Pada tanggal 6 Januari 2021 yang lalu, artis Gisella Anastasia meminta maaf kepada publik setelah video syurnya dengan Michael Yukinobu De Fretes tersebar. Apa yang bisa diambil pelajaran dari kasus ini?
Sebenarnya, memang miris dan bikin mengelus dada, bahwa dunia artis memang dikenal serba bebas. Mereka bebas bekerja kapanpun, bahkan ketika dini hari waktu orang sedang tidur. Contohnya: acara sahur di TV, bayangkan, jam berapa mereka tidur dan jam berapa pula mereka bangun? Sangat pagi buta, mereka berangkat ke studio untuk syuting. Herannya, kok jarang sekali ya ada yang menguap ketika siaran? Padahal ‘kan berat sekali menahan kantuk.
Para artis juga memperoleh pendapatan yang luar biasa besar. Mereka bisa beli barang-barang mewah dengan bebas. Bahkan, buat mereka, harga barang itu tidak terlalu penting. Untuk beli rumah, mobil, perhiasan, peralatan elektronik, juga bebas. Toh, uangnya ada kok! Yang masalah itu kalau tidak ada uangnya. Apakah bisa bebas? Oh, tentu saja! Bebas sedih atau sekalian bebas menangis, hehe…
Jejak Digital
Dari kasus video syur Gisel, atau artis lainnya, niat awalnya divideokan itu buat apa sih? Apakah untuk dokumentasi pribadi? Maksudnya, saat sedang sepi, bisa ditonton lagi begitu? Atau untuk evaluasi gaya bercinta? Jadinya, nanti waktu mau melakukan hubungan lagi, pakai gaya lain?
Baca Juga: Toxic Parents? Apa Itu? Bagaimana Cara Menghadapi Toxic Parents?
Video syur yang ketahuan sejatinya memperlihatkan bahwa hubungan pernikahan di antara artis itu sudah tidak lagi sakral. Ikatan yang suci antara suami dan istri diinjak-injak oleh artis itu sendiri. Antara suami sendiri dengan istri orang lain, bisa kok menjalin hubungan erat. Mungkin pula ada fenomena tukar pasangan. Entah dengan uang dengan nominal tertentu, atau dengan suka-suka saja. Having fun, Gaes!
Padahal, ikatan pernikahan itu bagi orang awam itu tidak mudah. Betapa banyak pemuda jomblo yang sampai sekarang belum mendapatkan jodoh halalnya karena kekurangan uang? Makanya, saat sudah menikah, mereka akan mempertahankannya sampai mati. Sebab, menikah itu tidak gampang, sebisa mungkin jangan cerai! Capek kalau mau memulai lagi.
Tapi, para artis dengan gampangnya nikah dan cerai. Saya pernah berprasangka, sebelum nikah, sudah direncanakan kapan cerainya? Bisa jadi bukan? Cerai bagi artis akan menjadi berita. Saat dimunculkan berita itu, mungkin pamornya lagi turun. Berita cerai akan mendongkrak popularitasnya kembali. Namanya juga artis, tidak ada artis eksis tanpa berita. Betul?
Bagaimana dengan anak-anaknya? Nah, ini dia juga konsekuensi menjadi anak artis. Ya, bapaknya, ya ibunya, ya anaknya, ya, ya, ya, semuanya akan jadi berita. Anak artis akan jadi santapan berita para wartawan infotainment jika ayah dan ibunya sudah dikelupas semuanya. Dan, bagi sang anak, mestinya dia juga sadar bahwa sudah begitu takdirnya. Dilahirkan dengan bergelimang harta, siap-siap dengan kehidupan pribadi yang diblow up untuk publik.
Ketika orang tuanya cerai, maka anak itu juga harus siap. Dia siap mau ikut siapa? Tapi, kalau masih kecil, bukankah ikut ibunya ya? Setahu saya sih begitu. Semestinya, anak juga harus diberitahu dong tentang rencana perceraian kedua orang tuanya. Agar dia tidak kaget dan mengikuti alur sesat kedua orang tuanya.
Hukuman yang Pas
Video Gisella Anastasia meminta maaf sudah menjadi berita di media sosial maupun televisi. Dan, semestinya memang warganet berlapang dada dan memaafkan perilaku mereka. Kalau ada video syurnya, ya, dihapus saja, lah.
Mereka berdua sedang menanti proses hukuman dari pihak yang berwenang, dalam hal aparat polisi hingga nanti ke pengadilan. Hukuman semacam itu mungkin dirasa akan ringan-ringan saja, yang berat itu adalah cacian, makian, dan bullian dari para warganet. Itu yang berat, sebab tangan mereka bisa lebih tajam daripada lidahnya. Apalagi untuk pakai medsos itu gratis. Beneran gratis? Bukankah harus pakai paket data juga? Iya sih, itu juga. Hehe…
Saya tidak tahu Gisel itu agamanya apa? Jika Islam, semestinya dengan hukuman rajam. Sebab, kaidahnya sudah terpenuhi. Ember sudah masuk ke dalam sumur. Bahkan, saksinya lebih dari empat orang. Ini sudah berapa ribu atau mungkin juta orang?
Namun, yah, di negara kita, masih menerapkan hukuman warisan kolonial Belanda. Silakan bertaubat saja bagi para pelakunya. Yang pernah saya dengar, jika seorang pelaku zina sudah dirajam di dunia, maka di akhirat akan diampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kembali ke pertanyaan, apakah kedua pelaku ini orang Islam?
Secara esensi, berita video syur tersebut memang termasuk ghibah. Akan tetapi, pernyataan Gisel memang ditujukan ke publik, jadi mesti juga dibahas secara publik. Tapi, jangan lagi menyerempet tentang aibnya, lah. Masa kita sendiri tidak ada aibnya sih?
Dan, mungkin kamu bertanya-tanya, Mas, ini bahas pernyataan Gisel, kok tidak ada fotonya? Wah, kurang lengkap nih tulisannya! Sederhana saja: aurat, Bro! Saya jelas tidak mau dong, jika web ini menyebarkan dosa jariyah bagi saya dan kamu juga. Iya ‘kan?
Hal yang jelas, pembelajaran bagi kita, jangan deh pakai video-videoan segala meski antara suami dan istri. Sebab, kalau sudah tersimpan di HP, kita hapus, masih bisa dimunculkan lagi. Apalagi yang nyata-nyata belum dihapus. Tidak perlu ada dokumentasi adegan percintaan yang memang sudah halal itu. Pakai dokumentasi segala? Memangnya kegiatan kantor apa?
Baca Juga: Perlu Cara Cerdas Pakai Media Sosial, Karena Sejatinya Kita Memang Cerdas
Sejak ada berita GA aku deg²an, takut aja muncul di ponsel. Apalagi twitter kaan sering lewat yg aneh². Ga mau nyari, takut ada jejak digital di ponsel. Soalnya ada anak kecil di rumah. Kalik aja dia klak-klik. Kenapa aku lebih takut jejak digital yah, drpd dosa nonton kayak gitu…Hihi…
Baguslah artikel ini ga ada fotonya.
Memang tidak pasang fotonya karena buka aurat. Begitu ya? Jejak digital di dunia saja sudah terlihat, apalagi di akhirat nanti. Hem…