Ada Target Kerja Kok Jadi Malah Lari? Dapatkan 4 Manfaat Bila Kamu Punya Target Kerja!

Ada Target Kerja Kok Jadi Malah Lari? Dapatkan 4 Manfaat Bila Kamu Punya Target Kerja!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Mendengar kata deadline, apa yang melintas di pikiran kamu? Pasti mengerikan bukan? Namanya saja deadline alias garis kematian! Haha… Padahal deadline itu sering diartikan sebagai target kerja. Kamu kerja punya target apa tidak? Kalau punya, apa sih manfaatnya ada target kerja semacam itu? Mungkin tulisan ini bisa membantumu. 

Namanya saja kerja, otomatis ada dong yang dibuat. Kalau cuma duduk-duduk, ya, namanya kerja juga. Tapi, organ tubuh dalam yang bekerja. Tangan juga bekerja, tapi cuma untuk menghisap rokok dan mengambil kopi. Hayo, kamu sendiri termasuk begini tidak? Bila sekadar santai dulu sebelum kerja, maka sah-sah saja. Beda kalau sepanjang hari begitu. Waduh!

Terus, kerja yang bagus itu memang seharusnya ada targetnya. Manfaat target kerja langsung di bawah ini:

1. Tahu Tujuan Kerja

Tujuan Kerja
Apa Tujuan Kerja yang Ingin Kamu Dapatkan? Coba Tuliskan di Kotak-kotak Itu Kalau Bisa 🙂

Hidup ini memang harus ada tujuannya. Naik taksi saja juga begitu. Apalagi kalau kamu pesan taksi online, kamu sudah harus menetapkan tujuan dulu, baru pesan drivernya. Jika taksi konvensional, kamu masuk dulu, duduk dulu, merasakan AC, baru bilang mau ke mana? Tapi, kalau tujuan saja tidak ada, bagaimana sang driver akan mengantar kamu?

Adanya target kerja, bikin kamu jadi punya tujuan kerja. Misalnya, pagi ini kamu diberikan deadline untuk mengetik laporan sebanyak 3 lembar. Lalu, bikin materi presentasi buat besok. Disambung lagi dengan membuat tabel perkembangan bisnis kantor. Dan lain sebagainya. Bersyukurlah kamu punya tujuan kerja, karena tujuan tanpa kerja atau kerja tanpa tujuan adalah dua kata yang dibolak-balik. Hehe…

Baca Juga: Posisi Siap Sebenarnya Untuk Siapa?

2. Bisa Bekerja Cepat

Bekerja Cepat
Target Kerja Selalu Beririsan dengan Waktu. Makanya, Bekerja Cepat Itu Tetap Bisa Dilakukan Meskipun Kamu Cuma Punya Jam Beker dari Logam, yang Lebih Pinter daripada Jam Karet.

Memangnya cepat itu cuma untuk kendaraan kamu saja alias ngebut? Tidak juga kan? Cepat juga bisa dimasukkan dalam cepat sembuh sampai cepat menikah ya? Yang terakhir ini, bisa buat kamu nyesek. Memangnya nikah itu semudah membalikkan telapak tangan. Ya, tidak juga sih. Nikah itu resmi dengan tanda tangan kok. Kalau telapak tangan kamu tidak dibalik, bagaimana bisa tanda tangan?

Kerja cepat dengan adanya target. Kamu jadi punya rencana untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Bisa dibuat pula tahapan-tahapannya. Terus, bekerja cepat ya karena kamu sudah tahu caranya, tahapannya sampai finishing touchnya. Yang tadinya kamu pikir kerja itu selesai satu jam, eh, ternyata cuma 60 menit! Berarti target kerja terlampaui bukan? Sip!

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Menghilangkan Malas

3. Belajar Jadi Orang yang Punya Tanggung Jawab

Tanggung Jawab
Bahasa Inggris Semua. Intinya, Jangan Seperti Orang yang Cuma Bisa Jawab, Tidak Mau Menanggung.

“Siapa yang mau kerja ini?” Kata seorang bos kepada beberapa bawahannya.

“Saya, Pak!” Misalnya tiba-tiba kamu mengacungkan tangan.

“Baik, kamu saya kasih waktu dua hari, besok harus sudah selesai!”

“Baik, Pak, siap laksanakan!”

Itu salah satu contoh percakapan di sebuah kantor. Rupanya kamu yang mengambil pekerjaan itu dan diberi target kerja dua hari alias 48 jam. Secara otomatis, kamu diberi tanggung jawab untuk menyelesaikannya. Bila pekerjaan itu selesai, apalagi sebelum target kerja berakhir, maka kamu telah memenuhi tanggung jawab itu. Senang? Ya, otomatis dong! Bukan lagi manual.

4. Makin Bersyukur

Bersyukur
Setelah Target Kerja Tuntas dan Sukses, Maka Saatnya Untuk Makin Bersyukur.

Nah, ini poin terakhir, bersyukur dan makin bersyukur. Tidak hanya karena kamu berhasil melewati target kerja atau minimal menyelesaikannya, tapi ada hal sederhana yang harus terus-menerus kamu rasakan. Coba pikirkan, kamu sudah dapat kerja yang cukup nyaman di situ. Sementara, banyak orang yang masih berkutat untuk mencari pekerjaan. Lihat saja, tes CPNS yang baru dilaksanakan. Betapa tidak sedikit peserta yang tidak lolos. Harapannya bisa kerja nyaman jadi pegawai, eh, jadi pengangguran lagi.

Kalau setiap pekerjaan kamu yang sudah selesai, bisa kamu syukuri, maka akan menambah nikmat dalam bekerja. Kamu jadi makin termotivasi untuk menerima pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Bahkan yang lebih menantang, asal jangan sampai menantang atasan kamu ya!

Baca Juga: Semua Orang Mau Jadi PNS? Adakah yang Tidak Mau?

Ini juga termasuk pekerjaan dalam bidang organisasi, misalnya keagamaan. Kamu diberikan amanah dalam organisasi dakwah, diberikan target kerja, maka selesaikanlah. Sampai garis finish. Setelah itu, bersyukurlah karena tugas dan kewajibanmu telah selesai. Kamu telah merampungkannya dengan penuh tanggung jawab.

Saatnya pulang, menemui anak istrimu. Eh, kamu baru sadar, ketika pulang, rupanya kamu belum memiliki istri, apalagi anak. Maka, cantumkan saja targetmu untuk menikah entah kapan? Ya, ‘kan? Target punya pasangan harus selalu di pikiran, jangan cuma target kerja saja.

Sekian dan demikian.

 

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.