Siapa sangka sekarang ada profesi seperti online seller blogger maupun Youtuber. Seperti dalam buku ini, profesi yang akan diulas adalah travel blogger. Bagaimana selengkapnya? Simak dan sipak, emak dan bapak, sampai selesai ya!
Buku dengan kaver pesawat terbang yang entah menuju ke mana itu, saya beli di Gramedia Lippo Plaza, Kendari. Waktu itu, sedang ada diskon yang lumayan besar, lah. Secara Kendari bukanlah kota buku seperti Jogja, mendapatkan penawaran istimewa berupa buku, saya sih langsung merogoh dompet. Untungnya, tidak perlu dirogoh sampai ke basement, karena masih ada di permukaan.
Buku ini diterbitkan pada tahun 2020. Berarti pas masih pandemi. Saat itu, kalau mau jalan-jalan atau menerapkan isi dari buku ini, sepertinya akan sangat susah karena dibatasi di mana-mana. Namun, enaknya membaca buku, apalagi seputar traveling, maka pikiran kita bisa ke mana-mana. Cukup di rumah, di kamar tidur, maupun kalau bosan, ya, di atas genteng, dapat membaca buku ini.
Contoh Travel Blogger
Mulai dari halaman 2, buku yang diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Kelompok Gramedia ini, mengungkapkan tentang contoh-contoh travel blogger yang eksis. Ada Astari Ratnadya, lewat blog, www.ivegotago.com. Ada pula Trinity Traveler melalui blog: www.naked-traveler.com. Kamu juga bisa sih bikin domain, jangan pakai naked, tapi nekad. Misalnya: www.nekadtraveling.com. Asal jangan salah dipahami, nekad kabur dari rumah ya!
Baca Juga: Kenali Anak Kecanduan Pornografi Bersama Bunda Elly Risman
Seorang reporter berita sebuah TV nasional, yaitu: Marischka Prudence, banting setir menjadi travel blogger karena mengejar impian untuk menjelajahi dunia. Inilah pentingnya punya impian, ada yang dikejar dalam hidup ini. Kalau tidak punya impian, apa yang mau dikejar? Anjing saja bisa mengejar kita kalau lewat dan mengganggunya, berarti anjing bisa lebih punya impian dibandingkan kita. Ya ‘kan?
Ada begitu banyak travel blogger yang ada di negara Wakanda, eh, maksudnya Indonesia ini. Pada intinya sih hampir sama, mereka sudah punya blog terlebih dahulu, baru jalan-jalan entah ke mana, menuliskan pengalamannya jalan-jalan ke dalam blog. Enaknya pakai blog, karena bisa lebih lengkap diulas dalam tulisan. Jika lewat video, bisa juga, tetapi biasanya memakan kuota lebih banyak. Mau kamu di kuota atau desa, kuota tetap akan terkuras.
Menceritakan Tentang Astari
Pada halaman 7, diceritakan kisah tentang Astari Ratnadya Sumardiono. Gadis minang ini kelahiran 18 Agustus 1992. Ada yang sama di sini? Kalau tidak sama, disamakan saja ya!
Astari ternyata memang memiliki prestasi di bidang menulis. Aneka prestasinya bisa dibaca di halaman 8. Sejak kecil, saat duduk di kelas 3 SD, dia sudah menyukai traveling. Yang membuat dia makin bersemangat saat itu adalah ayahnya mewajibkan anak-anaknya untuk menulis cerita sepulang dari jalan-jalan bersama keluarga. Itulah bakat yang diasah sejak kecil. Kalau pisau, meskipun kecil, kalau diasah, tetap akan kecil juga, ya ‘kan? Ih, hubungannya apa lho?
Meskipun sebenarnya menyenangkan sebagai travel blogger, tetapi tetap tidak mudah. Ketika ada pengundang untuk traveling ke tempat tertentu, dia harus siap fisik dan mental. Misalnya diminta snorkeling di laut, harus siap juga menyelam. Tidak boleh beralasan tidak mau masuk laut karena takut tenggelam. Jika ada objek yang tidak dijelajahi, akan terasa kurang ruh tulisan di blognya nanti.
Dari yang Paling Dasar
Selain murni membahas tentang travel blogger, juga dibahas tentang sesuatu yang paling dasar, yaitu: tentu saja tentang blog. Blog yang muncul pada tahun 1999, memang banyak digunakan untuk diari atau catatan harian. Ingat diari, bukan yang nama penyakit itu.
Biasanya, suatu blog itu punya tema khusus atau niche istilahnya. Kayak artis zaman dulu ya, Niche Ardila! Nah, traveling blog adalah suatu niche yang memang populer. Kamu juga bisa kok mengambil niche ini. Apalagi dasar dari traveling blog ini adalah jalan-jalan, siapa sih yang tidak suka jalan-jalan? Ternyata, pada halaman 27, manfaat berlibur itu mampu menghindarkan dari serangan jantung. Wah, luar biasa bukan?
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Berkelahi Menurut Shireen Sungkar, Apa Saja Itu?
Jika memang kamu tidak menjadi travel blogger, tidak masalah juga, toh itu ‘kan pilihan masing-masing orang. Pada halaman 32, ditulis tentang manfaat menulis blog. Mulai dari bisa jadi tempat curhat, berbagi ilmu, cerita, menjadi portofolio. Kalau yang ini menjadi semacam daftar riwayat hidup berbentuk digital. Jika kamu tidak suka portofolio, mungkin kamu akan suka portokuarto!
Blog juga bisa menjadi peluang mendapatkan penghasilan tambahan, lho! Seperti di buku ini, jalan-jalan dibayar oleh pihak sponsor. Nantinya, harus menuliskan catatan perjalanannya, lalu lapor deh ke pihak sponsor. Mereka setuju, baru para travel blogger dibayar dengan layak.
Mau Menjadi Travel Blogger?
Halaman 38, diajari cara-caranya untuk menjadi seorang travel blogger yang bagus. Jangan dulu mau langsung jalan-jalan, bikin blog dulu. Ini menjadi langkah pertama. Kan judulnya travel blogger, masa tidak punya blog sih?
Kamu boleh pakai blog gratisan dari wordpress.com maupun blogspot.com. Memang sih pengembangannya terbatas, tetapi yang penting menulis dulu, memulai dulu. Baru kalau ada uang, bisa diupgrade ke blog yang berbayar. Kuat bayarnya ‘kan?
Ketika sudah turun di perjalanan sebagai travel blogger, maka disarankan agar kamu banyak membaca referensi, terutama daerah yang mau dijelajahi. Bisa juga ditambah dengan berbincang-bincang dengan penduduk sekitar agar kamu makin mengenal lagi daerah tersebut.
Baca Juga: LDR: Jangan Melihat dari Satu Sisi
Oh, ya, agar tulisan kamu menarik, maka perlu mengenal yang namanya 5W1H, ini dibaca SWIH. Panduan menulis agar kisahmu lengkap dan memang mengambil dari format berita. Pada dasarnya ‘kan kamu membuat tulisan semacam berita atau reportase ‘kan?
Tips ke-8 yang penting, tidak hanya bagi travel blogger, tetapi memang semua blogger adalah rutin untuk terus memperbaharui blog. Jangan sampai blog diisi setahun sekali. Itu blog, atau lomba 17-an? Jangan jadikan blog kamu seperti sarang laba-laba ya? Kalau kamarmu jadi sarang laba-laba mah saya tidak heran lagi.
Selalu Dimulai dari Rencana
Bagaimana? Sudah mulai ada gambaran menjadi travel blogger itu seperti apa? Tidak hanya jalan-jalan memang, tetapi harus dilakukan secara profesional juga. Terlihat jalan-jalan dan piknik ke berbagai tempat, tetapi pada dasarnya itu bagian dari pekerjaan juga.
Agar semangat kamu dalam menjadi travel blogger makin menyala-nyala, maka ikut komunitas sangatlah penting. Kamu juga akan makin senang jika bisa jalan bersama-sama travel blogger lainnya. Berbagi pengalaman dan kisah menarik selama di sana.
Kalau sudah punya niat dan kemauan yang kuat, maka laksanakan sekarang juga. Mau menunggu kapan lagi? Soalnya, makin lama menunda, maka mungkin itu menjadi penderitaan juga lho! Segera memulai, dan semoga segera pula menikmati hasilnya.
Saran dari buku ini, persiapkan semuanya ketika akan memulai perjalanan. Dari tas, dry bag untuk menyimpan ponsel, powerbank, dompet, dan barang lain agar tidak terkena air. Selain itu sandal yang nyaman atau sepatu juga oke, baju yang cukup, jangan bawa satu lemari. Itu mau traveling atau minggat dari rumah?
Obat-obatan ringan juga bisa dibawa. Seperti yang dibawa oleh Yudi Randa, blogger asal Aceh. Coba, apa peralatan traveling yang sering dibawanya? Ternyata, jawabannya adalah koyo! Ya, benda berbentuk lembaran yang ditempel di anggota badan yang nyeri dan pegal. Ketika banyak jalan kakinya dan merasa pegal, maka di situlah koyo berperan. Padahal, biasanya berkebalikan ya? Ada koyo, ada pula moskon.
Memang Lengkap
Setelah jalan-jalan dan kembali ke rumah, kini saatnya untuk mulai membuat tulisan. Keunggulan buku 98 halaman ini adalah lengkap membahas tidak hanya traveling, tetapi juga panduan dalam menuliskannya. Ada di halaman 61, menulis itu dengan membuat outline atau kerangka karangan. Silakan sih bagi yang harus buat kerangka dulu. Namun, biasanya blogger yang sudah terbiasa menulis, tidak butuh itu, semuanya sudah tersusun sendiri di kepalanya. Wah, mantap!
Baca Juga: [Dahsyat] 13 Kiat Mantap Cara Menang Lomba Blog, Langsung dari Ahlinya!
Dalam menulis di blog, perlu juga diperhatikan kaidah SEO. Dalam hal ini adalah penulisan kata kunci. Seorang blogger mesti paham yang namanya SEO, sebab itulah bagian dari nyawa blog. SEO yang tepat akan mendatangkan pengunjung blog dari Google. Dan, itu semua gratis. Kalau kita sudah capek-capek bikin tulisan, tetapi tidak ada manusia yang baca, cuma jin dan tuyul, ‘kan nyesek juga toh? Hal tersebut dijelaskan pula di halaman 73.
Menjelang berakhirnya buku ini, disarankan untuk menemukan gaya penulisan sendiri. Pastilah setiap blogger punya gaya menulis masing-masing. Ini maksudnya gaya tulisan ya, bukan gaya menulis. Kalau kamu sampai kayang, jungkir balik, menempel di tembok hanya untuk menulis, itu gaya kamu juga sih.
Nah, untuk menuju tahap gaya penulisan kamu sendiri, saran yang tepat dari buku ini adalah banyak-banyak membaca tulisan blogger lain. Hal itu akan menambah referensi dan wawasan kamu. Selain itu, bagaimana agar tulisan itu bisa menarik? Bagaimana agar bisa mendorong? Mogokkah mobilmu?
Dua Tips Penutup
Buku ini cukup tipis, cuma 98 halaman. Dalam sekali duduk, kamu bisa kok menyelesaikan buku ini. Cari duduknya yang nyaman saja. Mungkin di kursi sofa rumahmu atau kursi plastik di teras rumah kamu. Jangan duduk di atas kuburan ya! Selain memang dilarang dalam agama Islam, juga kamu baca buku ini sampai ke kuburan, maksudnya traveling ke sana begitu?
Tips yang ditulis oleh Dewi (Dedew) Rieka adalah cara memotret dengan smartphone. Kamu akan diajari 6 kiat-kiat dalam membuat foto yang ciamik. Lho, Ciamik ini bukan daerah di Jawa Barat ya?
Dan, tips terakhir di buku ini adalah cara menggaet pembaca. Ada 7 tips atau kiatnya. Kembali disinggung dalam tips ke-3, konsisten menulis. Kamu bisa belajar dari pemilik blog www.indohoy.com, yaitu: Mumun dan Vira. Mereka punya jadwal untuk menambah konten baru di blognya sepekan dua kali. Dan, mereka konsisten melakukannya selama empat tahun, lho! Wah, memang keren kok!
Kamu juga bisa lebih hebat daripada mereka. Menambah konten baru setiap hari. Mungkin kalau ini, blog kamu jadi sedikit gado-gado karena tidak hanya berisi traveling, tetapi selama masih ada kaitannya, tidak masalah bukan?
Sampai di sini, tertarik untuk menjadi travel blogger? Menarik juga lho! Jalan-jalan menikmati pemandangan alam negeri ini yang sangat indah. Kamu menceritakan kepada orang lain tentang perjalanan kamu itu. Kalau tulisan kamu memang menarik, orang juga akan semakin tertarik. Betul bukan? Hah, bukan?!