Stok dalam Rumah Tangga ini Tidak Terlihat, Tetapi Penting, Apakah itu?

Stok dalam Rumah Tangga ini Tidak Terlihat, Tetapi Penting, Apakah itu?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Bersyukurlah bagi sebuah rumah tangga yang mempunyai kelebihan dalam hal rezeki. Misalnya, makanan dan minuman yang bisa untuk beberapa hari.

Bahkan, lebih bersyukur lagi jika sampai beberapa bulan. Namun, kalau untuk beberapa abad, sepertinya tidak bisa, deh!

Kita mengenal (kenalannya di mana), tentang stok dalam rumah tangga ini. Barang yang bisa menyimpan stok sering kita kenal dengan kulkas. Barang yang satu ini, dengan kapasitasnya sebagai pendingin, mampu menyimpan makanan dan minuman dalam jangka lama. Ada yang punya kulkas satu pintu, dua pintu, tetapi hanya pintu lho, adakah yang punya kulkas pakai jendela?

Menyimpan sayuran mentah, tempe, buah, telur, yogurt, memang cocoknya di kulkas. Begitu pula ikan, daging sapi, daging kambing, cumi, kerang, yang mentah. Apakah mereka nanti akan kedinginan? Oh, tidak dong, justru mereka akan membuat hangat. Ya, membuat hangat antara pasangan suami dan istri, ayah, ibu, dan anak-anak dari mengolah makanan itu dengan cita rasa yang enak, hem, yummy.

Kulkas juga dapat dipakai untuk menyimpan air dingin. Waktu saya dulu masih tinggal dengan orang tua di Jogja, sering minum air dingin dari kulkas. Air tersebut disimpan dalam botol-botol bekas sirup yang tentu saja sudah dibersihkan. Rasanya memang segar sekali saat cuaca panas.

Sekarang saya hampir tidak pernah begitu lagi. Tidak membuat air dingin yang langsung diminum dari kulkas. Saya lebih suka air hangat. Kata teman saya, air hangat itu lebih sesuai dengan suhu darah kita. Sedangkan jika minum air dingin, ginjal akan berusaha keras untuk menghangatkan air itu terlebih dahulu agar bisa diserap tubuh. Satu hal yang pasti, mau air dingin atau hangat, haruslah air matang ya!

Selain Makanan dan Minuman

Stok rumah tangga yang bisa disimpan selanjutnya adalah perlengkapan mandi. Bapak saya dahulu sering menyimpan sabun, sampo, pasta gigi di sebuah lemari dekat TV. Jika barang-barang itu sudah habis, langsung saja ambil. Tidak perlu membeli lagi untuk sementara waktu.

Sekarang saya juga tidak begitu. Jika sabun, sampo, atau pasta gigi alias odol habis, maka saya akan langsung membelinya. Misalnya beli di Indomaret. Beli di sana, lalu dibawa pulang. Saya tidak pernah membeli sabun dan sampo di Indomaret, lalu numpang mandi di sana. Tidak pernah sama sekali.

Perlengkapan mencuci juga bisa dilengkapi. Saya pakai deterjen cair. Waktu masih bujang, saya membeli deterjen yang pakai butiran-butiran halus. Memang sih terlihat halus, tetapi justru itu membuat luka. Tepatnya di pergelangan tangan saya. Waktu mengucek, butiran-butiran tersebut menggesek kulit, menimbulkan panas, hingga merah-merah. Sampai perih.

Ketika itu saya memang belum menikah, karena memang masih bujang. Belum punya juga mesin cuci, apalagi mesin jahit, lho?! Alhamdulillah, sekarang sudah menikah hasil dengan anak tiga, mesin cuci ada, pakai deterjen cair, pakai mengucek juga, tetapi tidak sampai luka. Meskipun yah, harganya lebih mahal daripada yang butiran-butiran itu, tetapi tidak apa-apa, lah. Yang penting mencuci bisa lebih nyaman.

Stok apalagi ya? Oh, ya, stok pakaian. Nah, ini juga harus kita syukuri. Dalam satu lemari, kita punya pakaian berapa sih? Biasanya, yang punya pakaian paling banyak itu adalah kaum perempuan. Saya pernah melihat lemari bibi saya. Masya Allah, tiga lemari kalau tidak salah, full semua dengan pakaiannya. Baku rapat tersusun pakaiannya pakai hanger.

Bagaimana dengan pakaian laki-laki? Nah, untuk yang ini, biasanya lebih simpel dan praktis. Pakaian laki-laki itu seringnya hanya tiga. Celana dalam, celana luar, kaos. Bisa juga ditambah dengan kaos dalam, baru kemeja.

Pakaian perempuan akan lebih banyak dikenakan di tubuhnya jika dia pakai jilbab syar’i. Bahkan, dengan cadarnya. Itu bisa lima hingga tujuh lapis. Panas? Iya dong, jelas. Namun, bagi yang memakainya lebih baik panas di dunia ini daripada panas di neraka lagi karena tidak menutup aurat. Masya Allah.

Nah, yang Ini Juga!

Ada beberapa lagi stok yang perlu ada dalam rumah tangga, dalam kehidupan suami dan istri. Apa yang paling utama? Stok itu adalah stok kesabaran. Ini dia yang menjadi salah satu kunci awetnya berumah tangga.

Kita tahu, setiap suami atau istri pastilah tidak ada yang sempurna. Nanti di surga baru disempurnakan. Satu sisi setiap suami atau istri punya kelebihan, sisi lainnya jelas ada kekurangan.

Kelebihan dan kekurangan yang ada itu bukan untuk diunggulkan atau dicela, melainkan untuk saling melengkapi. Dan, begitulah rumah tangga, tidak ada yang benar-benar cocok. Yang ada adalah dicocok-cocokkan. Jika istrinya cerewet, maka biasanya suaminya pendiam. Suaminya rajin membersihkan rumah, istrinya lebih suka apa adanya dan tidak begitu peduli dengan kerapian, apalagi kebersihan.

Ada istri yang bisa memasak enak, tetapi mungkin wajahnya kurang cantik. Ada istri yang pintar menyimpan dan mengelola uang, ada juga yang telapak tangannya sangat licin. Uang tidak pernah berada lama dalam tangannya.

Melihat pasangan kita, kok tidak sesuai yang dibayangkan dahulu ya, maka di sini perlu kesabaran. Jika tanpa kesabaran, maka rumah tangga akan cepat selesai. Mirip iklan ya, cepat selesai. Atau kita menonton iklan belum selesai, sudah diganti?

Teman saya bercerai dengan istrinya gara-gara masalah sepele. Apa itu? Istrinya tidak menyiapkan makan siang. Padahal, istrinya memang bekerja sebagai guru. Pulangnya pastilah siang atau mungkin setelah Dzuhur. Mana sempat menyiapkan makan siang?

Sedangkan suaminya menghendaki harus selalu ada makanan di meja makan. Ini ‘kan aneh, lah, istrinya bekerja bukankah atas izin suaminya juga? Kenapa mesti marah, lalu gara-gara itu terus bercerai? Bukankah ada solusi lain, misalnya suami membeli makanan di warung atau memasak sendiri?

Ketika saya tanya, kok tidak beli di warung makan saja? Katanya, dia malu jika dilihat orang-orang atau yang punya warung. Lho, ini ‘kan sudah ada istrinya, kok beli di sini? Istrinya tidak memasakkan ya? Persepsi seperti itu yang muncul dalam pikirannya. Padahal, belum tentu juga ‘kan? Memangnya, bisakah dia membaca pikiran? Mungkin tidak bisa, kalau saya bisa. Lebih tepatnya membaca Pikiran Rakyat, itu lho nama koran!

Masalah dalam rumah tangga itu akan selalu ada. Tidak ada rumah tangga yang benar-benar mulus, selain mulus tubuh istri masing-masing, eits. Istri perlu punya stok sabar menghadapi suami, tetapi suami harus lebih banyak stok sabarnya. Sebab, yang dihadapi suami tidak hanya istri, tetapi juga anak-anak, orang tua, mertua, keluarga sendiri, keluarga istri, tetangga, rekan kerja, dan masih banyak lagi.

Apalagi suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Dia yang bertanggung jawab terhadap kehidupan istri dan anak-anaknya juga. Selain itu, tugas utama suami bukan memberi nafkah, melainkan menyelamatkan keluarganya dari api neraka. Untuk menuju ke sana, pastilah dibutuhkan kesabaran yang ekstra luas dan luar biasa.

Bagaimana? Hari ini punya stok sabar berapa kilo?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.