Malam ini, cuaca masih panas. Saya menulis ini mulai jam 21.02 WIB. Itu jam di laptop, sedangkan aslinya jam 22.02 WITA. Entah kenapa laptop lebih cepat satu jam, apakah karena memang diproduksi di Indonesia bagian barat?
Tag: puisi
Puisi Santri Al-Wahdah Bombana (Nurul Afdal): Ucapan Terima Kasihku Untukmu Ustadzku
Ini adalah sebuah puisi yang ditulis oleh santri Al-Wahdah Bombana yang bernama Nurul Afdal, sekarang sudah SMA IT Al-Wahdah Bombana.
Diam
Bisa jadi kamu memang bisa bicara di kala mendung di jumantara saat tidak ada hadangan acara ketika tidak ada juga sandiwara sampai bisik di hati menjadi kentara. Mari kita bicara dari hati yang tak tulus ini meramu cinta yang sempat mati mengukir sayang yang tersaji di sana. Duhai, kekasihku, sediakah engkau dengan waktumu? Untuk sejenak …
Luka Tak Berdarah
Biasanya, setiap orang yang terluka, itu selalu berdarah. Apalagi kulit yang terkena. Namun, ada juga luka yang tidak mengeluarkan darah. Lho, seperti apa itu? Simak saja di puisi berikut ini!
Sebuah Puisi: Segera
Puisi yang kedua, kali ini berjudul “Segera”. Seperti apa? Yuk, simak!