Citra Biru yang Membuat Haru

Citra Biru yang Membuat Haru

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Malam ini, cuaca masih panas. Saya menulis ini mulai jam 21.02 WIB. Itu jam di laptop, sedangkan aslinya jam 22.02 WITA. Entah kenapa laptop lebih cepat satu jam, apakah karena memang diproduksi di Indonesia bagian barat?

Saya membaca sebuah puisi malam ini juga. Tulisan ini rencananya memang dimasukkan ke dalam Pantun Bale. Itu lho ajang untuk mengulas semua tulisan Senin Blogwalking di grup WA Lagerunal. Namun, saya tidak bisa mengulas semua. Selain karena keterbatasan waktu, juga dana umum dan kesempatan. Dua yang terakhir ini adalah di permainan Monopoli. Kalau poligami, harus punya dana dulu, baru bisa ada kesempatan untuk ke sana. Eh!

Puisi yang saya baca berjudul “Citra Biru”. Ditulis oleh Nani Kusmiyati. Lewat platform Kompasiana. Sudah cukup lama saya tidak menulis di situ juga. Alasannya memang saya kurang bahan. Katanya sih, kalau kurang bahan, mesti datang ke penjahit ya? Kan di sana banyak bahan!

Baik, saya akan mencoba mengulasnya per huruf ya! Halah, kelamaan, coba per bait saja.

Berikut adalah puisi lengkapnya:

Citra biru citra khayalku
Khayalku membawaku ke alam yang semu
Semu berkabut kelabu
Kelabu membuatku semakin ragu akan cintamu

Citra biru datang berlalu
Berlalu meninggalkan satu kenangan
Kenangan yang berkesan
Berkesan tuk masa depan

Kutahu mimpi kan berubah
Berubah menjadi kenyataan yang indah
Indah kulihat karena hariku semakin cerah
Cerah hatiku tanpa rasa gundah

Citra biru hanya sebuah lagu
Lagu kenangan tentang rindu
Rindu kekasih yang lama tak bertemu
Bertemu tuk berikrar selamanya bersatu

Khayalan

Dahulu, ketika saya masih kecil, sering saya disindir oleh omku ketika saya bermain robot-robotan. Katanya, saya berkhayal karena memang memainkan robot-robotan itu dengan cerita khusus yang tentu saya sendiri yang tahu jalannya. Waktu itu, saya menjadi sutradaranya, para pemainnya tidak perlu disebutkan namanya di sini, begitu pula penata riasnya. Walah.

Khayalan itu memang penting lho! Penemuan mana sih sekarang yang tidak didahului dengan berkhayal? Pesawat terbang misalnya. Kata sejarah, Wright bersaudara yang menemukannya. Mereka berhasil menemukan pesawat yang bisa terbang sampai kini. Nah, pertanyaan selanjutnya, siapakah yang menghilangkan pesawat itu? Kok sampai Wright bersaudara yang menemukan?

Dari bahas pesawat terbang, kita terbang dulu untuk melihat puisi Bu Nani seperti ini:

Citra biru citra khayalku
Khayalku membawaku ke alam yang semu
Semu berkabut kelabu
Kelabu membuatku semakin ragu akan cintamu

Ada kata “khayal” yang membawanya ke alam yang semu. Padahal semu ini saya sendiri, bahkan tiap pagi. Karena artinya memang “senang jamu”! Ada penjual jamu pakai motor yang sering lewat di depan rumah kalau pagi. Mau titip beli juga kah?

Selain itu, ada rasa “ragu akan cintamu”. Wah, ini bisa muncul karena kelabu! Kalau kaitannya dengan kelabu, apakah di rumah sana banyak nyamuk?

Pada kalimat “semu berkabut kelabu”, berarti kalau senang jamu, pertanda tidak akan digigit nyamuk, karena nyamuk tidak suka kelabu. Begitulah. Semoga makin bingung.

Kenangan

Nah, kalau kata “kenangan” ini, saya memang punya kenangan sendiri, lebih lengkapnya “Kopi Kenangan”. Awalnya, saya minum bersama teman saya di Makassar. Dia sukanya gula aren. Eh, pas saya coba, wah, rasanya mantap! Sampai sekarang saya suka banget. Ini dia fotonya waktu saya minumnya di Manado beberapa hari yang lalu:

Tambah segar bukan? Saya pesannya memang dingin, pakai es batu. Saya meminumnya di malam hari. Apakah tidak takut kenapa-kenapa begitu? Saya ‘kan tidak minum lebih dari segelas, jadi tidak masalah sih. Selain itu, es batunya kecil, beda kalau batunya sebesar pondasi rumah. Sepertinya kalau yang itu, justru jadi masalah deh!

Yuk, lihat lagi puisi di atas:

Citra biru datang berlalu
Berlalu meninggalkan satu kenangan
Kenangan yang berkesan
Berkesan tuk masa depan

Rupanya, kenangan yang berkesan itu untuk masa depan. Bagaimanapun, masa depan itu masih suci. Beda kalau sesama perempuan baku bonceng naik sepeda motor, lalu bilang, “Suci masa di depan? Dia ‘kan baru belajar naik motor?”

Selain itu, bait puisi itu juga mengatakan “citra biru datang berlalu”. Tentunya ini kurang lengkap, tidak cuma berlalu, tetapi juga harus berlintas. Akhirnya jadi berlalu lintas. Awas, ada razia di depan!

Mimpi yang Berubah

Salah satu cara mewujudkan mimpi adalah bangun terlebih dahulu, terserah yang bangun yang mana, pokoknya turun dahulu dari tempat tidur. Mewujudkan mimpi itu dengan pikiran, tangan, kaki, dan seluruh badan. Misalnya: bermimpi ingin turun berat badan. Bisa saja melakukan gerak badan. Mungkin nanti berat badannya benar-benar turun. Maksudnya turun dari perut ke paha!

Kita lihat bait puisi yang ketiga ini:

Kutahu mimpi kan berubah
Berubah menjadi kenyataan yang indah
Indah kulihat karena hariku semakin cerah
Cerah hatiku tanpa rasa gundah

Pada dasarnya, mimpi memang bisa berubah. Dan, itu manusiawi, keadaan mungkin tidak sama setiap hari. Harapannya sih, berubah menjadi kenyataan yang indah. Pertanyaan selanjutnya, poinnya 100, kenyataan yang indah itu seperti apa?

Mudah dijawab ini, kenyataan yang indah itu adalah yang membuat bahagia, menyenangkan, dan tanpa rasa gundah. Lengkapnya tidak ada rasa gundah gulana. Kalau gulanya, maka diperiksa kadarnya di dokter ya! Jangan sampai naik lagi bulan ini.

Terpulang Kepada Rindu

Bait keempat kita lihat lagi:

Citra biru hanya sebuah lagu
Lagu kenangan tentang rindu
Rindu kekasih yang lama tak bertemu
Bertemu tuk berikrar selamanya bersatu

Rindu adalah perasaan yang selalu ada pada diri manusia. Ini wajar. Jenis rindunya pun bermacam-macam. Contohnya: rindu seorang anak kepada orang tuanya, begitu pula sebaliknya. Rindu kepada Allah, kepada guru, dan lain sebagainya.

Saya pernah mendengar sebuah kisah. Katanya, rindu pada diri seorang laki-laki itu memang ada perbedaannya. Ketika lihat anak kecil, tiba-tiba dia rindu dengan anaknya sendiri. Saat melihat perempuan tua, dia rindu dengan ibunya yang berada jauh di sana. Nah, ketika lihat perempuan cantik, dia malah lupa dengan istrinya!

Mengapa bisa muncul rindu? Faktor penyebabnya memang karena lama tak bertemu seperti puisi di atas. Bertemu secara fisik. Bertemu tatap mata, bersalaman, bahkan berpelukan jika antara dua perempuan yang saling bersahabat. Namun, kalau laki-laki berpelukan dengan laki-laki lain, sepertinya terkesan aneh, kecuali antara ayah dengan anaknya atau sesama saudara kandung.

Untuk memuaskan rindu, paling tidak memang harus bertemu. Sekarang teknologi makin canggih. Bisa video call. Saling melihat wajah melalui layar HP. Sampai kini belum ada teknologi macam pintu ajaib Doraemon yang bisa membawa kita ke mana saja. Seandainya ada, kamu sendiri mau ke mana dan buat apa pintu tersebut? Jangan sampai dipakai untuk ganti pintu di rumah, karena biasanya orang cuma punya dua pintu, yaitu: pintu keluar dan pintu WC!

Dalam puisi di atas, bertemu, lalu berjanji untuk selamanya bersatu. Kata pepatah zaman dulu, bersatu kita teguh, bercerai kawin lagi. Bersatu dalam puisi tersebut memang maknanya adalah pernikahan. Orang menikah memang diharapkan bisa selamanya. Apa kebalikan dari selamanya? Jawabannya adalah sesebentarnya. Soalnya, “lama” lawan katanya adalah “sebentar”.

Rima yang Teratur

Salah satu keindahan puisi adalah rimanya yang teratur. Jadi, ketika kita membacanya terasa ada aroma yang menyejukkan jiwa. Termasuk puisi di atas. Saya memberi apresiasi kepada penulisnya.

Membuat puisi juga untuk mengungkapkan rasa. Ketika kita ada masalah, maka buatlah puisi. Seperti ketika kita sedang tidak punya uang. Buatlah puisi dengan seindah mungkin, menggunakan rima yang sangat teratur, judul yang sederhana, tetapi maknanya dalam, lalu pergi bekerjalah. Memangnya cuma bikin puisi saja, lalu uang datang tiba-tiba? Sungguh itu bagaikan citra biru, maksudnya berharap mendapatkan uang biru, agar di masa depan tidak mengalami gundah, maka perlu diperbanyak lagi dengan uang merah!

pantun-bale

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

5 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.