Ketika Baper Muncul Karena Pekerjaan

Ketika Baper Muncul Karena Pekerjaan

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Kita tahu, baper itu memang singkatan dari bawa perasaan. Kalau yang makanan, itu bukan baper, tapi wafer. Halah. Wafer memang enak, tetapi kalau baper? Apalagi dari segi pekerjaan kita, bagaimana?

Ini kisah nyata. Terjadi dari sebuah instansi, antara seorang atasan dengan para bawahannya. Ceritanya, ada suatu pekerjaan yang mesti diselesaikan. Yah, namanya juga pekerjaan, mestilah diselesaikan. Namun, dari pekerjaan tersebut, justru baper yang muncul dari si atasan.

Deadline atau garis kematian dari pekerjaan tersebut sebenarnya masih satu pekan lagi. Lebih beberapa hari sih. Si atasan meneruskan atau mencantumkan pekerjaan tersebut dari sebuah surat bentuk PDF. Share ke sebuah grup WA tentang pekerjaan yang masih berkaitan.

Eh, dirasa tidak banyak respons dari anggota grup, si atasan malah mengatakan, “Hapus saja ini grup!” Setelah itu, dia ke luar.

Padahal, ada salah satu anggota grup yang merespons dengan mengatakan pekerjaan tersebut akan diselesaikan sebelum deadline. Eh, masih tidak dipercaya oleh si atasan. Alhasil, dia tetap ke luar grup, tanpa pamit, tanpa kata-kata mau ke luar.

Beda Suasana

Mungkin yang dimaui oleh si pimpinan tersebut adalah setiap anggota grup merespons ala-ala militer begitu. Misalnya: “Siap, Pak!” Atau, “Siap laksanakan, Pak!” Atau juga, “Siap, Komandan!” Dan semacamnya. Padahal, instansi tersebut sama sekali bukanlah militer. Sipil biasa. Tapi, kenapa harus ala-ala militer?

Mungkin lagi, dia belajar dari grup yang lebih besar. Lingkup yang lebih luas, masih dari instansi tersebut. Dalam grup yang lebih jumbo itu, ketika pimpinan tingkat wilayah mengatakan sesuatu atau memerintahkan sesuatu, maka banyak yang merespons. Ya, dengan kata-kata semacam di atas itu: “Siap, Pak!” Dan sebagainya.

Nah, maunya si atasan, itu juga harus ada di grup yang dikelolanya, dengan para staf di bawahnya. Eh, beda suasana lah yauw! Antara anggota grup yang punya motif tertentu, maka dia akan menampilkan sikap serba siap. Mungkin ada maunya. Mungkin juga suatu saat nanti mau menggeser si pimpinan wilayah. Bisa saja bukan?

Antara Kata dan Tindakan

Okelah, mungkin si staf juga mengatakan, “Siap, Bos!” Tapi, apakah ada jaminan dari kata-kata tersebut, pekerjaan benar-benar akan cepat selesai? Atau minimal nanti akan diselesaikan dengan baik? Belum tentu bukan? Sebab, kata-kata ya intinya adalah kata-kata. Gampang sekali mengucapkan, tetapi konsekuensi dari kata-kata itulah yang berat.

Ada memang orang yang tidak akan merespons apapun di dalam sebuah grup. Mau itu grup WA, Telegram, maupun Facebook. Malas saja gitu. Dia lebih senang menjadi silent reader. Pembaca pasif. Membaca dan mencermati saja yang ada di grup.

Ketika pimpinan yang notabene adalah admin grup tersebut memerintahkan sesuatu, si orang tadi ya memang cuma diam. Lha wong sehari-harinya memang diam. Dia mungkin terpaksa juga masuk di grup itu kalau bukan karena tuntutan pekerjaannya. Jika HP-nya tidak kuat, maka dia akan memilih untuk ke luar saja dari grup sialan itu.

Ada juga orang yang tidak mengatakan siap dan sebagainya, tetapi langsung bekerja. Dia akan merespons ketika dijapri. Banyak juga orang seperti itu. Sebab, grup notabene ‘kan isinya orang banyak. Mungkin dia merasa grogi atau bagaimana, sehingga lagi-lagi tetap memilih diam.

Bicara Tentang Etika

Kalau etika dalam grup WA itu bagaimana sih? Apakah merespons perintah atasan itu bagian dari etika juga? Iya, termasuk dari etika juga. Namun, ke luar grup tanpa pamit atau izin ke semua anggota itu bukan bagian dari etika yang baik, lho!

Makanya, sebagai seorang atasan, etika itu memang harus dijaga, karena dia akan menjadi contoh bagi bawahannya. Jika bawahan punya etika yang buruk, kewajiban atasan menegurnya. Bisa secara lisan maupun tulisan.

Namun atau akan tetapi, ketika atasan punya etika yang buruk, bisakah bawahan menegurnya? Nah, silakan jawab di kolom komentar ya!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.