Rasa-rasanya, ketika saya membuka-buka TikTok hari ini, ada yang terasa beda. Biasanya, video-video tidak bermutu atau alay begitu. Namun, ada yang muncul, yaitu: kejadian ledakan di Lebanon.
Sebelum membahas tentang ledakan di Lebanon, tepatnya di ibukota, Beirut, saya mau cerita dulu tentang seorang saudara sepupu saya. Kamu pasti belum mengenalnya, ‘kan? Nah, makanya itu, saya ceritakan di sini. Ini ada kaitannya pula dengan salah satu om atau paman saya. Kamu juga pasti belum mengenalnya ‘kan?
Bubuk Petasan Satu Kaleng
Saya sudah lupa pada tahun berapa dan usia berapa, paman saya bercerita bahwa saudara sepupu saya itu telah menyimpan satu bubuk petasan atau mercon sebesar satu kaleng biskuit. Kalau dari ceritanya sih, mirip dengan kaleng biskuit Khong Guan yang bulat itu lho!
Om saya tersebut merasa takut dengan benda tersebut. Jangan sampai karena sifatnya yang mudah terbakar, bisa menimbulkan resiko rumah ikut terbakar. Bukan rumahnya, bukan pula rumah saya, melainkan itu adalah rumah nenek saya di daerah Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Rumah itu sekarang sudah tidak berbentuk lagi. Nenek saya sudah meninggal. Rumah yang terbuat dari papan-papan kayu tersebut memang menyisakan masa kecil yang indah. Masa ketika banyak bermain dengan saudara-saudara sepupu saya dan bebas di sana. Tanpa dipusingkan dengan gadget atau smartphone. Ah, masa yang tidak akan terulang lagi. Bagaimana dengan masa kecilmu?
Nah, paman saya mengambil tindakan bubuk tersebut dibasahi dengan air. Jadinya akan mlempem nanti. Dibuat mercon tidak akan bisa. Untunglah saudara sepupu saya tidak marah. Paling tidak dari cerita om saya itu. Lah, bagaimana mau marah? Masa pamannya sendiri mau dimarahi? Dia juga menyimpan barang berbahaya di rumah tersebut.
Memang Sedang Berduka
Sebenarnya dunia ini memang tengah berduka sekarang. Wabah corona alias covid-19 ini masih terus saja memakan korban. Si virus yang kecilnya minta ampun itu sudah membuat sosok manusia yang jauh lebih besar tidak berdaya. Begitulah kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dia mampu menciptakan benda yang sangat besar, seperti galaksi, tetapi juga bisa sangat kecil, macam virus itu.
Baca Juga: Bencana Banjir di Masamba, Luwu Utara dan Sesuatu Spesial yang Sebelumnya Ada
Lalu, kaitannya dengan ledakan di Lebanon itu, apa sih yang menjadi penyebabnya? Jelas kalau yang namanya ledakan, pastilah api yang bermain peran utama di situ. Namun, apa yang menjadi pemicu dan pemacunya?
Berdasarkan info-info yang saya lihat lewat Mbah Google, ledakan di Lebanon karena adanya penyimpanan zat kimia di gudang dekat laut, sudut pelabuhan di Beirut.
Untuk sumbernya, lebih bagus kita tanya yang lebih valid. Hem, siapa? Kalau berita semacam ini, lebih pas memang dari pejabat yang berwenang. Dalam hal ini adalah kepala pemerintahannya, Perdana Menteri Hassan Diab.
Beliau mengatakan bahwa penyebab ledakan tersebut diduga karena 2.750 ton amonium nitrat. Bahan ini rupanya termasuk pupuk pertanian. Memang sih, pupuk tersebut disimpan selama bertahun-tahun di dalam gudang dekat laut.
Pihak pemerintah akan melakukan penyelidikan agar bisa diketahui siapa sih penyebabnya, siapa yang membuat ledakan di Lebanon tersebut? Kamu yang baca tulisan ini jelas tidak. Karena siapa tahu, di antara kamu, ketika dulu masih kecil, mendengar mercon dinyalakan saja, tutup telinga, lari, lalu bersembunyi kok! Hehe… Sama, saya juga begitu.
Tapi, untuk saat ini, janganlah kita bercanda. Musibah yang terjadi ini sungguh sangat mengenaskan. Lalu, apa saja hal-hal lain kaitannya dengan ledakan di Lebanon ini?
Korban Jiwa
Setiap musibah pastilah akan menimbulkan korban. Baik itu korban jiwa, yang meninggal maupun luka-luka. Selain mengalami cobaan pada fisiknya, harta bendanya juga menjadi korban. Terlebih jika tidak cuma mereka sendiri yang terkena, tetapi orang-orang tercintanya. Orang tua, suami, istri atau anak-anak yang masih kecil. Subhanallah…
Korban tewas telah mencapai setidaknya 100 orang. Ribuan orang, ada yang mengatakan lebih dari 4.000 orang terluka. Kejadian tersebut merupakan bencana yang luar biasa dahsyat. Inilah yang dikatakan oleh Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan.
Tidak Cuma di Lebanon
Kejadian ledakan di Lebanon tersebut telah membuat negara tetangganya ikut merasakan. Kalau dalam video-video yang viral di aneka medsos, muncul kepulan asap oranye. Itu terjadi setelah ledakan kedua.
Jamur raksasa terlihat dengan jelas dalam ledakan di Lebanon tersebut. Saking kerasnya ledakan, menyebabkan adanya gelombang kejut ke seluruh kota. Selain itu, membuat kaca-kaca bergetar sampai balkon apartemen ikut ambruk.
Nah, sesuai subjudul di atas, ledakan di Beirut ini terdengar sampai ke negara tetangga, yaitu: di Siprus yang letaknya 240 kilometer. Wah, jauh juga ya efeknya?!
Bagaimana tidak besar, jika amonium nitrat beratnya saja mencapai 2.750 ton seperti yang saya tulis di atas itu. Selain itu, musibah ini ternyata membuat gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo.
Meskipun mirip dengan gempa, tetapi itu hanyalah semacam gempa di permukaan. Jadi, tidak sampai membuat magnitudo sebesar gempa bumi yang sebenarnya. Demikian kata seorang ahli, Don Blakeman, di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional AS. Energi dari ledakan masuk ke udara dan bangunan. Bayangkan jika hal tersebut terjadi di bawah permukaan bumi. Subhanallah, pastilah akan jauh lebih tinggi lagi efeknya.
Ternyata, Bisa Juga Berubah Sikap?
Berkat kejadian ini, musuh Lebanon, yaitu: Israel, siap untuk membantunya. Semestinya antara kedua negara tersebut masih berperang, lho! Beritanya, ketika dilansir oleh AFP, pada Rabu (5/8/2020). Benjamin Netanyahu yang menjadi Perdana Menteri Israel telah memberikan instruksi kepada Dewan Keamanan Nasional Israel untuk melakukan kontak utusan PBB Timur Tengah, yaitu: Nickolay Mladenov.
Baca Juga: Narsis dan Eksistensi Kita
Apa isinya? Israel ingin membantu Lebanon dengan kejadian ledakan di Beirut.
Sedikit Mengingat Masa Lalu
Masih ingat pelajaran sejarah di sekolah menengah dulu, kejadian jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki? Pada kejadian ini, menurut para ilmuwan, ledakan setara dengan ledakan 3 kiloton TNT. Kalau nilainya sebesar itu, maka setara dengan seperlima ledakan bom atom di Kota Hiroshima, Jepang. Wah, itu saja baru seperlima, bagaimana dengan ledakan yang sebenarnya ya?!
Berdoa Untuk Mereka
Mungkin, berdoa untuk para korban kejadian ledakan di Lebanon dilakukan secara sendiri, menghadap langsung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun, kepedulian untuk yang mengalami musibah memang perlu untuk diungkapkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan tanda pagar atau tagar.
Dalam musibah ini, tagar yang muncul di antaranya: #Beirut, lalu ada #PrayForLebanon. Kalau pakai tagar, maka media yang lebih cocok adalah Twitter maupun Instagram. Pada Twitter, tagar mencapai 171.000 tweet. Sedangkan, tagar #Beirut mencapai 2,74 juta.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa meskipun netizen atau warganet itu – yah – banyak yang lebay, alay, jadi bucin, tukang sebar hoax, atau sebutan kurang bagus lainnya, tetapi pada dasarnya mereka tetap punya hati. Tetap punya kepedulian. Apalagi dengan musibah yang menimpa sangat banyak orang tersebut.
Baca Juga: Menciptakan Masjid Ramah Anak: Dua Kisah Nyata
Kepedulian semacam itu sangatlah bagus. Bayangkan, jika sampai menimpa kita, maka pastilah kita akan sedih juga, bahkan bisa jadi lebih sedih daripada para korban ledakan di Lebanon sekarang.
Terus, masih ada kaitannya dengan berdoa. Melihat kejadian ledakan luar biasa besar seperti itu, apakah pikiran kita teringat dengan Palestina? Rumah-rumah orang Palestina meledak dan terbakar ditembak rudal-rudal Israel. Tidak cuma satu atau dua bangunan, tetapi cukup banyak bangunan. Satu bangunan tetapi bertingkat-tingkat, pastilah dihuni oleh banyak orang.
Namun, apakah tagar atau ungkapan keprihatinan tersebut akan seperti ini? Menurut berita yang saya tulis di atas tadi, Israel menawarkan bantuan, lalu mengapa untuk Palestina tidak? Justru Israel yang menjadi biang keroknya.
Yang jelas, Palestina sudah lama mengalami atau menjadi korban dari agresi militer Israel. Suatu peristiwa pembunuhan banyak orang dan rata-rata bukanlah sasaran tempur musuh Israel tersebut. Justru yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-anak kecil. Apakah perempuan bisa berperang? Apakah anak kecil bisa menyerang militer Israel? Suatu hil yang mustahal bukan? Tetapi, mereka tetap menjadi korban utama.
Kesimpulan
Musibah memang tidak ada siapapun yang bisa menduga, kapan dan di mana akan terjadi? Kalau toh ada korban, juga siapa saja? Manusia saja yang berhati-hati bisa terkena musibah kok, apalagi yang tidak. Betul?
Tentunya, kejadian ledakan di Beirut ini perlu menjadi pembelajaran bagi negara-negara lain. Bahan-bahan kimia yang mempunyai daya ledak tinggi harus dalam tingkat keamanan yang sangat ketat.
Selain itu, negara Lebanon butuh uluran tangan kita. Ini sebagai bentuk kepedulian yang lebih besar lagi daripada bikin tagar terus-terusan. Bisa dengan harta kita, atau uang kita juga boleh. Tidak ada? Hem, bukankah ini masih tanggal muda?
Meskipun tanggal muda atau tanggal tua itu berpengaruh di isi kantong, tetapi doa semestinya tidak terpengaruh oleh kedua jenis tanggal itu. Benar ‘kan?