Kenali Positif dan Negatif Pendidikan Anak Serba Boleh Semuanya Alias Yes Parenting

Kenali Positif dan Negatif Pendidikan Anak Serba Boleh Semuanya Alias Yes Parenting

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Ketika mendidik anak-anak kita, orang tua mempunyai metode yang berbeda-beda. Termasuk dalam hal ini adalah pendidikan anak serba boleh. Kira-kira bagus apa tidak ya?

Dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah yes parenting. Dari nama atau istilahnya, berarti orang tua tidak terlalu membatasi anak. Selain itu, kata “jangan”, “tidak”, “tidak boleh” itu tidak banyak diumbar.

Begitu sih teorinya. Nah, sekarang kita simak positif maupun negatifnya!

Segi Positif

1. Anak Terasa Merdeka

Ibaratnya seperti habis penjajahan ya? Anak jadi merdeka, hehe…

Dalam yes parenting atau pendidikan anak serba boleh, aturan khusus tidak ada. Makanya, anak jadi bebas kapan mau tidur, makan, mandi, mencuci (hah) dan lain sebagainya.

Untuk orang tua yang menerapkan yes parenting ini, anak dapat dilihat pola pikirnya ketika kegiatannya dibebaskan sedemikian rupa.

2. Selalu Ada Hal yang Baru

Pendidikan anak serba boleh membuat si anak tidak gampang bosan. Selalu ada hal-hal seru baginya yang belum pernah ditemui.

Hal-hal tersebut bisa menjadikan suasana hati anak lebih ceria. Selain itu, kemampuan adaptasinya akan bertambah pada lingkungan yang baru.

3. Menangani Rintangan Sulit

Kreativitas anak dalam yes parenting akan bertambah. Dia bisa mengeksplorasi begitu banyak hal.

Baca Juga: Sebuah Kisah Tentang Pengendalian Diri (Jangan Mau Terpengaruh Orang Lain)

Orang tua perlu siap-siap menghadapi anak jika tiba-tiba ada idenya yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Bisa dilaksanakan selama itu positif dan baik buat orang tua maupun anak.

4. Masa Kecil Penuh Kenangan

Main pasir, hujan-hujanan, masuk ke sawah, pakaian dan badan penuh lumpur, maka itu semua terwadahi dalam pendidikan anak serba boleh.

Anak yang bermain sampai ke hal yang dirasa ekstrim sekalipun, tetap tanpa banyak komentar maupun larangan dari orang tua. Kalau sudah begitu, anak akan senang terus dalam menghabiskan hari-hari bermainnya.

Dan, itu akan menjadi kenangan sangat indah ketika anak-anak kita sudah tumbuh menjadi dewasa dan menjadi orang tua juga.

5. Hubungan Orang Tua dan Anak Lebih Erat

Apa salahnya orang tua ikut main kotor-kotoran bersama anak? Dalam yes parenting, orang tua bisa saja malah lebih kotor daripada anaknya.

Orang tua beranggapan bahwa anak-anak menjadi kecil itu waktunya tidak lama lho! Waktu memang cepat berlalu, makanya mereka memanfaatkan semaksimal mungkin.

Jika orang tua dan anak bermain bersama, tentu saja hubungan keduanya jadi lebih akrab.

6. Orang Tua Jadi Lebih Santai

Terserah anak saja mau main apa saja? Aturan tidak ketat, anak bebas beraktivitas, orang tua jadi lebih longgar juga. Mau tidur siang, enak dan tidak terganggu anak.

Nah, yang positif dari pendidikan anak serba boleh ini sudah. Bagaimana dengan sisi negatifnya?

1. Bisa Bikin Kewalahan

Akibat dari aturan yang sangat longgar dan tidak kaku, justru membuat anak jadi punya banyak permintaan. Sementara orang tua model yes parenting memilih untuk berusaha memenuhinya.

Kalau keinginan anak itu kecil-kecil saja, maka tidak terlalu masalah bagi orang tua. Tapi, kalau sudah banyak dan terasa memberatkan, maka orang tua bisa kewalahan.

Ingat lho, anak sudah dibebaskan. Dia bisa marah, bahkan mengamuk jika keinginannya tidak dituruti.

2. Anak Hanya Peduli Diri Sendiri

Istilah untuk yang peduli diri sendiri adalah egois. Ketika aturan yes parenting tidak ketat dan memang begitu, maka anak bisa saja cuma memikirkan diri sendiri, keinginan dan keperluannya sendiri. Serba sendiri.

Seharusnya anak juga diajarkan bahwa di dunia ini, tidak semua keinginan kita tercapai semuanya. Selalu saja ada halangan dan rintangan sehingga impian belum tentu jadi kenyataan.

3. Anak Bisa Keterlaluan

Batasan yang ada di dalam rumah dan terlihat tidak jelas itu akan membuat anak dapat bertindak keterlaluan. Padahal, batasan-batasan bagi anak sejatinya untuk membuat si anak tersebut aman.

Baca Juga: Alternatif Lain Menggambar Pemandangan

Misalnya, dia ingin memotong kabel listrik. Orang tua pelaku yes parenting bukannya melarang anak memotong kabel berbahaya itu, malah justru dicarikan barang lain untuk dipotong-potong.

Seharusnya dijelaskan saja. Jika tidak, anak akan terdorong lagi untuk memotong kabel tersebut.

4. Tidak Mau Mendengar Penolakan

Yes parenting, pendidikan anak serba boleh, berpotensi untuk membuat anak tidak mau ditolak. Telinganya yang terbiasa mendengar “silakan, Nak” atau “boleh, Nak” tiba-tiba orang tuanya mengatakan “jangan, Nak” atau “tidak boleh, Nak”, kira-kira bagaimana tanggapan si anak?

Kemungkinan besar dia akan kaget. Tapi, jiwanya yang ingin selalu bebas dan tanpa kekangan, membuat penolakan dari orang tua itu sulit untuk diterima.

Kesimpulan

Sampai di sini, yang mana mau kamu pilih? Mau diserahkan semuanya ke anak dengan metode yes parenting ini atau diperketat?

Kondisi setiap anak dan rumah tangga keluarga memang berbeda. Metode yang satu belum tentu pas. Pintar-pintarnya orang tua dalam menerapkan pola pendidikan terhadap anaknya sendiri.

Baca Juga: Saran Psikolog, Belajar dari Kasus Orang Tua Bunuh Anak Sendiri di Lebak, Banten

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.