Rasa-rasanya, godaan terbesar yang menghantam pasangan suami istri adalah perselingkuhan. Orang jomblo jelas tidak akan kena perselingkuhan tersebut, lha wong dia sendiri belum dapat pasangan, kok!
Ada banyak tanda perselingkuhan dari pasangan suami istri. Misalnya, mulai dari saling like di media sosial. Lanjut ke komentar. Terus, masuk lagi ke saling chat. Dari Facebook, lanjut ke Whatsapp, lalu berakhir di Telegram. Khusus yang media terakhir tersebut, aplikasi Telegram bisa menghapus bukti dari kedua belah pihak. Asalkan, tidak discreenshot dari awal lho, ya!
Penyebab Perselingkuhan
Kalau kamu membaca tentang kasus-kasus perselingkuhan, memang ada banyak sebabnya. Bisa dari suaminya atau dari istrinya. Suami yang selingkuh banyak, istri yang selingkuh juga tidak kalah banyak. Mereka pada dasarnya memang mencari yang sekiranya lebih baik dari pasangan mereka. Mungkin si suami merasa istrinya kurang cantik, lalu mencari yang lebih cantik. Begitu pula si istri, mencari yang lebih nyaman di hati. Perempuan ‘kan memang lebih senang main perasaan.
Ada sih perselingkuhan yang sampai berhubungan seks. Ini memang sudah gawat darurat. Tingkat perselingkuhannya sudah benar-benar tingkat tinggi. Saya membaca cerita-cerita di KBM App, rata-rata begitu. Cerita tentang perselingkuhan, hadirnya orang ketiga, pelakor, pebinor, perceraian, penyesalan, dan semacamnya. Pembacanya banyak juga, lho!
Nah, kalau sudah selingkuh, terus bagaimana? Biasanya, yang menjadi pelaku meminta maaf kepada pasangannya. Katanya khilaf, bahkan mungkin tidak sengaja. Eh, eh, tidak sengaja? Saya pernah membaca ada satu cerita novel, si istri keasyikan chat dengan laki-laki yang memang pandai menggombal. Sampai istri tersebut mau video call dan telanjang pula. Si laki-laki merekamnya. Karena jengkel si perempuan tidak mau lagi atau tidak mau menjalin hubungan lagi, video tersebut pun disebar, hingga sampai orang-orang terdekat perempuan tersebut.
Kalau sudah begitu, memang rumit juga, ya?! Soalnya, yang namanya jejak digital ini memang sangat susah untuk dihilangkan. Kalau sudah masuk ke HP orang lain, maka itu sebenarnya sudah jadi miliknya. Apalagi disimpan, screenshot, direkam, maka sudah, orang tersebut akan sulit untuk dibujuk agar menghapusnya. Soalnya, tidak hanya satu, tetapi banyak banget.
Bagaimana dengan artis yang tadinya membuka aurat, lalu berjilbab, sementara foto atau videonya masih ada? Nah, itu juga susah, karena artis itu pastilah punya penggemar. Pastilah punya fans. Jika hanya satu atau dua orang yang fans, itu bukan artis, melainkan sok ngartis. Semoga kamu semua yang baca ini tidak termasuk, lah yauw!
Mencegah Pasangan Berselingkuh
Ada seorang istri, dia mencari suaminya, betul-betul ngotot mencari suaminya. Dalam pikirannya, suaminya ini pasti berbuat serong. Pasti berbuat yang nggak-nggak. Akhirnya, perempuan tersebut menelepon temannya yang juga teman suaminya. Katanya, “Eh, Dik, kalau tidak mau suamimu selingkuh, masukkan ke dalam kamar, kunci dari luar, lalu buang kuncinya! Jangan dikasih HP!” Kira-kira begitulah nasihatnya.
Memang, sesuai judul tulisan ini, mencegah pasangan berselingkuh adalah dengan sama sekali meniadakan kontak dengan dunia luar. Cukup kurung pasangan di kamar tertutup, kalau perlu pasung kaki dan tangannya. Nanti pintu baru dibuka kalau mau dikasih makan dan minum. Dia jangan sampai pegang HP sama sekali. Bahkan, jika perlu lagi, putuskanlah tangan dan kakinya agar tidak bisa kemana-mana dengan lancar.
Nah, apakah mau begitu? Apakah mau menempuh jalan itu? Apakah boleh sesering itu? Eh, yang terakhir ini, kaitannya dengan si calon yang berkali-kali muncul itu, lho! Jika kamu masih waras, tentunya tidak dong! Cara yang lebih ekstrim lagi, ya, bunuh saja pasanganmu! Niscaya dia tidak akan pernah selingkuh. Lha, gimana mau selingkuh, sudah is dead?!
Dari persepsi semacam itu, makanya saya heran, jika ada suami atau istri terlalu overthinking terhadap pasangannya sendiri. Selalu mencurigai pasangannya berbuat serong maupun yang aneh-aneh. Bahkan, tiap saat selalu dilihat HP-nya. Bahkan, sampai disadap, lho, ya! Memang HP si pasangan itu pohon karet pakai disadap? Katanya, bahkan melibatkan tim polda untuk menyadap itu. Weleh, weleh.
Lebih aneh lagi, ketika pasangan kita memang punya pekerjaan. Ada pekerjaannya. Otomatis, dia akan selalu keluar rumah. Apalagi mengemban amanah dari negara. Jadi guru misalnya. Tentu, dia akan bertemu dengan banyak orang. Akan sangat susah baginya untuk tidak bertemu dengan orang lain.
Ketika menghadapi seperti itu, pasangannya tidak perlu merasa terlalu was-was. Tidak perlu terlalu merasa takut. Jikalau pasangannya berkomunikasi dengan orang lain demi satu tujuan yang bermanfaat, maka tidak perlu terlalu overthinking. Santai saja, keuleus! Cukup terus harmoniskan hubungan dengan pasangan. Makin akrab dari hari ke hari. Bukankah kata seorang ulama, persahabatan yang paling indah di dunia ini adalah persahabatan antara suami dengan istri?
Jika ditemukan ada indikasi pelanggaran, pasangannya jangan langsung ambil tindakan ekstrim. Langsung meneror orang yang dikira akan merebut pasangannya. Hey, ngaca dulu, dong! Benar-benar harus ngaca, jangan ngaca di air selokan, air got! Bila terlalu berprasangka tersebut, maka itu indikasi orang yang tidak percaya diri. Itu adalah indikasi orang yang tidak bisa mengontrol perasaannya. Pikirannya terlalu dihinggapi dengan hal-hal negatif. Mungkin kebanyakan nonton film horor kali, ye?
Kalau mencurigai pasangannya ada indikasi menuju ke arah sana, maka sita HP-nya. Kurung dia di kurungan ayam kalau perlu! Pokoknya, putuskan sama sekali komunikasi dengan dunia luar, termasuk dengan makhluk luar bumi. Lah, opo kuwi?
Belum Tentu Itu yang Terjadi
Hapus pikiran negatif terhadap pasangan kita sendiri. Bagaimanapun, dia adalah orang yang kita pilih untuk menjadi pasangan kita. Dari awal kita sudah cinta kepadanya, lha kok sekarang, perasaan cinta yang tumbuh bertahun-tahun itu mau dihempaskan dan dibuang ke tempat sampah hanya gara-gara negatif thinking?
Jika setiap hari selalu dibayangi perasaan curiga, suudzon, dan berpikir negatif, plus overthinking, memangnya hidup akan bahagia? Kan nggak toh? Melihat pasangannya berkomunikasi dengan orang lain secara lisan, langsung dianggap itu bakal berselingkuh. Langsung di pikirannya, nanti mereka berdua akan menjalani hubungan yang tidak halal!
Well, well, well, kesetiaan kita terhadap pasangan, begitu pula sebaliknya memang akan selalu diuji. Dan, ujian tersebut memang tidak seperti ujian sekolah yang cuma ada di tengah dan akhir semester. Ujian dalam pernikahan terjadi setiap hari, bahkan setiap detik. Bisa jadi, yang awalnya mesra-mesraan berhubungan intim, begitu keluar kamar, langsung bertengkar hebat! Bisa jadi, ya, itu bisa jadi.
Bila selalu curiga dengan pasanganmu, ngapain kamu punya pasangan juga? Lebih baik kamu sendiri saja, jomblo saja sampai hari kiamat. Toh, jomblo tidak merepotkan siapapun kok. Kamu bakal lebih bebas dalam menjalani hidup, karena tidak ada yang mengatur kamu, dan kamu pun tidak perlu mengatur orang itu. Namun, mau sampai kapan? Sampai 70 tahun menjomblo terus? Memang enak jadi jomblo tua, terus kerjaannya marah-marah dan emosian terus? Emang enak! Sory, yee…
Era sekarang adalah era komunikasi. Saat kamu mencurigai pasanganmu berkomunikasi tidak halal dengan orang lain, maka solusinya adalah perbaiki komunikasimu juga. Lebih mesra dan perhatian terhadap pasangan. Tunjukkan bahwa kamu lebih hebat daripada teman-teman atau orang-orang yang dikenal oleh pasanganmu. Tunjukkan bahwa kamu memilihnya memang tidak salah. Lha, kan kamu yang pilih sendiri? Jika pnn dipilihkan orang tua, kamu juga yang menerimanya dan bukan menolaknya.
Sampai di sini paham? Jika masih kurang paham, berarti kamu butuh makan paha ayam!