Makna dari Buah Pepaya

Saya punya teman yang sepertinya lebih suka makan buah daripada makan nasi.

Dia mengungkapkan bahwa nasi itu mengandung gula. Itu juga yang dikatakan oleh dr. Zaidul. Kurangi nasi, apalagi nasi putih, sebab ada kandungan gulanya. Kalau bagi saya sih juga perlu untuk mengurangi gula, karena gula itu sifatnya manis. Sementara saya sendiri sudah manis, masa mau ditambahkan terus?

Kalau malam, teman saya itu lebih suka makan buah. Aneka buah dia suka sepertinya, kecuali buah yang sudah busuk atau buah yang sudah dimakan orang.

Dia juga suka membuat infused water. Itu lho buah yang direndam air dalam botol tertutup, biasanya sih enam jam. Buah kurma pernah direndamnya. Saya juga pernah merendam, tetapi malah tidak jadi infused water. Dan, tidak bisa diminum pula. Ternyata yang saya rendam malah pakaian kotor, hadeh!

Rasa Buah

Biasanya, ketika membeli buah, masalah yang sering muncul itu rasa. Bukan, bukan rasa dendam kepada penjualnya, melainkan rasa buah yang tidak diinginkan. Nah, kalau ini pasti tahu dong! Ya, benar, itu adalah rasa kecut. Orang yang memakan buah dengan rasa kecut, maka dia akan merasa kekecutan. Eh, kekecutan? Bahasa mana itu?

Buah yang kecut itu bisa ada pada jeruk, duku/langsat, mangga, rambutan, apalagi ya, jeruk lagi, duku/langsat lagi, dan lain sebagainya. Makanya, istri saya ketika membeli buah kecut dia seperti mau protes. Lho, mau protes ke siapa? Memang sudah begitu rasanya. Saya mengusulkan untuk beli buah-buah yang tidak akan kecut atau peluang kecutnya sangat kecil.

Contohnya adalah pepaya dan semangka. Saya teringat dengan sebuah teka-teki yang muncul dalam film Kera Sakti. Ketika berada di sebuah pagoda yang melayang-layang di langit, Kera Sakti diberikan teka-teki. Bunyinya begini: sebelum dimakan warnanya hijau, ketika dimakan warnanya merah, dan setelah dimakan warnanya hitam. Si Kera Sakti tidak bisa menebaknya. Lho, katanya sakti, pigimana sih? Dan, jawabannya ternyata adalah buah semangka!

Namun, saya tidak akan membahas buah semangka. Kalau menurut saya sih, buah semangka yang enak itu jumlah bijinya ganjil. Jadi, nanti jika beli semangka, setelah dibuka, dihitung dulu semua bijinya. Kalau ganjil, berarti tidak genap!

Mengapa buah pepaya yang saya bahas? Ya, saya memang menyukai buah ini. Apalagi bila dikasih gratis, oh, hohoho, saya lebih suka lagi. Buah ini bisa berfungsi sebagai pengganjal lapar lho. Caranya, buahnya tidak usah dikupas, cukup ditalikan pakai ikat pinggang. Tarik kencang. Paling tidak laparnya jadi terganjal.

Keistimewaan Buah Pepaya

Melihat dari warnanya yang merah, pepaya itu mengandung vitamin A. Vitamin ini lebih menjurus untuk kesehatan mata. Namun, bukan sembarang mata lho, apalagi mata keranjang. Eits, itu nanti dulu!

Kesehatan mata ini sangatlah penting, apalagi hampir setiap saat kita memakai mata. Paling banyak sih lihat di HP. Ya apa ya? Bahkan kadang sambil berbaring, ruangan yang gelap, kita melihat HP. Itu yang membuat mata jadi lebih cepat rusak. Apalagi HP-nya digosok-gosokkan ke mata, bisa lebih cepat rusak lagi.

Vitamin A untuk kesehatan mata dapat mencegah mata minus, tetapi kalau untuk kelakuan minus itu lain cerita. Begitu juga mata plus yang biasanya diderita oleh orang-orang tua. Mata minus tidak bisa melihat jauh, contohnya melihat Planet Jupiter dari sini tidak bisa. Kalau mata plus itu tidak bisa melihat dekat. Padahal mau dekat atau jauh itu sebenarnya bukan masalah. Karena angkot di Kendari, jauh dekat lima ribu lho!

Meskipun pepaya mengandung vitamin A, makanya dapat dipakai ketika ujian tiba. Bukankah kita memang mengharapkan nilai A? Makanya pepaya ini sangatlah cocok untuk mendapatkan nilai yang istimewa tersebut. Caranya? Gampang saja. Tinggal makan pepaya setiap hari, diiringi dengan belajar yang rajin dan tentunya berdoa. Maka nilai A pun belum tentu juga sih.

Nah, selain mengandung vitamin A, pepaya ternyata juga mengandung vitamin C. Kalau yang lalu, istri saya malah mengandung anak ketiga. Vitamin C ini erat kaitannya dengan mencegah sariawan. Meskipun namanya sariawan, jangan dipersepsikan itu hanya untuk laki-laki. Nanti malah diganti, untuk laki-laki itu sariawan, sedangkan untuk perempuan namanya sariawati. Halah…

Sariawan adalah penyakit yang biasanya menempel di mulut. Jarang ada orang yang sariawan di telapak kakinya. Apalagi di alas kakinya. Lebih jarang lagi. Apakah orang yang sariawan itu suka bicarakan orang? Suka bicara kotor dan jorok, seperti suka bicara sampah, septik tank, got, selokan, mobil tinja, dan lain sebagainya? Oh, tidak selalu begitu. Sariawan itu bisa menyerang siapa saja. Dan, penyebabnya salah satunya mungkin karena kurang vitamin C.

Dua vitamin itu terkandung pada pepaya. Kandungan lainnya adalah folat, magnesium, tembaga, asam pantotenat, vitamin B, alfabeta karoten, lutein, zeaxanthan, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, lycopene (antioksidan yang paling sering dikaitkan dengan manfaat tomat), dan lain sebagainya. Coba nanti kalau ingin tahu lebih dalam kandungannya, silakan dibelah dan diteliti sendiri ya!

Orang yang Dilarang Makan Pepaya

Mencermati kandungan gizi yang luar biasa pada pepaya, ada orang-orang yang tidak bisa makan buah ini. Lho, ada juga toh? Ya, jelas ada. Apa saja itu?

Pertama, adalah orang yang tidur. Jangan sekali-kali ketika ada orang tidur, langsung dimasukkan pepaya ke dalam mulutnya. Sesehat-sehatnya pepaya, akan jadi kurang sehat di tangan orang yang pikirannya sedang iseng alias kurang sehat juga.

Kedua, orang yang sedang di kamar mandi. Jangan jadikan dia makan pepaya di dalam kamar mandi. Sebab, kalau mau mandi, ya, mandi saja. Makan pepayanya nanti kalau sudah selesai mandi. Kamar mandi adalah tempat jorok, kotor, dan bau. Pepaya tidak pantas dikonsumsi di situ. Tapi, ada lho yang pantas. Apakah itu? Apalagi kalau bukan rokok? Ups!

Ketiga, orang yang menjual buah pepaya. Jangan suruh dia makan buah pepaya jualannya. Nanti kalau dia makan habis semuanya, terus mau jualan apa dong?

Itulah ketiga orang yang dilarang makan buah pepaya. Bagi kita yang normal, silakan makan pepaya sepuasnya. Mumpung harganya murah. Kalau di tempat lain, ada pepaya yang harganya sekilo 20 ribu, ada yang sekilo 30 ribu, tetapi di tempat saya, pepaya satu kilogram sama saja dengan 1.000 gram.