Memukul yang Tidak Termasuk KDRT, Apaan tuh?

Memukul yang Tidak Termasuk KDRT, Apaan tuh?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Kasus artis ternyata berdampak pula pada kehidupan saya. Contohnya, beberapa waktu lalu perseteruan antara Lesty Kejora dan Rizky Billar.

Beberapa teman saya yang perempuan memanggil saya dengan, “Hey, Rizky Billar!”

Saya tinggal jawab saja sesuai namanya, atau lebih tepatnya sesuai rimanya. Teman saya yang memanggil itu namanya Rini dan Mery. Tinggal saya tambahkan saja ke nama mereka, “Ya, Rini Kejora!” Atau “Mery Kejora!”

Tentu saja mereka tersenyum hingga tertawa. Namun, melihat nama si artis, Rizky Billar, bukannya billar itu nama permainan yang pakai tongkat dan bola itu ya? Permainan bola sodok bukan?

Tentang KDRT

KDRT memang marak belakangan waktu ini. Kepanjangan yang sebenarnya adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Arti lainnya juga ada, misalnya: Kehangatan Dalam Ranjang Tidur.

Saya mengartikannya malah terbalik, bukan KDRT, melainkan TRDK. Istilah tersebut biasa terjadi pada pasangan suami istri yang berjauhan tempatnya. Seperti saya ketika menulis ini, sedang ada di Makassar, sementara istri di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. TRDK itu berarti Terasa Rindu Dalam Kesepian. Sepi banget memang di sini.

Saya juga pernah menulis status di Facebook. Bahwa KDRT itu belum ada apa-apanya, masih ada yang lebih tinggi lagi, yaitu: KDRW, KDKelurahan, hingga KDKecamatan. Sudah lama sebenarnya saya menulis itu. Lebih lama lagi adalah KD Anang. Wah, tahun kapan itu ya?

Membaca Kompas, saya menemukan beberapa tindakan yang termasuk KDRT. Ini menurut UU Nomor 23 Tahun 2004. Di antaranya adalah: kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran rumah tangga.

Sebenarnya, KDRT itu tidak hanya suami terhadap istri, tetapi bisa sebaliknya, istri kepada suami. Kalau istrinya sabuk hitam Taekwondo, sementara suaminya hanya tinju-tinju kampung, sekali tendangan, suami bisa terkapar itu.

Bentuk Kekerasan Fisik

KDRT-1

Kekerasan fisik itu memang terlihatnya di badan atau tubuh pasangan. Mungkin ada yang kulitnya berwarna biru. Jelas biru begitu bukan karena ketumpahan tinta Pemilu lho ya! Luka pada badan, baik yang ringan maupun berat sudah bisa dikatakan kekerasan fisik.

Ada istri yang sampai matanya bengkak karena ditendang suami. Biasanya, istri yang mengalami kekerasan fisik cuma bisa menangis. Mau dibalas apa, soalnya suami lebih kuat. Saya pernah menyaksikan sebuah video, istrinya dipukuli berkali-kali.

Herannya, yang memvideokan itu tidak punya perasaan apa? Malah terus diambil gambarnya. Atau memang tidak ada orang lain ya? Jadi, suami menaruh HP, terus mengambil video sendiri.

Hem, tidak juga sih. Soalnya kamera itu mengikuti gerakan pelakunya. Berarti, memang dipegang orang. Waduh, lebih tepatnya sakit jiwa dua orang itu! Ya, yang melakukan kekerasan fisik, ya, yang videokan. Ya, ya, ya!

Bentuk Kekerasan Psikis

KDRT-2

Sementara kekerasan psikis, meliputi: perbuatan yang menimbulkan ketakutan, kecemasan, khawatir, merasa lemah, dan lain sebagainya. Ini lebih menyangkut perasaan. Apalagi seorang istri, seorang perempuan, lebih mengandalkan perasaannya.

Tindakan membentak, menghina, mengancam, memperlakukan, berkata kotor, itu semua termasuk kekerasan psikis. Namun, bicara kotor itu tidak selalu menghina sih. Kalau kita bicara semacam: sampah, septic tank, got, selokan, tahi, bukankah itu semua namanya bicara kotor juga? Iya nggak sih?

Bentuk Kekerasan Seksual

Kalau ini jelas, yang namanya seksual, orang pasti paham. Dan, kenyataannya memang bisa paham sendiri. Tidak perlu diajarkan seksual itu begini dan begini dalam hubungan suami istri, nanti tahu sendiri, lah yauw!

Wujud dari kekerasan seksual ini misalnya pemaksaan hubungan seksual terhadap pasangan. Jika memang sedang dalam kondisi yang tidak betul-betul fit, jangan juga dipaksa dong! Suami ‘kan perlu mengerti kondisi istri juga. Apalagi suami main tubruk begitu, memangnya istrinya itu kopi?

Termasuk dalam kekerasan seksual adalah sebenarnya menjual istri kepada orang lain. Ini aneh juga sih, istri dikomersialkan ke teman suami atau orang lain yang benar-benar tidak dikenal. Bisa lewat media sosial, pada akhirnya ada yang tertarik. Hotel-hotel pun dijadikan tempat untuk yang beginian.

Meskipun ya ada juga istri yang punya fantasi aneh. Dia justru mau juga sama orang lain. Mungkin dia termasuk hiperseks. Kondisi begitu, sebagai suami yang baik, halah, suami pun mencarikan partner buat istrinya. Hem, suami macam apa sih ini?

Bentuk Penelantaran dalam Rumah Tangga

KDRT-3

Ditelantarkan itu bisa berwujud tidak memberikan nafkah. Padahal suaminya termasuk mampu, punya duit juga, tetapi tidak mau memberikan kepada istri. Suami yang pelit. Ada tipe yang begitu? Oh, banyak!

Termasuk suami yang sering bertanya, “Kenapa uangmu cepat habis? Kau belikan apa, ha?”

Ada suami yang mengeluh di Facebook, istrinya tidak cukup dengan uang 20 ribu rupiah. Kalau tidak salah, begitu sih. Warganet yang menanggapi ya jelas, memang kurang! 20 ribu dapat apa?

Untuk istri yang sedikit diberikan uang oleh suami, padahal suaminya sebenarnya banyak uang, maka bisa kok dibelikan untuk kebutuhan satu tahun. Lho, ada toh? Iya, ada! Belikan saja kalender! Hanya dengan uang 20 ribu, kalender itu masih bagus dipakai untuk satu tahun berjalan. Atau kalau sudah ganti tahun, kalender lama masih bagus juga, tinggal dipakai lagi!

Efek dari KDRT

KDRT-4

KDRT tidak hanya berdampak kepada pasangan, tetapi juga untuk anak-anak. Bahkan, karena anak-anak itu termasuk peniru yang hebat, maka memori kekerasan yang dilakukan ayah kepada ibunya atau sebaliknya, akan membekas seumur hidup.

Bayangan orang yang disayanginya, justru diperlakukan kasar oleh yang satunya, maka hal itu betul-betul menimbulkan bekas bagi anak. Dan, dikhawatirkan, anak akan melakukannya juga ketika dia sudah menikah. Naudzubillah min dzalik.

Jika sudah terjadi begitu, maka akan menjadi mata rantai yang tidak ada putus-putusnya. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi suami maupun istri untuk sabar dan menahan diri. Jika mau bertengkar, usahakan jangan di depan anak-anak. Mungkin mencari tempat lain untuk bertengkar. Misalnya: di arena UFC. Lah, ini malah kekerasan juga.

Pokoknya, bagaimana bagusnya, lah, masing-masing suami dan istri sudah tahu solusi yang terbaik. Mungkin bisa melibatkan orang ketiga yang dihormati masing-masing. Bisa orang tua, mertua, seorang ustadz, atau psikolog, psikiater, pokoknya asal jangan psikopat, meskipun sama-sama depannya pakai “psi”. Eh, itu nama partai ya?

Memukul yang Tidak Masuk KDRT

Dari tadi, saya nggambleh tentang KDRT dan jenis-jenisnya, maka tibalah saatnya untuk acara pembukaan. Lho?

Saya menemukan bentuk memukul yang sebenarnya tidak masuk KDRT di Facebook. Orang lain yang menulisnya, tetapi menggelitik juga. Dan, akhirnya saya jabarkan di sini.

Memukul yang tidak termasuk KDRT itu adalah memukul pantat istri! Yap, ini dia yang tidak masuk KDRT. Memukul pantat istri itu bisa pertanda sayang, cinta, dan gemes kepada istrinya. Pantat istri mau itu besar alias bahenol maupun tipis seperti tripleks, tetap bisa dipukul oleh suami.

Selain itu, memukul pantat istri juga sebagai tanda suaminya meminta jatah. Seorang istri harus mengerti bahwa suami begitu banyak godaan di luar. Banyak yang masih membuka aurat. Banyak yang lebih cantik, meskipun hanya kelihatannya. Intinya ke mana-mana sekarang susah menjaga pandangan.

Solusinya, menurut hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, memang pulang dan kembali kepada istri. Sebab, pada dasarnya intinya itu sama, yaitu: lubang kemaluan.

Namun, yang perlu diingat, memukul pantat istri ini pakai tangan saja ya! Jangan terlalu keras. Lembut-lembut saja. Terus, lebih bagusnya, yang kanan atau yang kiri? Mungkin jawabannya adalah yang kiri. Soalnya kiri jalan terus! Jalan ke mana? Halah, masih mau dijawab juga?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

12 Comments

  1. Kalau TRDK ini harus dikuatkan dong Pak ya… Hehe… Hubungan suami istri perlu diperbaiki setiap saat. Semoga banyak keluarga yang semakin romantis. Buka. Rokok makan gratis lho ya…hehe

  2. wehehehehe, Rizky Billar :)) duh ya, masa kini masi aja KDRT hiks. Efeknya bikin trauma sepanjang masa, tetanggaku, sahabat kecilku pernah kena pukul ayahnya. Jarang main keluar, pas main selalu murung, malu gitu. Ya Allah sedih, kita jadi kesepian karena kurang personil main
    yasalaaaaaam, no komeng ah :))))

    1. Duh, kasihan banget, itu jelas akan membekas sampai seumur hidup. Kalau sudah begitu, tinggal ditimpa saja pakai memori-memori yang lebih menyenangkan lagi dari orang tuanya.

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.