Duh, bosan makan di rumah terus! Mungkin ada yang pernah mengalami hal itu? Lalu, terpikir untuk makan di restoran saja. Karena masih pandemi, bagaimana tips aman pakai dan lepas masker di restoran?
Sebenarnya, bagi orang normal dan mau berpikir normal juga, pandemi corona ini masih terus terjadi. Anjuran untuk di rumah saja masih kuat diajarkan di mana-mana.
Namun, kalau dikurung di dalam rumah terus, ya, tidak bisa juga. Ketika ke luar rumah, misalnya ke restoran tadi, pastikan ikuti protokol upacara bendera ya?! Walah, salah! Protokol kesehatan maksudnya.
1. Pastikan, Pastikan!
Sudah ke luar rumah pakai masker, bawa hand sanitizer, bawa uang juga, mau ke restoran baik sendiri maupun sama-sama, maka pastikan terlebih dulu. Lho, apa yang mau dipastikan, Mas?
Ya, jelas, pastikan restorannya masih buka ya! Jangan sampai, kamu sudah pakai masker dan segala piranti kesehatan, eh, restorannya tutup! Atau malah pindah.
Ini prinsip yang mungkin sering tidak diperhatikan orang, hehe…
2. Tetap Pakai
Masker menutup hidung dan mulut, mulut dan hidung, otomatis untuk makan tidak bisa. Sebenarnya bisa sih, asal pakai infus. Tapi ‘kan ini masih sehat, jadi ya cara normal saja, lah.
Sebelum masuk ke restoran, pastikan kamu tetap pakai masker ya! Bahkan ketika sudah duduk di kursi, masker tetap harus dipakai, selama makanan belum datang. Andaikan makanannya datang keesokan harinya atau sepekan kemudian, tetaplah pakai masker.
Hal tersebut untuk menghindari membawa virus atau penyakit lain dari luar dan masuk ke dalam restoran. Semestinya, restoran yang bagus adalah tidak mengizinkan pengunjung masuk tanpa pakai masker. Jangan karena alasan sudah kenal dengan pengunjungnya, lalu bebas saja masuk ke dalam.
Jika makanan belum datang, misalnya pesan nasi ayam, sementara ayamnya masih kecil, maka jangan buka tutup masker. Tetap pakai saja.
Kata seorang profesor emeritus epidemiologi di Yale School of Public Health yang bernama Durland Fish, PhD, buka tutup masker malah bisa meningkatkan risiko penyebaran virus corona. Dari masker ke tangan, tangan ke masker dan benda lainnya.
3. Horee, Setelah Ditunggu “Ribuan Tahun”, Makanan Pun Datang: Ingat Kaidah Lepas Masker
Karena kaidahnya tadi makan harus melepas masker, maka saat makanan sudah datang, ya, lepas saja. Namun, perlu diperhatikan cara melepas masker yang benar.
Banyak orang yang cuma menggeser masker dari mulut ke dagu. Ini jelas kurang tepat. Dagu sendiri kurang tepat, ke dagu orang lain lebih kurang tepat lagi. Lepas saja masker dengan memegang talinya.
Lebih bagus sih tangan dibersihkan dulu dengan cuci di wastafel atau dengan hand sanitizer yang kamu bawa tadi. Kalau kamu pegang kain maskernya, itu cukup rawan karena bagian itulah yang paling banyak terkontaminasi. Bisa karena dari tetesan pernapasan kamu sendiri atau dari luar atau lainnya. Bagian tali masker lebih aman untuk dipegang.
4. Awas, Meja Makan!
Mungkin meja makan sering dibersihkan oleh pelayan restoran setelah pengunjung sebelumnya kenyang. Namun, tempat tersebut kurang cocok untuk meletakkan masker. Jangan sampai, malah masker kamu yang terkontaminasi dari pengunjung sebelumnya.
Jauh lebih bagus, kamu punya tempat sendiri untuk menaruh dan menyimpan masker. Tidak perlu besar kok. Tidak perlu sampai wadah dari plastik atau bahkan lebih besar daripada itu seperti koper.
Cukup amplop kertas itu sudah bisa menjadi tempat masker yang cukup aman. Amplop itu boleh dibawa ke manapun kamu pergi. Dimasukkan tas juga oke kok.
Kenapa harus dimasukkan wadah khusus begitu? Jawabannya, agar masker yang lembab tadi punya waktu untuk mengering. Kondisi begitu dapat mencegah muncul jamur atau bakteri di masker.
Selain itu, menaruh masker di meja makan, kemungkinan akan menjadi kontaminasi bagi makanan itu sendiri. Apalagi ditaruhnya dekat dengan piring makanan. Nah, tidak mau hal itu terjadi bukan?
Lebih parahnya malah ditaruh di atas piring. Ihhhsss…!!
5. Habis Makan, Pakai Lagi
Mungkin, cukup banyak orang yang tidak langsung pergi dari restoran setelah makan dan kenyang. Itu kondisional juga sih. Kalau memang restorannya tidak terlalu ramai, boleh-boleh saja, sekadar kongkow-kongkow dan menunggu makanan turun ke perut.
Kondisi seperti itu, tetaplah pakai masker. Kan acara utamanya, yaitu: makan-makan selesai. Minum juga sudah tidak bersisa lagi di gelas. Kesempatan itu mesti dimanfaatkan dengan memakai masker lagi.
Dan, semestinya karena itu tempat publik, kita tidak tahu ada yang sudah kena corona atau tidak, lebih bagus langsung pergi setelah hajat kita terpenuhi.
Memakai masker perlu dilakukan sebelum pelayan datang mengambil piring-piring sisa. Kalau sudah pakai masker, resiko terpapar dari kita ke pelayan dan sebaliknya akan bisa dihindari.
Sebenarnya, lama-lama duduk setelah makan di restoran itu buat apa sih? Apakah kita menunggu dipanggil pemilik restoran untuk mencuci piring kita sendiri? Atau biasanya pula merokok setelah makan? Hadeh, nanti saja merokoknya di dalam masker. Agar asapnya tidak meracuni orang lain. Oke?
Kesimpulan
Tips aman pakai dan lepas masker di restoran sudah sampai di tahap kesimpulan. Tidak terasa juga ya?! Apalagi kalau kamu dari judul langsung baca di kesimpulan ini. Lebih tidak terasa lagi!
Pergi ke restoran sekali-kali bolehlah, tidak usah setiap hari, kecuali kamu memang tinggalnya di restoran itu. Sekadar untuk menikmati suasana beda, makan di luar bersama keluarga itu sah-sah saja. Atau bersama teman dekat, juga mantap.
Namun, protokol tetaplah procold, walah. Protokol tetaplah protokol. Selama corona masih menjadi pandemi, masker masih menjadi barang wajib yang dibawa ke mana-mana. Barang itu maksimal dipakai selama empat jam saja ya!
Masker sekali pakai, kalau sudah empat jam, dibuang saja. Tapi, perlu dirusak dulu, agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Digunting-gunting seperti yang saya lakukan kalau membuang masker sekali pakai.
Beda dengan masker kain yang bisa dicuci berulang-ulang. Walaupun tadi disebutkan maksimal dipakai selama empat jam, tetapi masker kain tidak perlulah dicuci sampai empat jam juga. Kelamaan. Barang kecil kok sampai empat jam? Paling tidak tiga jam lima puluh delapan menit saja mencucinya.
Hahaha.. biasa kalo baca postingan Mas Rizky jd senyum2 sendiri.
Mantap dech tulisannya…
Makasih ambu atas kunjungannya. 😁
Wkwkwk…jalur luncur patas ke kesimpulan memang joosh…pak
🤭🤭🤭
Patas atau dingin Bu?
Wkwkwk…pataaas
Ke restoran bersama teman dekat siapa tuh? Jangan-jangan pak ketua ya,,, wah jadi prasangka buruk aku, sukses makasih tipsnya,
Walah, Bapak, jangan buka rahasia dong 🤣🤣
Jadi kalau nasi ayam, ayam masih kecil, nunggu sampai besar yah. Haha…Sejak pandemi, baru sekali nih ke resto. Itu juga resto Padang, saking pengennya. Uniknya, sekarang resto Padang walaupun dihidang, tiap piring ditutup pakai celofan, kayak bungkus buah di supermarket tuh. Hiiish, jadi engga bisa curi-curi ambil kuahnya doang deh. Kan jadi buka celofan, ntar suruh bayar pulak…
Wah, baru tahu resto padang begitu, Bu! Tapi sepertinya, biar tidak ditutup begitu, pelayannya tahu kalau kuahnya sudah berkurang sedikit. Hehe…
Nah, kejadian sering gak pake masker saat di resto atau tempat makan umum memang masih banyak dijumpai. Setelah membaca ulasan mas rizky di atas, saya jadi ngerti tatib pakai masker sebelum pelayan datang hehe.
Dan saya jujur aja ya, masker yang warna ijo itu dipake berulangkali, karena kadang kasihan aja kalo dibuang hehe…
Ya begitulah mas. Memadukan rasa pengen makan di restoran sama protokol kesehatan.
Wah, berapa lama dipakainya itu mas? Maksimal 4 jam saja lho. Hehe…
Noted setelah dilepas masker ditaruh di tempat khusus ya, biasa saya nebeng kantong baju suami wkwkkw
Bisa juga, kalau pas sama suami. Yang repot kalau pas sendiri atau lagi sama temen. Masa mesti dipanggil dulu suaminya ke situ? Hehe..
Wahh , aku pernah kak saking laparnya , dan sekalian kerja juga mampir ke Mall terus pesen makan, sambil buka laptop nyambi kerja nunggu makanannya , perut udah keroncongan , belum buka masker langsung mau makan aja , kata kawan woyyy buka masker dulu kalee, lapaer sih laper hahaha
Ini ada videonya tuh di internet. Saking laparnya, dia langsung suap saja ke mulutnya. Gak tahunya, maskernya jadi kena makanan di sendok. Haha..
Kan jadi malu juga toh..!
Sekarang memakai masker sudah menjadi kebutuhan kita saat berada diluar rumah, kadang hal lucu terjadi karrna belum terbiasa dengan aktifitas atau kebiasaan baru ini.
Tak jarang menjadi cerita tersendiri buat kita,dan pasti jangan lupa kalau mau makan maskernya kudu dilepas
Ya, memang semuanya serba berubah. Mesti bawa masker ke mana-mana. Tapi, masih banyak juga yang tidak peduli. Dipikirnya, tadi malam masker bengkoangnya masih ada sampai siang. 😁
Jadi selain bawa amplop kita memang wajib bawa gunting ya buat merusak masker sebelum dibuang eh. 😄😄
Mungkin digigit-gigit saja juga bisa rusak kok. Haha..
Aku suka nih tipsnya
Keren-kereeeen dan asik cara penyampaiannya
Kalau kayak gini cara edukasinya, pasti orang mau deh nurut untuk rajin pakai masker hahaha
Semoga saja begitu, bisa jadi tulisan bermanfaat untuk orang lain. 🙏
Memang harus hati-hati kalau makan di restoran atau semacamnya. Penting sekali untuk belajar cara mengamankan diri dan masker kita
Nice post
Ya, Bu, kalau tidak penting-penting amat, beli, bawa pulang ke rumah saja.
Tadinya mo baca judul trus langsung kesimpulan, tp karena tulisannya lucu, jd aku baca semua hahaha
2 blm trakhir udah brani sih ke rumah makan or kedai kopi, pernah lupa makan lagi pakai masker, pernah lupa juga bawa masker, pernah juga kupa narok maskernya di mana 😀
Kayaknya kisah kasih tentang masker sudah lengkap ya?! Hehe…
Kalau berani ke rumah makan atau kedai kopi selama gak terlalu ramai sih gak masalah ya. Tapi kalau padat merayap, wuih, itu di rumah makan atau di jalan menuju Puncak pas liburan? Hahaha.
Saya senyum-senyum baca tulisan ini tanpa pakai masker loh.
Ngapain juga pakai masker lah saya baca ini di kamar tidur. Terima kasih ya, memberi informasi sambil ngebanyol.
Ya, jelaslah, ngapain juga pakai masker di kamar tidur, kecuali masker bengkoang. Hehe..
Habis makan pakai masker lagi ini, yang mayan sering aku lihat orang tidak bergegas melaksanakannya. Seringkali habis makan ya santuy2 cerita dahulu.
Padahal kan bisa cerita-cerita sambil pakai masker, ya kan? Tapi, ya, begitulah sebagian masyarakat, masih merasa cuek sekali dengan covid-19. Kalau sudah kena, barulah tahu bahwa covid-19 itu nyata. Tapi, semoga jangan sampai ada yang kena, lah.