Tong Kosong Nyaring Bunyinya [Ternyata Ada Hubungannya dengan Ayam dan Kura-kura!]

Tong Kosong Nyaring Bunyinya [Ternyata Ada Hubungannya dengan Ayam dan Kura-kura!]

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Kira-kira, menurut Anda, arti tong kosong nyaring bunyinya itu apa sih? Setelah Anda klik pada peribahasa itu, maka Anda akan mendapatkan arti yang sesungguhnya. Dan, agar Anda semakin penasaran dengan tulisan ini dan membaca sampai selesai, maka ada kaitannya dengan ayam dan kura-kura. Lho? Makin bingung `kan?  

Memang, bingung itu adalah awal yang bagus. Dikatakan bagus untuk sebuah kemajuan diri seseorang. Dari yang tadinya bingung, lalu bertanya. Bukankah kalau malu bertanya, itu malu juga menjawab? Ini kok malah bahas karakter anak sekolah ya? Yang jelas, orang yang awalnya bingung, dia bisa menjadi tambah bingung kalau tidak melakukan suatu aksi. Demo begitu maksudnya? Tidak selalu aksi itu dikaitkan dengan demo. Kan mereka berdua adalah sejenis nama kendaraan umum. Wah, ini sih guyonan lama!

Orang itu awalnya memang tidak tahu. Ini sifat yang wajar dialami oleh saya, Anda dan mereka (entah siapa juga itu?). Kalau yang tadinya tidak tahu, terus belajar, mencari, memilih dan memilah, akhirnya didapatkan suatu jawaban. Atau keputusan. Asal jangan keputusasaan. Akhirnya, jadilah kita tahu tentang urusan itu. Nah, ini beda halnya dengan orang yang sok tahu. Inilah yang menjadi fokus pada tulisan ini. Tong kosong nyaring bunyinya.

Bicara Tanpa Data dan Fakta

Bicara Tanpa Data dan Fakta
Kalau Sudah Begitu, Terus Bagaimana?

Peribahasa tong kosong nyaring bunyinya, dapat dipahami sebagai orang yang sok tahu, pastilah bicara tanpa data dan fakta. Asal mulut sudah membuka, maka segala isinya yang kosong ikut melancong. Berpindah dari dirinya ke diri kita. Padahal, di dunia ini semuanya selalu tersaji data dan fakta. Termasuk dalam hal ini adalah urusan bisnis. Karena ini masih dalam kategori “EKSIS BISNIS”, maka jelas bisnis diungkit di sini.

Orang dengan pemahaman tong kosong nyaring bunyinya, biasanya mempunyai senjata yang dapat melemahkan Anda saat membuka bisnis untuk pertama kalinya. Misalnya, Anda buka bisnis sepatu. Orang itu mengatakan bahwa bisnis sepatu itu susahnya minta ampun. Persaingan sangat ketat, meskipun sepatu ketat memang tidak enak dipakai. Segala macam alasan dia tembakkan ke Anda. Terus, bagaimana sikap Anda? Inilah yang menentukan masa depan Anda beserta bisnis Anda. Menghadapi orang nyinyir yang baunya anyir itu, kalau Anda mundur, berarti bisnis Anda tidak akan maju.

Itu baru bisnis sepatu, bagaimana bila Anda membuka bisnis hijab, makanan, kursus, pulsa dan lain sebagainya. Orang dengan sifat tong kosong nyaring bunyinya selalu saja punya segudang kendala dan hambatan yang siap untuk menghadang Anda. Padahal, Anda belum juga memulai. Sudah dihadang seperti itu dari sang tong kosong nyaring bunyinya.

Ayam dan Kura-kura

Ayam
Mungkin Ayam Ini Sedang Persiapan Bertelur, Juga Mempersiapkan Suaranya!

Nah, sekarang di bagian perumpamaannya. Ayam mungkin merupakan hewan yang Anda pelihara, begitu pula dengan kura-kura. Bandingkan suara mereka. Suara ayam memang biasanya di mana-mana ada. Yang justru tidak ada suara ayam itu di restoran ayam goreng siap saji. Coba, mana suara ayamnya? Justru yang bersuara adalah ayam dalam bentuk lain. Ini maksudnya apa sih?

Ayam dengan suara ributnya seperti itu, eh, ketika bertelur paling cuma sedikit. Satu butir saja, sudah ribut dan enyampaikan ke seluruh jagat raya. Wah, memang terkesan lebay sih, tapi begitulah ayam! Dia butuh pengakuan dengan suaranya. Ayam berguna suaranya ketika waktu Subuh, membangunkan supaya sholat. Tapi, secara produktivitas, lebih bagus kura-kura. Next, paragraf selanjutnya.

Kura-kura
Tenang, Tapi Langsung Banyak Menghasilkan, Itulah Telur Kura-kura

Kura-kura sekali bertelur, bisa sampai ratusan butir. Padahal, ketika akan bertelur, dia tidak umumkan ke semua orang. Tidak ada pula suaranya meskipun pelan. Tenang. Bertelur, ya, bertelur saja. Sama dengan Anda, berbisnis, ya, berbisnis saja. Buat apa peduli dengan orang yang sifatnya tong kosong nyaring bunyinya? Ya ‘kan?

Bandingkan Juga Dengan Pohon

Pohon
Pohon Ini Sepertinya Butuh Disisir, Supaya Lebih Rapi.

Hakikat pohon memang menetap di satu tempat. Diam. Tapi coba lihat hasilnya. Pohon itu senantiasa tumbuh dari hari ke hari. Jelang dos, eh, maksudnya jelas dong, makin lama makin tinggi. Pohon kelapa bisa lebih tinggi daripada kepala Anda. Tapi, apakah mereka banyak bicara? Justru pohon itu dari bibit, tumbuh kecil, besar, tidak ada suaranya. Akan tetapi, coba bandingkan suaranya ketika pohon ditebang. Pohon jati di hutan yang ditebang, suaranya menggelora. Bisa terdengar oleh seluruh penghuni hutan. Termasuk suara gergaji mesinnya. Sedangkan suara yang kurang terdengar adalah orang-orang yang protes dengan kerusakan hutan. Bisa dari pihak pemerintah atau rakyat, masih harus ditingkatkan suaranya.

Sampai di sini, Anda berarti tidak usah peduli dengan si tong kosong nyaring bunyinya. Karena sudah memang tugas dan kewajibannya dia seperti itu. Hehe…

Anda teruslah melangkah! Biarkan dan tinggalkan tong kosong nyaring bunyinya itu. Dan, bisa Anda lihat perbandingannya, dengan omongannya, apakah dia bisa jadi lebih kaya dan sukses daripada Anda? Apakah bisnisnya lebih berkembang? Kiranya tidak, karena memang bisnisnya adalah menjual kenyinyiran. Orang yang membelinya adalah orang yang pastinya akan merugi. Anda adalah tong yang berisi alias tidak kosong. Hem, secara lebih jelasnya lagi, Anda adalah manusia, bukanlah tong. Benar `kan?

Salam sukses untuk Anda semua!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

5 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.