan menjadi pemenang,” ujar Lilis Rolina di Surabaya, Sabtu (6/4/2019). Meskipun menurutnya lagi, sebagian besar yang sudah sukses adalah laki-laki.
Oleh karena itu, pada momentum 8 tahun kebersamaan, Wosca mengompori perempuan Surabaya untuk lebih menggunakan teknologi digital. Dalam acara itu, delapan perempuan yang penuh inspiratif dan pelaku dunia digital dengan bermacam bisnis hadir sebagai narasumber dan tentunya berbagi pengalaman. Bukan pendapatan lho ya!
Kedelapan perempuan ini secara berturut-turut mengungkapkan tentang menciptakan bisnis di era digital, membuat branding dalam bisnis, networking atau jejaring bisnis, bisnis yang seimbang lewat sosial, meningkatkan ilmu digital, mulai mengenal investor yang berguna untuk pengembangan bisnis, memperbesar bisnis melalui media sosial dan terakhir, diversifikasi bisnis.
Baca Juga: Hindari Sifat SABA dalam Bisnis Online
Wosca juga mengobarkan semangat 160 perempuan Surabaya yang hadir untuk meningkatkan bisnis melalui Line dan Instagram melalui mini workshop. Lion Parcel yang hadir juga memberi tips tentang mengemas paket bisnis online.
Owner Tokozio Design yang bernama Dian Natalia mengatakan bahwa Wosca telah memberi banyak manfaat. Jejaring yang luas sampai peningkatan order yang tentunya dari konsumen. Notabene konsumennya adalah manusia juga. “Target pasar saya sangat pas, di sini tempat berkumpulnya owner, mereka butuh desain logo dan lain sebagainya,” menurutnya.
Sedangkan pemilik OLShop Bundainashop, Diana Oktafi Yuki berbagi kiat saat memulai bisnis online dan cara bertahannya. “Berbisnis online itu sangat mudah, tidak harus memiliki produk, apa yang ada di sekitar kita bisa dijual. Jadi jangan takut untuk memulai berbisnis, lakukan dan jalani dulu apa adanya. Jangan takut rugi dan jangan takut tidak berhasil,” kata Diana.
Diana memulai bisnis online cuma dengan modal nekat. Awalnya omset masih sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu perbulan. Sekarang? Waow! Sudah mampu tembus Rp 30 juta hingga Rp 60 juta per bulan.
Jadi, bagi kamu yang perempuan dan serius mau menekuni bisnis online, jangan lupa buat gabung dengan komunitas ya! Bisa berbagi ilmu, tips dan kiat seputar bisnis. Membangun jaringan. Bisa menambah omzet dari situ. Komunitas seperti Wosca itu jelas. Kalau komunitas bubur diaduk, bubur tidak diaduk, selfie pakai tongkat bambu, itu komunitas apa ya? 🙂