Pertanyaan Penting: Yang Gaji Kamu Siapa?

Pertanyaan Penting: Yang Gaji Kamu Siapa?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Sepertinya, hal ini sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial ya? Tentang pertanyaan, yang gaji kamu siapa? Sebuah dialog antara Menkominfo dengan para stafnya, terkait stiker sosialisasi Pemilu Tahun 2019, Kamis (31/1).

Kalau ditanyakan kepada kita, bagaimana jawabannya? Yang gaji kamu siapa? Apa jawaban yang paling tepat? Menurut Menkominfo, Rudiantara, yang menggaji para stafnya, termasuk yang katanya mendukung paslon nomor 02 itu adalah pemerintah. Dalam hal ini adalah termasuk Presiden Jokowi. Makanya, setiap staf atau ASN, harus loyal kepada pemerintah. Kejadian ini bisa disimak lebih dalam di sini. Jadi, PNS yang sehat harus loyal kepada pemerintah, sedangkan untuk PNS yang sakit, minumnya mungkin loyal jelly. Hehe..

Baca Juga: 5 Tips Agar Tetap Sehat dan Segar, Meskipun Sering Kerja Malam

Kalau kata Bang Rhoma sih, “begadang jangan begadang, kalau tiada artinya”. Tapi, kalau memang harus begadang demi kerja untuk mencari sesuap nasi, segelas kopi dan semangkuk mie, kenapa tidak? Terus, cara agar tidak gampang sakit, bagaimana? Langsung deh simak di sini!

Beda Jawaban

Beda Jawaban
Bisa Bermacam Jawaban, Mana yang Menonjol? Sumber Gambar: Pixabay

Sementara warganet lain berpendapat bahwa yang menggaji semuanya itu adalah rakyat. Ya, rakyat Indonesia. Ya, pemerintah, ya, ASN, gaji berasal dari rakyat. Makanya, menurut para warganet tersebut, pemerintah tidak boleh merasa sombong, merasa yang punya gaji. Padahal, yang punya uang terbesar di negeri ini adalah rakyat Indonesia. Pejabat ‘kan bagian dari rakyat juga. Jadi, uang pejabat termasuk uang rakyat. Pokoknya, begitu, lah.

Kewajiban bagi para ASN memang taat kepada pemerintah. Mematuhi jam kerja. Mulai jam berapa ya? Setengah delapan atau jam delapan? Rata-rata jam setengah delapan. 07.30. Mau WIB, WIT, WITA, WATI atau malah RETNO, terserah, yang penting masuk pagi, tepat pada waktunya!

Tentang ini, kadang memang ditemukan, ada PNS yang terlambat masuk kantor. Datang jam 08.30, atau malah 09.00. Rupanya, pada tempat kerja lainnya, seperti di bangunan, para tukang kayu/batu sudah datang jam 07.30. Buktinya, di depan rumah saya, calon tetangga, merenovasi rumah barunya, tukangnya telah muncul, ketika tetangga lainnya yang PNS, belum muncul mukanya di kantor. Padahal, dari segi kerja, bukankah lebih berat para tukang itu? PNS paling berat mengangkat laptop dan pena. Namun, memang berbeda dari segi tanggung jawabnya. PNS yang kena korupsi, dipenjara sampai ujungnya dipecat. Sedangkan tukang, belum ada yang dipecat karena mengkorupsi uang negara.

Baca Juga: Cerpen “CPNS”

Sebuah cerita tentang CPNS, tulisan saya yang pernah dimuat di koran Kendari Pos.

Ketaatan dari segi jam kerja, terus apalagi? Ya, dari segi pekerjaannya itu. Bila disuruh oleh atasan atau pimpinan, para ASN harus taat tanpa dibuat-buat. Dan, ini pun harus diwujudkan dalam kata-kata. Contoh, dalam sebuah grup kantor. Seorang atasan memberikan perintah melalui grup Whatsapp itu, maka staf PNS di bawahnya mesti menyatakan dukungannya dengan “Siap, Pimpinan!”, atau “Siap Dilaksanakan”, atau “Segera Pimpinan!”. Dan, masih banyak variasi lainnya. Intinya, siap, siap dan siap. Kerja, kerja, kerja. Jangan ada waktu untuk istirahat itu ya? Waduh, ya, tidak sampai se-eskrim begitulah!

Beda Jawaban Lain Lagi

Beda Jawaban
Beda Isi Kepala, Jelas Berbeda Jawaban. Sumber Gambar: Pixabay

Sampai di sini, sudah baris yang ke berapa ya? Aduh, capek ngitungnya! Baiklah, masih tentang yang gaji kamu siapa?

Ada yang menafsirkan jawaban itu dengan taat yang luar biasa kepada pimpinan atau atasan. Pokoknya, kerja betul-betul sepenuh waktu, bahkan sepenuh hati. Memang sih, ini yang paling tepat. Kerja itu harus total. Apalagi kalau kerjanya mencuci baju, mesti pakai Total Harum! Hehe… Namun, ada satu yang mengganjal. Apakah itu? Apakah sampai mengganjal pintu? Ya, bisa jadi. Lebih jelas lagi adalah pintu rezeki. Waduh, kok bisa?

Ya, kita dapat melihat kenyataan di banyak tempat, betapa para ASN atau pimpinannya sendiri sangat taat, takut, hormat dan memuliakan para atasannya. Ketika disuruh, langsung berusaha secepat kilat untuk menyelesaikan. Biasanya, secepat kilat, hasilnya boleh jadi rusak berat. Ah, pokoknya, pekerjaan itu harus cepat diselesaikan, biar langit runtuh. Itulah esensi pekerjaan yang sebenarnya. Hem, betul begitu?

Yang bilang, pihak yang menggaji itu pemerintah, betul juga. Yang menyatakan bahwa rakyat yang menggaji, juga tidak salah. Namun, bila ada yang menjawab bahwa Allah yang memberikan seluruh gaji itu, betul apa betul banget? Rezeki dari Allah. Inilah yang seharusnya disadari oleh banyak orang. Pemerintah, atasan, pimpinan, itu cuma numpang lewat doang menyalurkan gaji ke para ASN. Mereka memang diberikan amanah untuk memberikan hak-hak ASN setelah menyelesaikan kewajibannya. Tapi, semuanya itu awalnya dari mana? Tentu, dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ya ‘kan?

Oleh karena itu, sungguh mengherankan, apabila loyalitas dan ketaatan yang luar biasa, tetapi mengesampingkan ketaatan kepada Allah. Misalnya, masih juga ada kegiatan, sementara waktu sholat sudah masuk, malah lebih dipentingkan pekerjaan daripada menghadap Allah. Padahal Allah adalah bos dari segala bos. Untuk atasan dan pimpinan yang notabene termasuk manusia yang lemah, taatnya sedemikian rupa, untuk Allah kok tidak?

Baca Juga: Posisi Siap Sebenarnya Untuk Siapa?

Ya, banyak yang mengatakan siap, tetapi ditujukan untuk? Silakan simak di sini!

Sampai di sini, pertanyaan yang gaji kamu siapa, maka jawabannya adalah Allah! Tidak boleh ada pihak mengaku lebih berjasa daripada Allah. Akan tetapi, gaji dari Allah itu cuma sebagian kecil, lho! Bahkan, kecil banget. Apalagi bicara tentang gaji di dunia ini, ihh, sama sekali tidak ada apa-apanya bagi Allah. Nilainya pun tidaklah mulia, karena dunia ini memang hina di mata Allah. Jangan bangga dulu punya gaji sampai 3 juta, 7 juta atau lebih daripada itu!

Gaji dari Allah yang lebih jauh utama itu adalah ketika hamba-Nya sudah masuk ke dalam surga. Tuh, mau gaji sebesar apapun, pasti akan dipenuhi oleh Allah. Yakin saja, Allah pasti akan memberikan asalkan kita melaksanakan semua kewajiban dari bos dari segala bos kita itu.

Yang gaji kamu siapa? Pemerintah? Rakyat? Jelasnya, Tuhannya pemerintah dan rakyat! Siapa lagi kalau bukan Allah?

Baca Juga: Apakah Hidup Anda Seperti Kecoa Terbalik?

Waduh, lihat kecoa terbalik?! Mau dipukul atau dibiarkan saja? Kok dilihat malah jadi geli ya? Jangan buru-buru geli, sebelum baca yang berikut ini!
Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

2 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.