Kesehatan Jiwa yang Sering Dianggap Remeh

Kesehatan Jiwa yang Sering Dianggap Remeh

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Manusia itu dibekali dua hal, yaitu: fisik dan jiwa. Pada dasarnya, setiap manusia pastilah menghendaki sehat keduanya. Ya, sehat fisik, ya, sehat jiwa. Ya, ya, ya.

Kalau sehat fisik, itu wajar dan mudah dilihatnya. Sementara sehat jiwa, atau kesehatan jiwa, ini tidak gampang. Butuh penerawangan yang lebih dalam lagi.

Misalnya, ada orang berjalan di depan kita pakai dua kakinya, ya iyalah. Terlihat sehat, karena badannya bugar, jalannya mantap dan tidak ngesot kayak suster. Dia juga bisa tersenyum saat bertemu temannya. Pada kulitnya tidak ada yang berdarah, meskipun mungkin dia keturunan darah biru, keturunan cumi-cumi kah?

Namun, belum tentu orang tersebut mengalami kondisi sehat jiwanya. Belum tentu. Bisa jadi, ketika di kamar sendirian, dia ketawa sendiri. Bicara sendiri. Atau mungkin melakukan perbuatan yang di luar nalar. Tidak masuk di akal sehat.

Persepsi Tentang Pelaku Bunuh Diri

Saya pernah mendengar bahwa gejala sakit jiwa yang paling ringan itu adalah stres. Apakah yang baca tulisan saya ini, seumur hidupnya belum pernah mengalami stres? Pasti pernah dong! Coba kalau pernah, hitung berapa kali stres? Pertanyaan ini bisa membuat stres sendiri lho!

Bayi yang baru lahir pun bisa dikatakan sedang stres. Kondisi nyaman saat berada di dalam rahim, hangat, tercukupi kebutuhan nutrisinya, meskipun di dalam tidak ada TV dan HP, tetapi tidak pernah bukan mendengar bayi menangis di dalam rahim? Semua bayi di dalam rahim merasa enak, nyaman, dan sejuk.

Eh, begitu brojol ke dunia, langsung menangis keras. Apalagi lihat bidannya, kok lebih cantik daripada mamanya, halah, makanya bapaknya lirik-lirik terus, halah lagi. Bayi itu menangis mungkin sebagai tanda adaptasi. Dia memasuki lingkungan baru. Dia muncul di kehidupan yang baru. Setelah hangat di dalam rahim, sekarang bisa panas dan dingin tergantung suhu ruangan.

Dari situ, bayi makin berkembang. Tentu, masalahnya juga makin berkembang. Begitu pula tingkat stresnya. Jika orang tersebut mampu untuk menghadapi, maka stres itu akan berlalu dengan sendirinya, seiring penyelesaian masalah. Namun, jika tidak, bisa jadi akan makin menjadi-jadi.

Ujung dari masalah kesehatan jiwa adalah bunuh diri. Saya pernah mengatakan ke beberapa teman, bahwa bunuh diri itu boleh. Syaratnya, asal tidak menyakiti dan tidak sampai mati, maka itu diperbolehkan.

Menurut para pelaku bunuh diri yang kesehatan jiwanya terganggu itu, dengan mengakhiri kehidupan, dikira masalahnya akan selesai begitu saja? Justru, akan makin bertambah dan meningkat. Bunuh dirinya tidak hanya berefek terhadap dirinya, tetapi juga orang lain. Keluarganya ikut kena, ikut susah. Dan, yang tidak disadari, bila ada orang lain yang meniru, itu ‘kan jadi dosa jariyah.

Makanya, sebelum kesehatan jiwa terganggu makin parah, sangat disarankan untuk diperiksa. Datang ke psikiater, berkonsultasi, curhat, sekaligus nantinya akan diberi obat jika memang dibutuhkan.

Jangan Diremehkan

Selama ini, orang yang sakit jiwa atau gila itu, yang jalan-jalan telanjang. Bicara sendiri, teriak sendiri, dan sering dibully anak-anak kecil. Iya, itu memang salah satu cirinya, namun tidak harus. Ada banyak gejala sakit jiwa.

Perlu diingat pula, bahwa sebutan “gila” itu justru tidak akan menyelesaikan masalah. Pada dasarnya, mereka juga ingin sehat kok. Ingin normal kok. Hanya karena disebut “gila”, maka bisa makin menjadi-jadi. Bukankah setiap kata itu adalah doa?

Bagi keluarga yang memiliki anggota menderita sakit jiwa, tetap bersabar ya! Demikian pula suami yang memiliki istri sakit jiwa atau sebaliknya, Insya Allah pasti ada hikmahnya.

Kesehatan jiwa memang perlu dijaga. Jika memang tidak terlalu kuat, janganlah dipaksa. Curhat kepada Allah, berikutnya kepada orang yang bisa dipercaya. Janganlah disimpan sendiri. Ibarat air yang tidak mengalir, maka makin lama akan semakin berbau dan busuk. Apalagi jika yang punya air itu juga jarang sekali mandi. Apakah itu termasuk gejala sakit jiwa juga?

kamis-menulis

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.