[Kupas Tuntas] Solusi Lengkap Masalah Keluarga Lewat Blog yang Satu Ini!

[Kupas Tuntas] Solusi Lengkap Masalah Keluarga Lewat Blog yang Satu Ini!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Bila kita ingat soundtrack sinetron Keluarga Cemara, di situ bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga. Tidak ada seorang pun yang lahir tanpa keluarga. Namun, menyangkut masalah keluarga jelas butuh solusi. Apa salah satunya? Ternyata, lewat blog yang direview ini jawabannya!

“Hah?! Lewat blog? Nggak salah tuh?!”

“Jelas tidak dong! Kalau salah, kan tinggal ambil kutex.”

“Halah, kutex itu bukan untuk menghapus tulisan. Yang bisa menghapus tulisan itu namanya tripleks!”

Sekadar selingan, percakapan di atas memang fiksi alias karangan saja. Mungkin percakapan di atas terjadi dalam satu bentuk keluarga. Kita tahu, pengertian keluarga inti itu jelas ada ayah, ibu dan anak-anak. Pembantu rumah tangga juga bisa dimasukkan ke keluarga kita atau dianggap keluarga. Lha, kalau kucing, burung perkutut, ikan koi, bahkan burung walet? Masuk juga? Hem, terserah yang pelihara!

Contoh Masalah Keluarga dan Solusinya

Masalah Keluarga Bisa Saja Muncul, Karena Itu Butuh Solusi Serius!

Kehidupan dunia ini memang disajikan dengan aneka macam majalah, eh, masalah maksudnya. Namun, setiap masalah itu pastilah ada solusi. Bisa berupa solusi jitu yang tidak bikin jutek, atau sesuatu yang dikatakan solusi bermutu, tetapi nyatanya bermutu rendah!

Setiap kita akan diberikan masalah masing-masing oleh Allah. Dan, kepandaian kitalah yang mesti menemukan pemecahan masalah itu. Misal, masalahnya adalah piring kotor. Pemecahan masalahnya tentulah bukan dengan jalan dipecahkan lho ya!

Dari kenyataan yang ada, baik itu di media sosial, maupun Facebook misalnya – padahal sama saja – cukup banyak berita tentang masalah keluarga. Misalnya: perceraian suami dan istri. Ini termasuk masalah berat dalam satu keluarga. Sebab, langsung memisahkan dua kepala besar dari rumah tangga itu. Kondisi bercerai adalah kondisi yang paling disenangi oleh iblis. Serius!

Dalam kondisi bercerai, laki-laki jadi mantan suami, yang perempuan jadi mantan istri. Dulunya sebelum menikah punya mantan, eh, setelah menikah kok juga ada mantannya? Jadi, hidup ini pada akhirnya jadi penuh mantan dong…?!

Bila timbul perceraian, maka anak-anak yang akan jadi korban. Apalagi anak-anak masih kecil, masih balita, belum sekolah, apalagi belum kuliah juga. Masalah keluarga seperti perceraian itu mesti dipikirkan matang-matang, jangan setengah matang seperti telur di warung burjo alias warung bubur kacang ijo itu! Ditambah mie instan yang juga setengah matang. Coba nanti setengah makan juga, bisa?

Baca Juga: Hubungan Antara Dampak Rokok dengan Berita Balita Memeluk Jenazah Ayahnya

Cerita masalah keluarga lainnya, yaitu: kenakalan anak-anak. Saya jadi ingat guru SMP saya dulu, bahwa sebenarnya tidak ada lho anak yang nakal! Dari asal katanya, nakal itu adalah ana akal atau ono akal. Itu dari Bahasa Jawa yang berarti adalah ada akal.

Anak nakal memang jangan dianggap sebagai masalah keluarga karena Insya Allah masih bisa ditangani secara benar dan baik, baik dan benar. Entah yang mana duluan, benar dulu, atau baik dulu?

Hem, bagaimana halnya jika menyangkut anak-anak kita? Katakanlah anak berkebutuhan khusus. Apakah itu dianggap jadi masalah keluarga? Lalu bagaimana menemukan masalah keluarga dan solusinya itu?

Hal yang perlu diingat adalah setiap anak yang lahir dari kita adalah takdir kita. Sudah ditentukan Allah jauh sebelum bumi dan langit diciptakan. Jadi, untuk apa terlalu dipermasalahkan? Meskipun ini cukup berat sebenarnya lho, karena menyangkut juga kadar iman dan keyakinan kepada Allah.

Eko, eh, oke, bahwa masalah keluarga itu akan selalu menghampiri. Makanya, bagian dari solusi itu adalah belajar untuk menjadi orang tua yang baik, belajar untuk menjadi anak yang baik, belajar untuk menerima keadaan anak, termasuk jika anak berkebutuhan khusus. Ada banyak kompleksitas keluarga, lalu di mana tempat belajar yang pas, ringan dan tentunya gratis, tapi hasilnya akan terasa manis?

Belajar Saja Lewat Blog Tentang Keluarga Ini

Mungkin banyak yang masih meremehkan kekuatan dari blog. Alasannya blog cuma penuh dengan tulisan dan dianggap kurang menarik. Lebih enak nonton video di Youtube, gambar-gambarnya bergerak, pakai efek atau suara musiknya tampak. Hah, tampak?!

Bisa jadi itu benar, tetapi tidak sepenuhnya juga. Membaca tetap sampai sekarang menjadi kunci membuka jendela dunia. Okelah, mungkin kamu sendiri ada yang jarang membaca buku, kecuali buku tabungan yang bisa jadi isinya lebih banyak menabung kesedihan. Hehe…

Tapi tetap kekuatan dari sebuah blog itu masihlah ada. Coba saja kamu ketikkan kata kunci tertentu. Yang akan lebih muncul seringnya adalah blog. Berupa artikel-artikel. Jarang sekali yang langsung menampilkan link video ataupun Youtube.

Membaca tetap punya manfaat untuk mengembangkan daya pikir, meskipun tubuh kamu boleh jadi juga makin berkembang alias mulai gemuk. Kalau nonton, ya, begitu saja, kamu akan diajak untuk tidak terlalu banyak berpikir. Sementara tulisan mempunyai kelebihan imajinasi dan visualisasi yang berbeda-beda pada tiap orang.

Oke, oke, kalau memang mau tahu lebih dalam tentang masalah keluarga dan solusinya lewat blog, terus blog apa nih? Nah, harusnya ini pertanyaan dari tadi ya?! Tidak masalah, biar terlambat, asal tetap bisa masuk kelas.

Baca Juga: Awalnya Sakit Gigi Berlubang, Rupanya Malah Nyawa Melayang

Lanjut…

Ketika kita mencari sesuatu penyelesaian masalah atau hal-hal yang ingin diketahui, semestinya memang mencari ahlinya. Ya ‘kan? Untuk masalah keluarga dan solusinya ini, kamu bisa masuk dan berkunjung ke blog: YeniSovia.Com.

Nah, apa yang akan kamu dapatkan dari blog yang dimiliki oleh seorang ibu dengan panggilan Bunda Erysha tersebut? Pertama, kita bisa menemukan bahwa Bunda Erysha ini benar-benar fokus untuk mengelola konten seputar parenting, anak berkebutuhan khusus dan dunia ibu.

Parenting jelas mengacu segala pernak-pernik kehidupan sebagai orang tua. Tentang anak berkebutuhan khusus, menurut saya tidak banyak yang membahasnya secara detail. Padahal mereka juga termasuk mutiara dari Allah, lho! Bukankah setiap anak yang terlahir ke dunia termasuk istimewa?

Bila kita membaca satu per satu artikel yang ada, maka kita akan menemukan ilmu yang sangat luar biasa tentang keluarga. Misalnya, tentang IRT atau Ibu Rumah Tangga. Seorang ibu rumah tangga akan dihadapkan dengan masalah keluarga, terutama dari luar. Cibiran, sindiran atau malah semacam ejekan bahwa ibu rumah tangga itu kurang elegan. Masa pendidikan kuliah tinggi-tinggi, cuma jadi ibu rumah tangga?

Padahal, secara sederhana, untuk apa tampil menjadi wanita karier cemerlang di luar, dipuji orang lain, tetapi keluarga jadi berantakan? Anak-anak jadi tidak punya waktu dengan ibunya sendiri. Ya ‘kan? Semestinya pendidikan tinggi dari kuliah itu diarahkan untuk mendidik anak. Lha, kalau bukan ibunya sendiri, orang tuanya sendiri, terus siapa dong yang pertama?

Bila diserahkan ke guru, ah, berapa jam sih anak bersama dengan guru? Bukankah sebagian besar waktu anak bersama orang tuanya? Bunda Erysha benar-benar memberikan semangat kepada para ibu rumah tangga untuk terus mengejar mimpi! Meskipun saat ini berupa ulat, tetapi lambat laun akan berubah menjadi kupu-kupu yang terbang tinggi dan jauh meraih mimpi. Super sekali!

Bermain Bersama Anak

Lah, Ini Anaknya Siapa Kok Main Sendiri?

Kapan terakhir bermain bersama anak? Nah, pertanyaan yang mungkin susah dijawab ya? Kalau susah dijawab begini, poinnya berapa ya? Halah…

Jika persepsi bermain bersama anak yang kurang, maka itu menjadi masalah keluarga jaman now juga. Ketika orang tuanya datang dari tempat kerja, mungkin akan langsung main HP. Padahal anak-anak sedari tadi sudah menunggu orang tuanya untuk sekadar main mobil-mobilan, boneka, menggambar atau membuat kerajinan tangan.

Nah, di blog yenisovia.com ini ditampilkan tentang kegiatan anak, lengkapnya untuk menstimulasi anak lewat permainan finger painting “membuat pohon”. Lewat menempelkan tangan ke kertas dengan cat air atau pewarna lain. Rupanya, gambar yang tercipta dari tempelan tangan ke kertas itu bagus juga. Pastinya anak-anak akan senang dengan hasil karyanya. Terlebih jika orang tuanya betul-betul meluangkan waktu untuk bermain sepenuh hati bersama anaknya.

Masih banyak permainan lain yang bisa Bunda coba lewat blog Bunda Erysha ini. Ide-ide yang mungkin belum sempat dipikirkan, bisa muncul dari blog ini. Dan, yang pasti, permainan tersebut sudah dicoba sendiri oleh Bunda Erysha, jadi bukan teori tok! Tidak seperti sebagian orang yang bilang teorinya mau nikah, mau nikah, tapi maju saja tidak berani. Hadeh….

Bukti Blog Ini Diakui Eksis dan Bukan Sembarangan

Jika kita mengacu pada kaidah seorang pedagang, mana ada sih pedagang yang bilang bahwa dagangannya jelek? Hampir semuanya pasti akan mengatakan bahwa jualannya yang paling bagus, menarik, harganya murah, tidak ada bandingannya dengan yang lain. Seperti itulah. Kaidah berlaku untuk bisnis offline maupun online.

Itulah pentingnya ada testimoni. Misalnya, kita jual produk A, maka tidak serta merta dijual ke banyak orang. Berikan kesempatan beberapa orang dulu untuk mencobanya. Terus, minta komentar positifnya. Dari situ, calon konsumen atau pembeli baru akan melihat dari berbagai testimoni yang ada, oh, ternyata sudah ada yang pakai. Sudah ada yang gunakan. Dan, hasilnya, luar biasa bagus!

Kalau di blog Bunda Erysha ini, justru bukan hanya testimoni, atau bentuk lainnya semisal komentar di postingannya yang lumayan banyak, tetapi beberapa lembaga atau perusahaan pernah bekerja sama. Waow! Ini termasuk pencapaian yang mantap setelah kurang lebih Bunda Erysha ngeblog dua tahunan.

Mau tahu contoh yang sudah bekerja sama dengan Bunda Erysha? Mau? Mau sekali atau mau banget? Halah, sami mawon

Dalam portofolio Bunda Erysha – meskipun ada portofolio bukan berarti ada portokuarto lho – ada cukup banyak brand atau agency yang sudah menjalin simbiosis mutualisme, saling menguntungkan dengan penulis. Sebut saja seperti: Media Dream, Paytren, Grab, Madhang, ini dalam satu judul atau tautan. Ada juga Grow Hacking Indonesia, Halodoc, Traveloka, Bonanza, Airy Room, Medialogy dan lain-lain. Selengkapnya boleh disusuri di sini.

Selain itu, blog ini memang tidak main-main dimiliki oleh Bunda Erysha yang sudah membuktikan diri mempunyai prestasi dan tulisannya dimuat di mana-mana. Contohnya saja Viva, Rocking Mama dan Dream. Terus apalagi? Kalau lomba bagaimana?

Nah, untuk lomba, Bunda Erysha atau Yeni Sovia juga mentereng dengan prestasinya. Lomba dari Grup Facebook Warung Blogger pernah, Blogger Perempuan Network dan Tempra, #SatuHariSatuKaryaIIDN dan masih banyak lagi. Semuanya lengkap di portofolio penulis. Membaca di situ, mungkin akan langsung terkesima dengan ibu yang satu ini. Spesial di antara kaum ibu, bersinar di antara emak-emak.

Ada satu lagi, sebelum masuk ke subjudul di bawah ini. Bunda Erysha memiliki beberapa buku cetak. Mau tahu judulnya? Mau beli nggak? Hem, mau beli sekarang atau sebentar lagi boleh saja. Namun, untuk lebih menarik keingintahuan kamu, judul bukunya seperti: Secarik Hikmah, Meracik Sakinah. Hem, judulnya main putar-putar kata.

Baca Juga: Menciptakan Masjid Ramah Anak: 2 Kisah Nyata

Ada lagi The Miracle of Doa, ada pula Ngeblog Seru Ala Ibu-ibu. Judul terakhir ini jelas bisa memotivasi para ibu dan emak sekalian untuk mengikuti jejak Yeni Sovia menjadi seorang blogger. Terakhir I Love Teaching. Dari gambar di portofolio penulis, buku tersebut terlihat tebal.

Buku yang sudah dihasilkan oleh seorang penulis memang menjadi suatu nilai jual yang tinggi. Terbukti bahwa Yeni Sovia pernah menjadi pembicara dalam seminar anak berkebutuhan khusus dan motivasi menulis untuk ibu-ibu. Bunda Erysha tidak menyebutkan banyak acara seminar yang diikutinya sebagai pembicara, karena mungkin terlalu banyak.

Mesti Ada Keseimbangan

Wah, Bagaimana Caranya Bikin Begini?

Dunia ini butuh yang namanya keseimbangan. Maksudnya, selalu ada dua sisi. Sisi Purnamawati dan Sisi Kurniati. Halah, siapa mereka itu? Ada yang kenal???

Ketika saya melakukan blog review dari website Yena Sovia asal Bandung ini, kontennya memang berkualitas dan tidak sia-sia bagi siapapun untuk berkunjung ke lamannya. Apalagi bagi Bunda atau Sist yang baru saja menikah – selamat ya – maupun yang sudah lama menikah.

Menjadi orang tua itu sepertinya memang tidak ada sekolah khusus di Indonesia ini. Pendidikan formalnya tidak ada. Makanya itu, ketika akan menjadi orang tua, butuh ilmu yang selalu segar dan menyegarkan. Ilmu yang selaras dengan perkembangan jaman now sekarang ini.

Kalau menurut saya, format tulisan perlu sedikit diatur supaya lebih rapi dan menarik perhatian untuk membaca. Mungkin perlu beberapa kalimat saja di bagian home di bawah gambar dan jangan terlalu banyak. Bisa menggunakan format Insert Read More tag, agar terpotong kalimat pembukanya. Tentunya, membuat kalimat pembuka juga tidak bisa sembarangan. Perlu ditampilkan sedikit tentang isi artikel, tapi bikin orang penasaran.

Hal yang perlu diperbaiki dari website ini hampir tidak ada lagi, karena konten yang berkualitas, fokus pada masalah keluarga dan solusinya, lewat menu parenting, pendidikan anak berkebutuhan khusus dan dunia ibu membuat siapa saja yang ingin mencari ilmu tentang keluarga, tidak perlu ke mana-mana. Boleh sih ke mana-mana sekadar untuk menambah referensi lagi.

Untuk Yeni Sovia atau Bunda Erysha, tetap semangat menulis! Bagaimana pun, yang lebih mengerti masalah keluarga dan solusinya itu memang lekat dengan dunia ibu. Tulisan yang ke luar dari seorang ibu mempunyai ciri tersendiri dan biasanya langsung menyentuh pembacanya, apalagi sesama perempuan.

Masalah keluarga yang dihadapi oleh seorang ibu dalam rumahnya menjadi menarik untuk ditampilkan dalam bentuk tulisan, asal bukan dalam bentuk mengumbar aib atau membuka borok keluarga sendiri. Tips-tips ringan seputar keluarga menjadi ilmu yang tidak akan basi, meskipun tidak pakai pengawet.

Permasalahan keluarga akan terus berkembang. Oleh karena itu, perlu penangkal dengan menyajikan solusi-solusi jitu untuk menghadapinya. Selain Yeni Sovia atau Bunda Erysha, ada lagi yang tertarik untuk menjadi blogger perempuan?

Tidak perlu risau dan galau apabila tulisannya dirasa masih kurang berkualitas. Tulis saja, Allah yang Maha Melihat tulisan tersebut. Kalau memang bagus, apa susahnya sih bagi Allah agar tulisan itu menyebar dan menebar manfaat ke banyak orang? Ya ‘kan?

Baca Juga: Pengasuhan Anak: Ayah Jangan Lengah!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.