Mau Membeli HP Satu Paket, Tetapi kok yang Ini Malah Nggak?

Mau Membeli HP Satu Paket, Tetapi kok yang Ini Malah Nggak?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Selama ini, kita membeli HP satu paket itu sudah dari dulu. Kita dapat HP-nya, chas, headset, kartu garansi, kardus, nota, sampai dengan jarum untuk membuka tempat SIM card.

Mungkin kita membeli HP satu paket itu bisa di mall, konter HP dekat rumah, di pasar malam, atau mungkin HP bekas. Nah, untuk yang terakhir ini, terjadinya pada tahun 90-an mungkin. Jual beli HP bekas masih sangat laku. Sekarang, daripada beli HP bekas, mending beli baru, ya nggak? Toh, harga HP baru juga masih termasuk murah kok!

Jarang kita temukan orang yang tidak mau membeli HP satu paket. Misalnya, cuma ambil HP dan chasnya. Kardusnya dan lain-lainnya, termasuk buku petunjuk, dikembalikan lagi ke si penjual. Hampir tidak ada orang yang seperti itu. Kalaupun ada, mungkin kamu sendiri yang mencobanya, hehe.

Malah yang ada, kardus HP jadi kebanggaan tersendiri. Sebab, di situ ada merek, tipe, dan spesifikasi. Orang yang membeli iPhone tentunya akan merasa lebih bangga daripada yang membeli HP Android. Padahal sama saja, lho. Toh, fungsinya juga hampir sama. Tapi, ya, namanya orang, gengsi itu memang perlu. Yang tidak perlu itu namanya geng motor!

Berpatokan pada Harga

membeli-HP-satu-paket-1

Membeli HP satu paket menurut kebiasaan orang Indonesia memang harga menjadi pertimbangan penting. Jelang dos, eh, jelas dong, semakin banyak fitur dan kelebihan HP, semakin mahal harganya. HP yang bisa dilipat dan diperlebar ukuran layarnya, akan lebih tinggi daripada HP yang ketika dilipat langsung patah. HP yang punya kamera dengan zoom sampai ke galaksi lain juga harganya pasti berbeda.

Harga menjadi faktor penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa penghasilan masyarakat Indonesia memang rata-rata tidak terlalu banyak, cukup-cukup saja, pas-pas saja, malah yang sering pas butuh, pas habis! Inginnya sih membeli HP bagus, tetapi murah. Kalau perlu gratis juga. Hey, mana ada? Buang air di kamar mandi umum saja bisa bayar, padahal kencing-kencing kita sendiri. Apalagi ini HP yang notabene bikinan orang lain, tidak pakai dikencingi lagi.

Jika memang dirasa membeli HP satu paket itu memang mahal, tidak perlu gonta-ganti HP. Pakai saja sampai rusak. Soalnya, kita bisa terpancing untuk membeli HP baru terus karena melihat iklan. Selalu saja ada produk baru atau upgrade baru dari merek-merek HP sebelumnya. Bahkan cuma upgrade warna saja bisa menjadikan kita membeli HP tersebut. Suatu pemborosan bukan?

Lebih baik uangnya dipakai bukan buat beli HP, soalnya itu tadi, bisa termasuk pemborosan jika yang ada saja masih sangat bagus. Lebih baik uangnya dipakai untuk membeli tablet. Wealah!

Logika yang Sama dengan Membeli HP Satu Paket

Jika kita punya kebiasaan bahwa memang begitulah kalau membeli HP satu paket, sudah dapat semuanya, kecuali yah mbak penjualnya, maka logika yang sama bisa diterapkan dalam hubungan pernikahan. Ketika kita telah menikah, maka yang kita terima itu adalah pasangan dalam satu paketnya. Artinya, manusia itu selalu saja ada kebaikan, ada pula keburukannya. Ada sifat baiknya, ada sifat jeleknya. Kadang dia bisa ramah, kadang pula dia bisa marah.

Tidak ada manusia yang tidak pernah marah sama sekali. Bahkan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga pernah marah. Hanya bedanya, beliau marah karena urusan agama Islam dilanggar oleh manusia. Kalau terkait beliau sendiri, beliau tidak marah, tetapi Allah yang akan membalasnya. Nah, lebih mengerikan bukan?

Ketika kita tahu bahwa menikahi seseorang itu sudah satu paket, maka mestinya kita terima dia seutuhnya, seluruhnya. Termasuk pula menerima semua anggota keluarganya. Ya, orang tuanya, saudara kandungnya, sampai dengan keluarga besarnya yang ada di berbagai tempat.

Tidak adil rasanya jika menerima pasangan hanya satu sisi saja. Mau terima pas baiknya saja, pas jeleknya, ogah! Cinta ketika suami memberikan uang, tetapi jadi benci sama sekali ketika suami marah, padaha itu kesalahan istri sendiri.

Ada juga pepatah apa ya, ada uang, abang disayang, tidak ada uang, abang ditendang. Padahal, rezeki itu memang berputar dalam hidup seseorang. Kadang terasa luas, kadang juga terasa sempit. Ketika terasa luas dan banyak, harus sering bersyukur. Saat merasa sempit, banyak bersabar. Keduanya menjadi kebaikan, Masya Allah.

Jika kita menerima pasangan seperti membeli HP satu paket, maka saat ada masalah, jangan buru-buru minta pisah, minta cerai. Bahkan, ada teman saya yang baru setahun menikah, sudah bercerai dengan alasan tidak cocok. Satu tahun sungguh waktu yang singkat untuk saling kenal-mengenal.

Mantan tetangga saya pernah mengatakan bahwa satu tahun itu memang fase yang rawan. Apalagi jika menikah tanpa pacaran, seperti konsep ta’aruf itu. Baru lebih mengenalnya setelah menikah. Saya sendiri baru tahu nomor HP istri setelah menikah. Sampai sekarang dia sudah gonta-ganti nomor HP. Mungkin kamu tahu sudah berapa kali dia ganti nomor HP? Soalnya saya sendiri lupa sudah berapa kali, hehe.

Jangan Langsung Minta Tukar

membeli-HP-satu-paket-2

Setelah membeli HP satu paket, kita bisa bersabar dengan HP tersebut kok. Mungkin dalam jangka satu bulan, ada error-error sedikit. Kita utak-atik sendiri, eh, ternyata bisa. Saat tiga bulan, muncul lagi gangguan. Kalau yang ini kita tidak bisa menanganinya. Akhirnya kita bawa ke toko tempat membeli. Masih ada garansinya dong, ‘kan satu tahun.

Menunggu selama kurang lebih satu pekan, HP itu bisa dipakai lagi dan tidak ditemukan lagi gangguan, kecuali gangguan dari mantan yang meneror, eh. Nah, kalau dengan HP saja kita bisa bersabar dan bertahan untuk tetap pakai yang itu, kenapa dengan pasangan malah tidak? Kenapa baru ada masalah sedikit saja, langsung minta pisah? Minta tidak mau lagi menjadi suami istri. Ini ‘kan tidak massoookkk. Lha wong HP itu benda mati, sudah begitu kualifikasinya. Sementara manusia bisa berubah, hari ini A, besoknya B. Baru belajar mengenal huruf ya?

Sangat disayangkan, di daerah saya, saat sudah ada Pengadilan Agama, justru kasus perceraian masih banyak. Dulunya jauh karena berada di kabupaten lain, sekarang dekat, dan langsung dimanfaatkan. Untuk itu tadi, berpisah dari pasangannya masing-masing.

Yah, meskipun mau bertahan, cerai, atau rujuk itu tergantung dari pasangan masing-masing sih, tetapi sangat disayangkan jika karena urusan sepele, terus bercerai. Apalagi dari masalah kecil yang tidak selesai, berlarut-larut hingga menjadi masalah besar, tidak bisa diselesaikan, dan menjadi penyebab retaknya sebuah rumah tangga.

Pihak yang paling menjadi korban adalah anak-anak, kalau sudah punya anak. Mereka akan kehilangan sandaran, pijakan, pelukan, belaian, dan teman bermain. Suasana rumah sudah tidak seperti dulu lagi ketika kedua orang tuanya masih dalam satu ikatan pernikahan. Sekarang cuma ada satu orang itu, mungkin itu ayahnya, ibunya, atau ayah dan ibunya, tetapi dengan pasangan baru. Punya ayah baru, ibu baru. Ini sama sekali tidak mudah bagi anak-anak untuk beradaptasi.

Oleh karena itu, mari kita coba terima pasangan seutuhnya, semuanya kita terima. Kalau sudah begitu, sama juga kita menerima takdir dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau Allah sudah ngasih, pasti ada kebaikan di dalamnya. Tidak akan mungkin Allah mencelakakan hamba-Nya jika hubungan kita dengan Allah baik-baik saja. Justru, adanya pasangan yang mungkin dirasa tidak sesuai adalah bentuk dari kasih sayang Allah. Agar kita terus berdoa kepada-Nya, meminta kebaikan pasangan kepada-Nya.

Atau ketika ada masalah dengan pasangan, coba cara yang diterapkan oleh Wiwin Supiyah, mantan istri Dewa Eka Prayoga, internet marketer terkenal di Indonesia. Ketika marah dengan suaminya atau merasa tidak enak begitu, justru diajak jalan-jalan. Lama-kelamaan, rasa marah, jengkel, bahkan benci itu akan luntur dengan sendirinya karena efek dari jalan-jalan tersebut. Apalagi melihat pemandangan indah, membuat suasana romantis pun berbuah.

Bisa juga dengan jalan-jalan ke mall. Mungkin makan berdua di restoran favorit. Setelah itu singgah di toko HP untuk membeli HP satu paket. Suami memberikan hadiah HP itu kepada istri atau sebaliknya. Aih, rasa cinta akan muncul dengan tiba-tiba deh! Semoga langgeng ya!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.