4 Hal Penting yang Dipelajari Anak Perempuan dari Ayahnya

4 Hal Penting yang Dipelajari Anak Perempuan dari Ayahnya

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Katanya, seorang anak perempuan itu akan lebih dekat dengan ayahnya, sedangkan anak laki-laki dengan ibunya. Nah, kedekatan itu akan memunculkan hal penting yang dipelajari anak perempuan dari ayahnya.

Tentunya, ayah adalah sosok penting dalam keluarga, termasuk bagi si anak perempuan itu sendiri. Ayah yang merupakan pencari nafkah, menjadi sumber utama pemasukan dalam keluarga. Nyatanya, ayah memang mengajarkan hal-hal berharga bagi anak perempuan. Yuk, kita simak hal apa saja sesuai judul di atas!

Sosok Laki-laki yang Positif

Tentunya, positif yang dimaksud bukan positif covid. Soalnya, positif itu ada dua makna, positif yang berarti baik, dan positif yang berarti tidak baik. Positif covid termasuk yang tidak baik.

Jika sang ayah merupakan laki-laki yang baik, maka anak perempuan akan mempunyai gambaran tentang laki-laki yang ideal. Tidak perlu dia mencari atau mencontoh laki-laki di luar sana, mungkin itu ayah temannya atau bahkan artis, ayahnya sendiri sudah sangat cukup.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Anak Menangis Minta Sesuatu Menurut Para Psikolog

Hal tersebut ditambah dengan ayahnya yang selalu mengajarkan banyak hal, termasuk nasihat-nasihat hidup yang penting. Anak perempuannya jadi makin belajar. Mungkin di pikirannya, sosok laki-laki yang positif itu yang tegas, tetapi tidak keras. Ulet, tetapi tetap tahu waktu untuk istirahat. Serius, tetapi pada satu sisi juga bisa humoris. Ketika anak perempuan tersebut tumbuh dewasa, lalu dalam fase mencari (baca: menantikan) jodoh, maka sosok ayahnya akan tergambar dengan jelas. Seperti itulah sosok laki-laki yang ideal.

Akhlak Laki-laki Terhadap Perempuan 

Sikap ayah terhadap ibu si anak perempuan, bibi, atau neneknya akan bisa dipelajari. Apalagi anak perempuan juga termasuk pintar dalam melihat kondisi di sekelilingnya. Orang tuanya akan selalu ditiru dan diamati aktivitasnya.

Jika akhlak ayahnya terhadap ibunya baik, maka baik pula gambaran laki-laki dalam memperlakukan perempuan. Dan, itu menjadi bekal yang baik ketika anak perempuan kita menjalin hubungan yang halal dengan laki-laki, tentu ini adalah suaminya. Perlakuan dari suami terhadapnya bisa jadi akan dibandingkan dengan perlakuan ayahnya. Kira-kira, mana nih yang lebih baik?

Melatih Keberanian

Seorang ibu biasanya sering khawatir dengan anak perempuannya. Bisa jadi, saat anak perempuannya main dirasa terlalu jauh atau terlalu berkumpul dengan teman-teman sebayanya, ibu akan mulai mencari-cari.

Hal tersebut berbeda dengan sosok ayah, yang cenderung santai dan membiarkan anak perempuannya mengambil risiko. Nah, model pengasuhan yang dianut ayah ini rupanya bisa mendorong anak perempuan untuk berani bertualang, punya kemauan yang mantap, dan tidak takut gagal. Bukankah hal tersebut sangat bagus untuk memperkuat mentalnya?

Belajar Mandiri

Awalnya, seorang anak perempuan itu pastilah bergantung kepada kedua orang tuanya. Seiring perkembangannya, ketergantungan itu mulai berkurang, hingga muncul sedikit rasa mandiri, maunya serba sendiri. Ayah akan melatih anaknya untuk menggantungkan diri sendiri terlebih dulu, sebelum meminta bantuan orang lain. Hal itu terlihat karena memang ayah dituntut untuk bekerja dengan mengandalkan kemampuannya sendiri. Meskipun mungkin dia bekerja bersama orang lain, kemampuan diri pribadinya tetaplah yang utama.

Kesimpulan

Belajar dari ayah bagi anak perempuan memang menjadi suatu kenikmatan. Ya, nikmat yang sangat besar karena seorang anak belum tentu mendapatkan kedua orang tuanya secara lengkap. Ada yang meninggal saat dia masih kandungan. Ada yang meninggal ketika masih bayi, balita, atau mulai tumbuh remaja. Hal yang cukup miris jika anak perempuan tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Cuma melihat foto, tetapi sosok fisiknya belum pernah.

Antara ayah dengan ibu memang harus saling melengkapi. Kombinasi yang ciamik itu mampu menjadikan anak perempuan tumbuh menjadi perempuan dewasa yang siap mengarungi kehidupannya sendiri. Lho, hidup kok dikarungi? Mau pakai karung beras?

Baca Juga: 10 Perkataan yang Merusak dan Meruntuhkan Dunia Anak

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.