5 Perasaan yang Muncul Setelah Resign Dari Pekerjaan

5 Perasaan yang Muncul Setelah Resign Dari Pekerjaan

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Perasaan. Sebuah kata dengan sejuta makna. Apa yang kamu pikirkan bila mendengar kata itu? Bagaimana pula halnya dengan perasaan yang bisa saja muncul ketika kamu resign dari pekerjaan? Wah, adakah? Kalau ada, apa saja itu? Yuk, pakai perasaanmu baca di bawah ini ya!

1. Perasaan Bersalah yang Terus Menghantui

Perasaan Bersalah Setelah Resign Dari Pekerjaan
Meskipun Dilanda Perasaan Bersalah, Tetapi Setidaknya Tetap Mandi Ya…

Meskipun bicara tentang menghantui, tidak selalu harus bicara film horor lho ya! Hehe… Padahal film horor itu masih kalah seram dibandingkan dengan tidak dibayarkan honor. Betul apa tidak? Hem…

Bisa saja saat kamu memutuskan resign dari pekerjaan, ada perasaan bersalah. Saat sebenarnya kondisi kerjamu baik-baik saja, yah, meskipun ada riak-riak sedikit, tetapi secara umum cukup menyenangkan. Lha kok, kamu memilih resign dari pekerjaan? Iki piye toh? Perasaan ini dapat muncul ‘kan?

Baca Juga: Mau Resign Kerja? Ingat Dulu Kalimat Sederhana Ini!

Kalimat sederhana, tetapi penting diketahui sebelum memutuskan untuk resign kerja. Apa saja ya? Langsung simak!

Ketika ini muncul waktu kamu telah memutuskan resign dari pekerjaan, maka ingatlah tentang alasan kuatmu memilih resign dari pekerjaan. Mungkin ingin lebih tekun dalam bisnis, fokus 100 %, tidak lagi ngalor-ngidul karena di samping bisnis, juga masih kerja. Mau fokus bisnis. Ingin lebih dekat dengan keluarga. Ingin ibadah dengan lebih teratur waktunya. Dan lain sebagainya. Ketika alasanmu itu sudah memang mendorong kamu, maka perasaan bersalah karena resign dari pekerjaan bisa terkurangi. Atau minimal hilang, lah. Eh, terbalik ya? Kalau tidak hilang, minimal terkurangi. Nah, ini baru benar!

2. Membayangkan Perasaan Nyaman di Tempat Baru

Setelah Resign Dari Pekerjaan, Harus Tetap Ada Perasaan Nyaman
Perasaan Nyaman di Tempat Kerja Perlu Proses, Lebih Bagus Sambil Minum Es.

Resign dari pekerjaan itu tidak selalu beralih dari karyawan menjadi pengusaha, tetapi bisa juga tetap jadi karyawan dan pindah tempat kerja. Nah, bagaimana dengan di tempat yang baru? Apakah bisa muncul perasaan nyaman layaknya dulu di tempat kerja lama? Ketika dulu kamu dapat berbagai macam hal yang lengkap di tempat kerja lama, sekarang setelah resign dari pekerjaan, mungkin saja di tempat kerja baru tidak langsung seperti itu.

Solusinya? Sudah, hadapi saja! Bukankah mencoba itu lebih baik daripada sekadar mencicipi? Eh, maksudnya bagaimana ini? Maksudnya, kalau sekadar mencicipi itu biasanya kaitannya dengan makanan, tetapi kalau mencoba itu lebih luas lingkupnya. Jalani dengan enjoy tempat barumu, karena mungkin awalnya tidak nyaman, setelah itu makin tidak nyaman. Aduh, jangan sampai, lah! Sudah ambil keputusan resign dari pekerjaan, harus berusaha maksimal supaya perasaan nyaman terus muncul.

Baca Juga: 5 Cara Pinter Atasi Minder

Minder itu juga sebuah perasaan yang boleh jadi sering dialami. Nah, bagaimana solusinya? Bagaimana caranya? Temukan di sini!

3. Perasaan Kehilangan Teman Lama

Perasaan Kehilangan Harus Hilang Setelah Resign Dari Pekerjaan
Selama Masih Ada Jalur Komunikasi, Perasaan Kehilangan Harus Dihilangkan.

Salah satu alasan resign dari pekerjaan adalah karena rekan kerja yang tidak menyenangkan. Orang-orang yang kerjanya memang bikin susah, sukanya ngutang, kalau pinjam uang memelas, habis dapat uang, pergi tanpa bekas! Waduh…

Namun, bagaimana bila rekan kerja kamu dulu adalah orang-orang yang sejatinya baik, suka menolong, baik hati dan tidak sombong? Tentunya kamu akan ada perasaan kehilangan. Dan, ketika sudah mengambil jalan resign dari pekerjaan, timbul pertanyaan, apakah bisa bertemu dengan mereka lagi? Jawabannya, ya, bisa saja dong! Tinggal bikin janji atau kumpul-kumpul lagi. Meskipun yah, ada perasaan berbeda antara dulu masih satu kantor, sekarang sudah tidak. Ah, yang penting masih satu bumi, lah. Lha, jelas dong!

4. Perasaan Dilupakan

Perasaan Dilupakan Semestinya Ditinggalkan Setelah Resign Dari Pekerjaan
Adanya Perasaan Dilupakan Tidak Lantas Kamu Jadi Melupakan Impian Masa Depan.

Jasa baik kita kepada tempat kerja lama, membantu perusahaan lama meningkat dan menyelamatkannya dari kerugian misalnya, membuat mantan bos dapat penghargaan dan lain sebagainya, maka itu mungkin akan dilupakan. Ya, kamu akan dilupakan bila sudah resign dari pekerjaan. Nah, apakah perasaan dilupakan ini bagus atau tidak?

Dua kata yang perlu kamu ucapkan adalah: Selamat Tinggal. Ya, ucapkan itu kepada mereka. Kehadiran kamu di tempat kerja lama mungkin meninggalkan kesan bagus, tetapi itu akan dilupakan seiring waktu. Posisimu akan digantikan dengan orang lain. Boleh jadi dia lebih cerdas, lincah, nurut kepada atasan, disiplin dan bagi kantor itu, dia tidak ada keinginan untuk resign dari pekerjaan. Jadi? So what? Mulai saja langkah yang baru, di tempat kerja baru atau usaha baru kamu. Dengan berprestasi, tentu kamu akan dikenal orang juga nantinya!

Baca Juga: Apakah Hidup Anda Seperti Kecoa Terbalik?

Hiii, kok ada kecoa di sini?! Tenang saja, ini adalah tulisan tentang motivasi. Meskipun tidak terlalu suka dengan kecoa, tetapi mungkin kamu akan merespons positif dengan tulisan yang satu ini!

5. Perasaan Ragu dengan Orang Baru

Perasaaan Ragu Bisa Muncul Setelah Resign Dari Pekerjaan
Ubah Munculnya Perasaan Ragu Terhadap Orang Baru dengan Langsung Beraksi Menjalin Komunikasi.

Tak kenal, maka tak sayang. Memangnya kalau sudah kenal, langsung akan sayang begitu? Sayang sekali, ternyata tidak juga seperti itu. Apalagi setelah kamu melakukan resign dari pekerjaan.

Bertemu dengan orang baru, pastilah menimbulkan perasaan yang tidak menentu. Apalagi ini menyangkut kerja, mencari nafkah, mencari sesuap nasi (kok dikit banget ya), demi pribadi dan keluarga. Apakah orang-orang baru di tempat kerja sekarang bisa minimal sama atau lebih baik daripada sebelumnya?

Padahal, menghadapi orang baru, ya, dekati saja, sapa, ajak bicara dan lain sebagainya. Pokoknya, buatlah antara kamu dengan mereka itu bisa akrab. Mungkin sedikit kaku awalnya, makanya perlu peregangan. Boleh juga itu, ajak teman barumu untuk senam bersama. Jadi, yang sebelumnya kaku dalam bergaul, sekarang luwes dalam menggerakkan pinggul. Walah…

Membaca sampai di sini, resign dari pekerjaan adalah sebuah pilihan hidup yang boleh diambil, boleh juga tidak. Namun, yang jelas, harapannya setelah resign dari pekerjaan, hidupmu akan lebih sukses dan sejahtera. Sip!

Baca Juga: [Penasaran?] Temukan Di Sini 10 Ciri Kamu Mesti Resign Kerja

Resign kerja mesti ada alasannya dong! Apa saja sih yang sering dijadikan alasan? Boleh cek ciri-cirinya dari tulisan berikut, 10 ciri lagi!
Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

2 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.