Apa yang sudah kamu mulai, maka selesaikanlah! Ini tidak berlaku untuk urusan buang air di kamar mandi ya, tapi juga skripsi. Tapi, jangan suka mengerjakan skripsi di kamar mandi, nanti kertasnya basah. Yuk, simak cara cepat menyelesaikan skripsi.
Lho, Mas, kok bahas skripsi terus sih? Memangnya Mas punya dendam apa gitu dengan yang namanya skripsi? Hem, sebenarnya tidak juga sih. Hanya memang skripsi ini seringkali jadi semacam misteri bagi seorang mahasiswa. Hal yang mengerikan. Karena skripsi sering dianggap susah. Padahal, kan kenyataannya sulit. Oleh karena itu perlu adanya usaha atau cara cepat menyelesaikan skripsi.
Memangnya harus cepat ya? Tidak bisa dibikin pelan-pelan begitu? Wah, nanti kalau pelan-pelan, kamu bikin skripsi sehuruf sehari, kapan mau selesai? Ya’kan? Sebelum anak dosenmu jadi profesor, lebih baik segera selesaikan skripsi kamu!
3 Alasan Skripsi Harus Cepat Selesai
Sebelum kamu mengetahui cara cepat menyelesaikan skripsi atau cara kilatnya, kamu mesti tahu kenapa sih skripsi itu mesti cepat dirampungkan saja? Kamu mungkin juga pernah baca di artikel lain, bahwa jika skripsi itu tidak selesai dalam waktu yang cepat, maka kuliahmu akan makin lama. Ya, iyalah! Yuk, simak alasan tentang skripsi ini!
1. Ingatlah Orang Tua
Saya pernah mendengar sebuah kalimat yang mengatakan begini: Mahasiswa kalau sudah kenal sama yang namanya cari duit sendiri, maka kuliah akan merasa malas. Kira-kira ada benarnya atau betulnya ya? Kalau benar, bagaimana penjabarannya? Terus, kalau betul, bagaimana pula penafsirannya?
Begini mungkin. Selama kuliah, sebenarnya orang tua masih memegang peranan penting dalam mengalokasikan anggaran buat anaknya yang mahasiswa. Namanya kuliah, mana sih yang tidak mahal, kecuali kuliah Subuh? Jutaan sudah pasti ke luar. Puluhan juta, bisa jadi. Bahkan ratusan juta, kalau mau ditambahkan mulai dihitung dari TK sampai S3. Tapi ini lebay banget kalau sampai S3 masih dibayari orang tua.
Uang kuliah seperti uang gedung, uang pangkal, uang semester, uang SKS atau apapun istilahnya yang dibayarkan sekali atau rutin tiap semester masih menjadi tanggungan orang tua. Oleh karena itu, wajarlah jika orang tua mengharapkan kamu – yang sekarang masih mahasiswa – cepat lulus. Agar biaya-biaya tersebut tidak makin menggila-gila.
Mungkin kuliah biasa sejak semester I, dirasa lebih gampang. Bikin paper, tugas, laporan, juga masih mudah. Ikut ujian, baik itu mid semester maupun ujian akhir masihlah terjangkau di pikiran. Tapi, kalau skripsi? Butuh yang namanya pikiran keras, tenaga yang terjaga, stamina yang jangan jadi stamini dan motivasi yang kuat.
Bikin skripsi itu memang tidak sehari dua hari. Mesti melakukan produser, eh, prosedur sesuai kaidah penulisan skripsi sendiri. Yang masih saya ingat adalah spasinya dobel ya? Itu saja yang masih saya ingat. Hehe…
Makanya, cepatlah bantu orang tuamu agar skripsi cepat selesai. Tidak perlu dulu cari pekerjaan sampingan yang mungkin pula mendatangkan uang, meskipun kecil, jika orang tuamu masih sanggup membiayai. Setelah kamu lulus, terserah kamu mau kerja atau bisnis apa? Yang penting, bawakan dulu ijazah sarjanamu di hadapan mereka. Buatlah mereka tersenyum.
2. Ingatlah Umur Kamu Sendiri
Coba kalau ada mahasiswa atau mahasiswi baru ketemu atau lihat kamu dari jauh, kamu ini disangka dosen bagaimana? Wah, mungkin di antara kamu merasa bangga dong, karena kamu terlihat intelek, terpelajar, penuh pesona ilmu dan sejahtera!
Tapi tunggu dulu, bagaimana kalau sebaliknya? Kamu dianggap dosen, karena wajah kamu mirip dosen yang hampir pensiun. Hadeh… Lha kok bisa begitu? Itu pasti karena mukamu senior terlalu lama di kampus. Nggak lulus-lulus, karena terpentok dengan yang namanya skripsi.
Terus nantinya, misalnya kamu mau cari kerja, kan ada batas usianya tuh. Kira-kira kalau kamu kelamaan di kampus, umur berapa kamu bisa daftar kerja? Dan, kira-kira masih bisa apa tidak? Ingat lho, tidak selalu kamu daftar jadi pegawai atau karyawan langsung diterima. Mungkin ya gagal-gagal dulu, berhasil belum tentu. Halah…
Baca Juga: Cara Buat CV Jaman Now [5 Website Ini Membantu Agar CV Kamu Jadi Makin Menarik, Ciamik, Asyik dan Langsung Dilirik]
Makanya itu, tidak bisa tidak, segera selesaikan skripsimu. Selain sebagai bakti kepada orang tua yang tentunya berpahala besar, kamu juga jangan menyia-nyiakan hidupmu karena belum selesai skripsi.
3. Punya Gelar MA
Mas, Mas, ini yang bikin skripsi saja belum lulus S1, otomatis belum bisa dong pakai gelar sarjana itu. Iya, bener, memang belum ada gelarnya. Masih mahasiswa murni. Tapi kok jadi punya gelar MA?
Itu maksudnya gelar MA adalah Mahasiswa Abadi. Waduh! Repot kan jika punya gelar semacam itu. Kamu mestinya bisa menyelesaikan skripsi dan menikmati gelar sarjana kamu, tapi karena tidak selesai-selesai, maka bersiaplah untuk menjadi MA.
Tapi, Mas, banyak pula orang sukses yang tidak sempat menyelesaikan kuliah mereka, lho! Tidak punya gelar apapun, tapi bisa bikin perusahaan dan jadi orang sukses bin kaya. Hem, betul juga. Ada memang orang seperti itu, misalnya: Bill Gates, Marc Zuckenberg, Steve Jobs dan lain sebagainya. Mau contoh mereka? Boleh saja, tapi usahakan jangan dicontoh plek alias sama persis. Cobalah bermimpi untuk jauh lebih sukses daripada mereka.
Namun, yang harus diingat adalah kamu masih memiliki orang tua. Jika orang tua sudah meninggal, kamu masih memiliki orang yang dituakan di dalam keluarga kamu. Tanyakan ke mereka, apa keinginannya terhadap kamu? Bila mereka tetap ingin kamu selesai kuliah dan menjadi sarjana, maka selesaikan dong!
Jangan sampai, kamu bermimpi keras menjadi jutawan atau milyarder sekalian tanpa harus menjadi sarjana, tapi kamu dihinggapi perasaan tidak enak dengan orang tua atau keluargamu. Pada akhirnya, mungkin saja kamu tetap belum sukses, masih begitu-begitu saja dan skripsi pun masih belum selesai.
Sudahlah, daripada pusing, menyelesaikan skripsi Insya Allah merupakan yang terbaik saat ini buat hidup kamu. Makanya, tulisan ini akan membantu kamu dengan menampilkan cara menumbuhkan semangat mengerjakan skripsi dan menghindari malas mengerjakan skripsi. Solusinya dengan menjabarkan cara cepat menyelesaikan skripsi. Ini dia!
Cara Agar Skripsi Cepat Selesai
1. Buatlah Target
Terbiasa bikin target? Mungkin dulu kamu ketika masih mahasiswa di awal, kamu target teman kampus buat dijadikan seperti yang lain. Kamu tahu sendiri, lah. Tapi, mestinya malu dong. Lha wong uang saja kamu masih nebeng orang tua, sok-sok memacari orang lain. Jauh lebih baik, kamu cari aktivitas lain yang lebih positif dan berguna buat kepribadian kamu. Pacaran itu malah akan ganggu studi kamu. Beneran!
Baca Juga: Semua Orang Mau Jadi PNS? Adakah yang Tidak Mau?
Nah, untuk target skripsi ini, kamu maunya berapa lama sih mesti selesai? Setahun, dua tahun, atau satu semester saja? Tetapkan targetmu, Bro, dari situ kamu akan tahu, berapa pesat perkembangan kamu dalam mengerjakan skripsi itu.
Kalau target sudah ada, maka kamu akan terpacu untuk membuat progress setiap pekannya. Sebelumnya, dari target itu tetapkan apa hukuman dan ganjarannya jika berhasil memenuhi target. Misalnya, hukumannya kamu tidak boleh makan mie instan selama dua pekan. Wah, berat lho itu! Kalau berhasil, ya, makan mie instan selama dua pekan juga, full. Haha… Ngeri juga ini!
2. Belajar Pecicilan, Artinya Belajar Mencicil
Sebenarnya berbeda memang antara pecicilan dengan belajar mencicil. Kalau pecicilan itu mirip anak kecil dengan polah tingkah yang bikin gelisah. Mencicil itu ya menyelesaikannya sedikit demi sedikit. Meskipun kamu belum jadi pegawai yang notabene banyak cicilannya, kamu perlu menerapkan cicilan menggarap skripsi.
Waktu yang diperlukan untuk bikin skripsi setiap hari sebenarnya juga tidak terlalu banyak kok, asal turin, halah, rutin setiap hari. Antara 1-2 jam lumayan juga. Jumlah jam segitu bisa kamu manfaatkan buat mengetik satu bab, membuat kuesioner misalnya, menyantap buku referensi, membaca skripsi orang lain yang tersimpan di perpustakaan (biasanya nilai skripsi itu A) dan lain sebagainya.
3. Wuih, Kok Dia Sudah Selesai?!
Untuk bisa cepat menyelesaikan skripsi, kamu memang butuh motivasi dari luar. Istilahnya adalah motivasi eksternal. Meskipun kamu punya harddisk eksternal, belum tentu lho kamu punya motivasi eksternal itu.
Orang yang bisa memberikan motivasi semacam itu siapa lagi kalau bukan teman kuliah kamu sendiri. Teman satu kelas, satu jurusan, satu angkatan. Dulu awalnya sama-sama, eh, kok sekarang sudah lepas satu-satu? Tinggal kamu untuk angkatan itu yang masih bertahan. Teman-temanmu adalah adik-adik kelasmu yang notabene setahun atau dua tahun di bawah kamu. Apa kamu nggak malu?
Baca Juga: 5 Manfaat Membuat Catatan Kecil
Bapak saya dulu sering menegur saya ketika nilai raport jelek. Katanya, teman-temanku juga makan nasi, tapi kok saya kalah dengan mereka. Sebenarnya waktu itu saya mau bilang, ya, jelas beda berasnya toh, Pak! Tapi tentu ketika saya mengutarakan seperti itu, bisa-bisa malah ikat pinggang Bapak yang mampir ke mukaku. Kan berabe itu. Berabe bukannya dari kata babe, ya?
4. Ketika Kamu Bimbang, Maka Kamu Butuh Bimbingan
Bimbingan dengan dosen sudah pasti, itu mungkin butuh waktu antara 2-4 kali dalam satu pekan. Tahu sendirilah, dosen mana sih yang tidak sibuk? Asisten dosen saja bisa sibuk luar biasa, kok!
Nah, dengan mengambil waktu dalam sepekan beberapa kali ketemu dosen dan konsultasi alias minta bimbingan, maka Insya Allah kamu akan makin terdorong untuk segera rampung dan mengenyahkan rasa malas mengerjakan skripsi. Apalagi kalau dosen kamu pandai juga memberikan motivasi.
Menghadapi dosen, memang kamu yang harus aktif. Dosen pasif, dia masih tetap terima gaji tiap bulannya. Sedangkan mahasiswa sudah aktif, eh, tidak digaji pula. Wah, perbandingannya! Hehe…
Selain dengan dosen, kamu juga perlu diskusi atau mengadakan semacam bimbingan pula dengan teman kuliah atau kakak tingkatmu. Teman kuliah yang pintar, akan membantu kamu dalam proses menggarap skripsi itu. Begitu juga dengan kakak tingkat yang mungkin sudah lebih berpengalaman. Jika mereka sedang berskripsi pula, tidak ada salahnya dong membahas tentang kaidah-kaidah kepenulisan skripsi. Saling membedah skripsi bisa pula dilakukan.
5. Fokus Itu Harus
Tidak bisa tidak, fokus untuk skripsi cepat selesai itu memang sangat diperlukan. Tunda dulu aneka kegiatanmu yang lain. Kalau toh kerja sebelumnya, selama orang tua bisa memback-up, ke luar dulu. Resign dulu. Fokus dulu dengan makhluk yang bernama skripsi.
Ingatlah kedua orang tuamu sekali lagi. Dari sejak janin, kamu sudah dirawat. Begitu pula ketika lahir. Jadi anak kecil, tumbuh besar jadi remaja sampai sekarang jadi mahasiswa tingkat akhir. Ah, kalau membahas tentang budi baik orang tua, bisa membuat kita sebagai anaknya menangis. Karena begitu besar cintanya kepada kita.
Nah, inilah kesempatan bagi kamu buat sedikit membalas amal baik mereka itu kepadamu. Selesaikan skripsimu dengan cepat atau tepat waktu. Raih gelar sarjanamu setelah wisuda. Jadika mereka tersenyum lebar, sampai tertawa melihat anaknya memakai baju toga dan menerima ijazah langsung dari Rektor.
Cara cepat menyelesaikan skripsi itu memang tidak mudah. Lalu, yang mudahnya bagaimana, Mas? Jawabannya jelas, skripsi itu memang akan terasa mudah, bahkan jauh lebih mudah, apabila tidak dikerjakan. Walah…!!!