Benar-benar mengagetkan dan mengejutkan. Pagi ini, waktu masih di kantor, saya menerima kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia. Saya kira beliau meninggal dunia karena corona. Ternyata tidak.
Kabar itu saya lihat di notifikasi aplikasi Babe kalau tidak salah. Muncul di bagian atas HP Vivo saya. Ah, serinya saya lupa. Yang penting masih bisa dipakai, lah.
Disampaikan Ustadz Yusuf Mansur
Mendengar nama Ustadz Yusuf Mansur, langsung saya teringat Paytren. Sebab, dulu saya pernah ikut. Waktu itu, saking semangatnya, saya mau menjadikan diri level paling atas. Dengan transfer 10 juta rupiah. Betulan, lho! Pesona MLM yang ternyata sedikit membutakan mata fisik dan batin saya. Alhamdulillah, tidak jadi. Dan, pada akhirnya saya ke luar dan memakai sistem travel sampai sekarang untuk bertransaksi serta jualan.
Kali ini, Ustadz Yusuf Mansur membenarkan kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia. Lewat akun Instagram pribadinya, @yusufmansurnew, disebut Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis, 14 Januari 2021, pukul 08.30 WIB. Berarti kalau di sini jam 09.30 WITA. Info lengkapnya di Instagram Ustadz Yusuf Mansur.
Bukan Karena Covid-19
Mungkin tidak hanya saya, tetapi ada begitu banyak orang yang menyangka bahwa beliau meninggal dunia karena covid-19. Hal tersebut ditegaskan lagi oleh Ustadz Yusuf Mansur. Syekh Ali Jaber sudah negatif corona, tetapi memang kondisi beliau belum pulih 100 %.
Baca Juga: Mau Masuk Bulan Suci Ramadhan, Apa Harus Menikah Dulu?
“Benar Syeikh Ali wafat (pukul) 08.30, sudah dalam keadaan negatif Covid di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta,” tulisnya. “Innaa lillaahi wa inna ilaihi roo’jium. Kita semua kehilangan banget,” tambah keterangan foto.
Ustadz Yusuf Mansur menceritakan banyak sekali kenangannya bersama Syekh Ali Jaber. Kata beliau, Syekh Ali Jaber adalah adik, sahabar, keluarga, sekaligus guru dan tempat bertanya. “Sosok yang banyak meninggalkan ajaran dan kenangan,” tulis Yusuf Mansur.
Siapa Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber?
Syekh Ali Jaber menyatakan untuk siap mati di Indonesia. Istri beliau adalah orang Lombok dan beliau memang ingin dimakamkan di Lombok. Namun, ternyata beliau dimakamkan di Pesantren Darul Qur’an (Daqu), Tangerang, Banten. Pesantren tersebut dimiliki oleh Ustadz Yusuf Mansur.
Lahir pada tanggal 3 Februari 1976. Kalau dihitung dari usia sekarang, menjelang 45 tahun. Anak sulung dari 12 bersaudara.
Hal yang hebat dari diri beliau sejak kecil adalah sudah menghafal 30 juz Al-Qur’an pada usia 10 tahun. Hayo, bandingkan dengan diri kita sendiri. 30 juz atau juz 30? Hehe…
Pernah menjadi guru di Masjid Nabawi dan pernah juga jadi imam di salah satu masjid di kota Madinah. Istrinya bernama Ummu Nadia, dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Anak bernama Hasan.
Beliau pernah menjadi juri program televisi, hafidz anak-anak. Masya Allah, dengan keilmuan beliau, memang pantas digunakan untuk mengkader anak-anak agar lebih cinta dengan Al-Qur’an.
Hikmah yang Bisa Diambil
Kiranya, segala kejadian di dunia ini pastilah ada hikmahnya. Termasuk kepergian Syekh Ali Jaber. Beliau ini memang aslinya orang Arab Saudi, tetapi memilih menjadi warga negara Indonesia. Sungguh penghargaan yang tinggi dari kita orang Indonesia kepada beliau, karena mendapatkan anugerah seorang ulama kharismatik seperti Syekh Ali Jaber ini.
Akhlak Syekh Ali Jaber memang luar biasa baiknya. Kita bisa menyaksikan sendiri saat beliau ditusuk dengan pisau secara tiba-tiba. Beliau ditusuk oleh seorang pria berinisial AA. Waktu itu, Syekh Ali Jaber sedang mengisi tausiah di Masjid Falahudin, Tanjungkarat, Bandar Lampung, Minggu (13/8/2020).
Sasaran pelaku adalah bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber. Wah, sasarannya langsung leher! Luar biasa! Alhamdulillah, serangan tersebut berhasil dihindari. Namun, tetap saja, Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Kemuliaan akhlak syekh terlihat dengan meminta kepada jemaahnya untuk menahan diri dengan tidak menyerang balik pelaku. Padahal, mungkin kalau kita bisa mengatakan, “Sialan nih, aku ditusuk! Ayo, hajar terus dia! Biar sampai kapok!” Namun, beliau tidak seperti itu. Masya Allah.
Pelaku kemudian diserahkan kepada pihak berwajib. Setelah di persidangan, Syekh Ali Jaber kembali membuat kita terpana dengan akhlaknya. Beliau memaafkan kesalahan pelaku ketika menghadiri persidangan secara virtual pada Kamis (26/11/2020).
Pada akhirnya, pelaku yang masih tergolong muda, tetapi kelakuannya tidak mencerminkan anak muda yang benar itu mengucapkan permintaan, meski dengan terbata-bata. “Buat Pak Syekh Ali Jaber, saya minta maaf sebesar-besarnya atas perbuatan yang saya lakukan,” kata pelaku.
Dari kejadian tersebut, ternyata memang kita belajar satu hal. Bahwa orang yang senantiasa dekat dengan Al-Qur’an, akan mempunyai perilaku dan akhlak yang Masya Allah, luar biasa bagusnya. Namun, kini kita hanya akan mengenang beliau melalui foto maupun video beliau. Kita tidak bisa menyaksikan lagi saat beliau siaran langsung di TV, membawakan ceramah-ceramah yang menyejukkan hati. Atau dalam acara audisi-audisi hafidz Al-Qur’an.
Semoga Allah menerima segala amal baik beliau. Mengampuni segala kesalahannya. Serta menempatkan beliau ke tempat yang terpuji di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin.