Pantun Bale Selasa 31 Mei 2022

Pantun Bale Selasa 31 Mei 2022

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Pada tulisan Pantun Bale kali ini, saya mencoba untuk menganalisis semua tulisan sobat Lagerunal. Semoga bisa semuanya selesai. Pokoknya, selesai tidak selesai kumpulkan!

Tulisan pertama dengan link sebagai berikut: https://blogsusanto.com/portofolio-digital-calon-guru-penggerak/

Isinya tentang portofolio digital calon guru penggerak. Saya tertarik pada kata “portofolio”. Ini memang lekat sekali dengan personal branding. Bukan personal banding lho ya! Memangnya lagi di pengadilan pakai kata “banding”?

Portofolio itu adalah cerminan dari diri kita. Sejauh mana kita berprestasi, sejauh itu pula portofolio kita makin lengkap. Makanya, dianjurkan memang untuk mencari sesuatu yang membuat diri kita bangga. Contohnya ya ikut lomba. Jangan hanya ikut lomba tujuh belasan, tetapi bisa juga delapan belasan, sembilan belasan, sampai dua puluhan ke atas!

Mengikuti lomba dan kita berhasil juara, maka ada rasa kebanggaan tentu saja. Ada rasa kepuasan yang memuaskan, lah ini bagaimana kalimatnya? Paling membuat kita senang kalau bisa juara 1. Tapi syaratnya lombanya lebih dari satu peserta lho ya! Masa cuma satu peserta, terus kita juara 1, rasanya tidak seru, ah!

Bagi seorang guru, entah itu guru penggerak atau guru yang harus digerakkan mesinnya, maksudnya mesin motor saking bututnya, portofolio menjadi sangat penting. Jika guru banyak prestasi, maka murid-muridnya juga akan bangga.

“Lihat nih, guruku, banyak juaranya!”

Kalau sudah begitu, ada rasa hormat yang besar dari murid. Gurunya tidak main-main, bukan kaleng-kaleng, meskipun di rumahnya mungkin masih ada kaleng Khong Guan isi rengginang. Lho, masih ada ya? Bekas lebaran?

Lalu, kalau tidak ada portofolio bagaimana? Saran saya, kalau memang tidak ada portofolio, maka bikin saja portokuarto. Karena ukuran folio itu lebih panjang, besar, serta bisa lebih berat, maka kuarto lebih ringan dan pendek. Jadi, perbanyak saja portokuarto, maka itu juga bisa membuat bangga. Minimal yah seperti film Ada Apa dengan Cinta dengan tokohnya Bangga dan Cinta.

Mandiri Belajar

Tulisan kedua atau blog kedua dengan link sebagai berikut: https://yantisdnmuncultiga.blogspot.com/2022/05/pembelajaran-berbasis-proyek-dalam.html

Baiklah, saya analisis dulu. Hirup napas, tahan dua jam. Walah!

Saya menggarisbawahi, meskipun penggaris saya di mana juga, kata “merdeka” dalam belajar. Kalau zaman saya sekolah dulu, begini-begini saya pernah sekolah, metode belajar itu ditentukan oleh guru. Murid seperti saya harus mengekor guru, walaupun guru memang tidak membawa kucing berekor panjang ke dalam kelas.

Pada intinya atau pada dasarnya, belajar itu ya bebas. Tidak semua metode belajar itu cocok diterapkan pada semua anak.

Kita tahu ada beberapa tipe. Ada yang visual, auditori, dan perpaduan keduanya. Visual artinya lebih banyak melihat atau memuaskan indra penglihatannya. Contohnya dengan membaca, menonton, atau menatap langsung. Sedangkan kalau auditori, ya, lewat indra pendengaran. Melalui rekaman suara, dan lain sebagainya. Nah, kalau tipe auditorium, berarti sering mendengar ikan berenang di dalam akuarium, halah.

Guru memang harus kreatif dalam menetapkan metode belajar. Harus mewadahi semua potensi anak didik di hadapannya. Merdeka belajar menjadi penting di era sekarang ini. Asal jangan salah memaknai. Merdeka belajar artinya malah sama sekali tidak belajar. Membolos. Ketika ditanya, “Lho, kok tidak belajar?”

Jawabannya malah, “Memang, ini sedang belajar di luar kelas. Merdeka!”

Belajar apaan? Lha wong guru dan teman-teman lainnya di dalam kelas kok!

Pentingnya Pelatihan

Tulisan ketiga dari admin grup Lagerunal, linknya sebagai berikut: https://www.praszetyawan.com/2022/05/ini-cara-mempelajarimengikuti-pelatihan.html

Kata kuncinya adalah pelatihan. Namanya pelatihan, pastilah ada latihan di dalamnya. Betul begitu bukan? Hah, bukan?

Setiap guru itu dituntut untuk terus mengembangkan ilmu, jangan hanya mengembangkan perut ya, hehe. Sebab, perkembangan di luar sana sungguh sangat luar biasa.

Materi yang ada di buku pelajaran mungkin sudah berbeda dengan keadaan sebenarnya. Profesi yang dulunya punya hasil mumpuni, sekarang tidak lagi. Bahkan, muncul profesi-profesi baru yang berpotensi untuk menghasilkan cuan. Itu kalau laki-laki, kalau perempuan namanya nyonya, bukan cuan.

Nah, pelatihan bagi guru maupun bukan guru sudah banyak tersebar di berbagai media. Bisa dari media sosial, bisa juga dari platform khusus. Tinggal diikuti saja, mau ikut pelatihan yang mana? Misalnya, pelatihan public speaking. Boleh juga ‘kan seorang guru mengikuti pelatihan tersebut? Tujuannya untuk melatih kemampuan bicara. Namun, di sini kemampuan bicara yang betul-betul di depan umum lho ya! Bukan melatih kemampuan bicara seperti mengajari bayi ngomong!

Guru yang rajin mengikuti pelatihan, maka ilmunya akan semakin meningkat. Dia akan punya wawasan yang lebih luas dan itu bisa terlihat di depan kelas. Guru yang wawasannya sempit, bicaranya itu-itu saja. Ditanya plonga-plongo, akhirnya malah bilang, “Lho, ya, ndak tahu!”

Atau jawaban lain, “Jangan tanya saya!”

Nah, ini guru macam apa?

Kewajiban Sebagai Seorang Guru

Blog keempat, linknya adalah: https://ambuguru.blogspot.com/2022/05/darik-demi-sebuah-kewajiban.html

Itu adalah puisi darik. Saya belum pernah membuat puisi darik sih. Tapi kalau ketemu puisi lalu lintas, pernah beberapa kali. Nah, tidak nyambung ‘kan?

Dalam puisi yang dibuat oleh Ambu Tini tersebut, ada keluhan karena hujan yang deras. Basah semua, jalanan basah, motor basah. Yang namanya hujan, bisa menjadi halangan untuk maju atau bekerja. Namun, yang namanya kewajiban tetaplah bukan hak. Kewajiban adalah kewajiban. Kalau kewajikan, dari kata dasarnya, itu nama makanan yang enak!

Ketika hujan keras seperti itu, apakah akan berhenti saja? Menepi saja? Semestinya sih, kita di Indonesia ini sadar cuma ada dua musim. Satu musim kemarau, satunya musim penghujan. Kalau tidak kemarau, ya, hujan. Kalau tidak hujan, ya, kemarau. Kalau bukan hari ini, ya, berarti kemarau. Eh, itu sih kemarin, Mas!

Oleh karena tahu bahwa di Indonesia itu cuma dua musim, maka semestinya kita memang mempersiapkan jas hujan di bawah jok motor. Khawatirnya, tiba-tiba hujan. Bisa saja bukan, cuaca cerah sekali, tiba-tiba muncul air hujan yang sangat deras? Bahkan, saat cuaca panas pun, bisa kok langsung hujan. Tergantung Allah yang menurunkan hujan.

Ketika sudah punya jas hujan, maka kita akan lebih nyaman untuk berkendara dengan sepeda motor. Tidak perlu menepi yang memakan waktu lagi. Asal tidak hujan deras sekali atau banjir sekali, perjalanan tetap bisa dilanjutkan. Yang penting, itu adalah hujan air. Agak aneh kalau ada mall yang menggelar hujan hadiah, kita malah pakai jas hujan. Pas ditanya, “Lho, kok pakai jas hujan, Mas?”

Masa jawabannya, “Saya tahu jas itu pakaian resmi, formal, dan yang mengenakannya akan tampak berwibawa. Saya tidak punya jas seperti itu, tetapi saya punyanya jas hujan!”

Ungkapan Rasa Melalui Puisi

Tulisan kelima dalam list Blogwalking Senin tanggal 30 Mei 2022 juga tentang puisi. Linknya adalah: https://literasingeblog.blogspot.com/2022/05/belajar-menulis-puisi.html

Saya mengambil kata kunci, tanpa harus ke tukang kunci, tentang puisi. Pada dasarnya, puisi itu adalah karya sastra yang mewakili rasa. Bukankah rasa memang tidak pernah bohong? Itu ‘kan slogan Kecap Bango. Pakai juga di rumah?

Orang yang bersuka cita, duka cita, biasa-biasa saja, pantas-pantas saja kok menulis puisi. Bahasanya yang indah, mengalir mengalun, judulnya yang estetik, membuat yang membacanya bisa terkagum-kagum. Sementara yang menulis, beban yang mengganjal di hati menjadi plong. Sudah dituangkan dalam puisi, tinggal diuangkan saja yang belum. Adakah?

Untuk link berikutnya, yaitu: https://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com/2022/05/seri-guru-merdeka-belajar-sebagai-take.html, kiranya masih sama dengan di atas tentang Merdeka Belajar. Saya sendiri masih belum terlalu paham tentang konsep Merdeka Belajar, karena yang lebih saya tahu adalah Handayani. Itu adalah usaha belajar setir mobil di Kendari. Sama-sama belajar bukan? Merdeka!

Semua Menuju Digital

Blog ketujuh yang coba saya ulik mempunyai link: http://kgplobar.my.id/1374/cara-seru-belajar-sejarah-dan-budaya-bersama-merajut-indonesia

Saya membacanya menarik juga, karena mengulas dan mengupas tentang sejarah yang arahnya menuju digital. Melalui PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) menginisiasi semua aksara Indonesia diubah menjadi digital. Tujuannya agar lebih mudah diakses melalui perangkat yang ada. Selain itu, lebih melek teknologi. Hayo, tadi melek dari tidur jam berapa?

Konsep digitalisasi itu pada dasarnya memang harus ada. Termasuk file-file yang kita punya. Foto misalnya. Foto menikah misalnya. Mau itu menikah yang pertama, kedua, ketiga, mestinya memang dijadikan digital.

Kalau berupa kertas, khawatirnya robek, tercecer, atau malah dimakan rayap. Bukankah kenangan pernikahan itu sangatlah indah? Makanya ada memang orang yang ingin mengulangi kenangan indah itu dengan orang yang berbeda. Lho? Nikah lagi berarti?

Tidak hanya berkaitan dengan sekolah, dengan pekerjaan pada umumnya pun begitu. Surat-surat penting, dokumen yang masih dipakai, jika dijadikan digital, akan lebih mudah dikirim. Tidak perlu pakai ongkir untuk mengirim surat atau dokumen lagi, cukup lewat WA, Telegram, email, dan sarana lainnya. Asal jangan Friendster ya, karena sudah tidak ada lagi!

Doa Pasti Dijawab

Motivasi Islami datang dari blog dengan link: https://81-atik.blogspot.com/2022/05/doa-adalah-senjata-bagi-orang-iman.html

Saya sangat setuju dengan hal tersebut. Sejatinya manusia itu memang lemah, selalu bergantung dan berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pernah saya dengar sebuah ceramah. Ketika kita berbuat salah, meminta maaf atau memohon ampun kepada Allah itu lebih gampang daripada kepada sesama manusia. Kita bisa beristiqfar sambil berbaring terlentang, kiri maupun kanan, duduk, berdiri, dan lain sebagainya.

Sedangkan kalau kita berbuat salah kepada manusia. Kira-kira kalau kita meminta maaf sambil berbaring, padahal kondisi sedang sehat dan baik-baik saja, apakah diterima permintaan maaf kita? Saya kira kok tidak. Malah kita bisa dikatakan tidak sopan. Masa minta maaf begitu?

Pada intinya, doa itu pasti dijawab. Insya Allah, setiap doa itu berbuah hasilnya. Ada yang dikabulkan sesuai permintaan hamba, ada yang ditunda, bisa ditunda di dunia, maupun nanti di akhirat. Ada juga yang diganti bentuk lain, yang Insya Allah lebih baik daripada yang dipinta.

Tetaplah berpikir positif kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab, Allah tidak pernah menyakiti dan menzalimi hamba-hamba-Nya. Termasuk bagi yang belum menikah, teruslah berdoa meminta jodoh. Bagi yang sudah menikah, terus berdoa agar… Silakan teruskan sendiri! Capek nulis.

Tentang Ayam Bakar

Urutan ke-9 adalah blog dengan isi tulisan tentang makanan. Linknya: https://srisundaricaturutami.blogspot.com/2022/05/special-brunch-bismillahirrohmanirrohim.html

Membahas ayam bakar yang dibuat sendiri. Hem, ayam bakar ya? Ini juga termasuk kesukaan saya. Entah, apakah ayamnya juga suka dimakan oleh saya atau tidak? Belum pernah ditanya sama sekali.

Beberapa hari yang lalu, saya berada di Makassar. Berada di sebuah hotel berlantai 15. Bertemu dengan teman yang sudah sangat akrab. Dia mengajak saya untuk makan di warung makan terdekat. Yah, dekat memang, tidak perlu naik pesawat untuk ke warung makan tersebut.

Saat saya mau pesan coto makassar, eh, saya ditegur olehnya. Kok malah makan coto? Nasi dong! Ya, sudah, saya terima saja usulannya. Makan ayam bakar dengan nasi putih, sambal, lalapan. Alhamdulillah, setelah makan, saya merasa kenyang.

Sementara dia sendiri tidak ikut makan. Cuma minum jeruk hangat. Saat saya tanya, kok tidak makan? Dia bilang sudah kenyang. Lah, saya kira kalau melihat orang makan, jadi ingin ikut makan? Rupanya hal itu berlaku pada saya saja, dia tidak!

Jalan Sehat yang Menyehatkan

Dua blog terakhir dalam list di grup Lagerunal. Urutan ke-10, linknya: https://suyatibinyo.blogspot.com/2022/05/kembali-menikmati-dunia-luar.html

Berisi tentang kegembiraan guru dan murid MTs Negeri 1 Purbalingga yang menyelenggarakan jalan sehat. Kegembiraan itu memang menggembirakan karena yang lalu adalah pelajaran daring yang belum tentu menggembirakan. Setelah diperbolehkan atau diizinkan, kegiatan jalan sehat dilakukan oleh mereka.

Hal tersebut memang menjadi harapan kalangan sekolah karena selama pandemi, kerumunan dibatasi, kegiatan luar juga tidak diperbolehkan. Kembali menikmati udara luar sungguh membuat hati jadi lega. Menghirup udara segar membuat pikiran jadi lebih jernih. Begitulah kira-kira.

Jalan sehat adalah olahraga yang murah meriah dan mudah dilakukan. Apalagi bagi orang tua yang sudah tidak lagi balita itu. Kalau orang yang sebelumnya tidak pernah berolahraga, atau minimal jarang sekali berolahraga, langsung lari maraton 20 kilometer, rasanya kok berat sekali ya? Olahraga itu perlu dimulai dari yang ringan dulu agar tubuh tidak kaget.

Jika rutin dilakukan, jalan sehat bisa membuat tubuh makin fit. Apalagi kaki dan badan kita ini lebih banyak diamnya, ya apa ya? Kalau sudah duduk, otomatis kaki tidak dipakai berjalan bukan? Tangan juga begitu. Nah, jika waktu pagi datang, segera ambil kesempatan untuk jalan pagi. Yah, paling tidak setengah jam itu sudah cukup lumayan lah. Andai dirasa berat setengah jam, maka cukup 30 menit saja. Yang penting bisa jalan pagi. Kan begitu.

Saat tubuh sudah terbiasa untuk jalan pagi, maka bisa ditingkatkan ke olahraga lainnya. Mungkin dari jaraknya, waktunya, bentuknya, artinya diubah menjadi lari pagi, berenang, atau olahraga lain. Yang jelas, jalan sehat ini tidak membutuhkan banyak biaya. Kecuali, kecuali lho ya, pas jalan pagi, lihat tukang bakso, siomay, mie pangsit, roti, bubur, nasi kuning, nasi goreng, dan cemilan, lalu dibeli semua. Itu namanya jalan sakit sepertinya!

Kebiasaan Main Game

Tulisan terakhir dengan link berikut ini: http://miensumintarsih.blogspot.com/2022/05/hanya-pindah-tempat.html

Membaca tulisan di blog tersebut, saya ikut merasa miris juga. Piknik yang diadakan pada tanggal 24-25 Mei 2022 ternyata berbeda sikap yang ditunjukkan oleh kelas putra dan putri. Kalau yang putri, mereka bisa bercanda dengan teman sebaya, maupun foto-foto agar menjadi kenang-kenangan yang tidak terlupakan. Sementara bagi kelas putra, mereka malah main game pakai HP. Tidak di lokasi wisata atau di mana pun, sepertinya mereka memang sering main game.

Mengenai main game ini, bahkan orang dewasa pun banyak melakukan, saya jadi terpikir, apakah waktu kecil dulu belum terpuaskan mainnya ya? Apakah dulu mereka justru belajar atau bekerja begitu sehingga di waktu sekarang, mereka malah main game? Kalau masih remaja mungkin masih agak mending, tetapi kalau sudah dewasa? Sudah punya anak masih suka main game? Apa tidak malu tuh? Mau ditaruh di mana itu muka? Ya, di kepala, lah!

Ada yang mengatakan, main game itu adalah olahraga. Artinya olahraga secara virtual atau disebut dengan e-sports. Tapi, kok pengaruh negatifnya lebih banyak ya? Misalnya radiasi mata, kecanduan, susah tidur, lupa makan, lupa minum, bahkan lupa napas, hal itu ‘kan berbahaya.

Mungkin untuk saran, HP para murid disita dulu, lalu dijual, walah. Maksudnya agar lebih menikmati alam dan kebersamaan lebih terasa secara fisik, HP perlu untuk disimpan dulu. Atau para guru bisa membuat game yang lebih kreatif. Jadi, kelas putra sibuk dengan game melibatkan fisik tersebut, begitu juga untuk kelas putri.

Saya sendiri pernah mengikuti semacam itu. Bersama teman-teman, menyeberang ke sebuah pulau yang cukup jauh. Saat sampai di sana, kami membuat permainan secara fisik. Alhamdulillah, jadi terlupakan dengan HP sejenak. Kami sangat menikmati permainan tersebut. Dan, menjadikan kenangan yang berkesan.

Meningkatkan Literasi

Membaca 11 tulisan dari para guru blogger membuat saya cukup terhibur dan mendapatkan wawasan baru. Dan, itulah gunanya membaca tulisan orang lain, membaca blog orang lain, menjadikan kita jadi punya referensi untuk membuat tulisan juga. Akhirnya, jadilah tulisan ini yang mengulas kesebelasan, eh, kok kesebelasan, kesebelas tulisan. Semoga bermanfaat dan apabila ada yang salah, itu memang disengaja!

pantun-bale

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

14 Comments

  1. Bukan main pak Rizki.. masyaAllah bukan hanya satu tulisannamun 11 tulisan sekaligus di pantun balekan… Mantab .

  2. Selain manggut-manggut tanda sepakat, tak dipungkiri tersemat senyum simpul tertahan, malu-malu kucing . Sambil lihat kiri kanan , kalo ada yang liat saya senyum senyum sendiri kan berabe, ya ga ?

    Aah aman . Ga ada orang .
    baru saja bernafas lega . Tetiba ada yang nepuk.

    Eeh Bu baca apaan sih, kok senyuum ga jelas ? Tanya suami.
    Hehe ini nih beb, baca blog pantun bale di Grop literasi…
    Tulisannya kocak jadi menghibur emak-emak gabut
    Hahaha….

    Si paksu geleng-geleng kepala lihat istrinya cengar cengir ga jelas
    Hahah….

  3. Luar biasa Mas Rizky.. pantun bale yg bikin asyik dibacanya. Hebatnya 11 postingan semua dipantunkan, kereeen…

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.