Ketika Suara Azan Remix MNet Sempat Gempar di Jagat Medsos dan Tentang Kita

Ketika Suara Azan Remix MNet Sempat Gempar di Jagat Medsos dan Tentang Kita

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Sempat gempar dan geger di jagat media sosial kita bahwa stasiun televisi Korea Selatan, MNet, memakai backsound azan yang diremix sebagai pembukaan acara Street Woman Fighter pada 7 September yang lalu.

Pertama kali, saya menemukan suara seperti itu di TikTok. Yah, saya memang punya akun di TikTok. Kaget juga mendengar suara yang memang jelas-jelas suara azan yang diremix.

Serbuan Warganet

Kegemparan suara azan yang dipakai MNet menimbulkan reaksi dari warganet, utamanya yang beragama Islam. Melalui tagar MNetApologize, mereka mendesak MNet untuk minta maaf kepada umat Islam. Selain itu, mengganti backsound tersebut. Saya sendiri juga tidak kalah dong ikut komentar bernada protes lewat Instagram MNet dan akun TikTok mereka.

Yah, bayangkan saja, lah, warganet Indonesia yang mengerikan itu. Serangan komentar mereka pedas dan meluncur bak hujan deras yang tidak mau berhenti. Keder juga dong stasiun televisi itu. Pada akhirnya mereka pun meminta maaf.

MNet-suara-azan-1

Tahu Bahasa Inggris ‘kan? Kalau begitu, tidak usah diartikan ya! Hehe…

Hal yang Sebenarnya Terjadi

MNet menyatakan bahwa mereka tidak tahu kalau itu suara azan. Buktinya, mereka menemukannya di platform streaming, jadi resmi diambilnya. Alasan pakai lagu itu karena dianggap cocok dengan backsound program Street Woman Fighter.

Lalu, siapa yang bikin lagu tersebut? Menurut situs berita online yang saya baca, penciptanya adalah sebuah grup musik dengan nama Losers Band. Ohh, dasar losers memang! Lagunya memang jelas berjudul “Azan”. Wah, ini sih memang menantang umat Islam buat menyerang!

Sebenarnya, MNet ini melalui jalur yang benar untuk mengambil lagu demi kepentingan promosi mereka. Namun, kok ya tidak tahu toh, Oppa MNet kalau itu adalah suara azan? Memangnya tidak pernah dengar azan di Korea Selatan ya? Eh, di sana ‘kan tidak seperti di Indonesia yang sering terdengar suara azan ya?

Setelah meminta maaf, MNet berjanji untuk mengubah backsoundnya. Dia menyatakan respek dengan kritikan para warganet. Yah, ini sudah langkah bagus bagi MNet untuk tidak lagi main-main dengan agama Islam.

Bagi Kita Sendiri

Azan adalah panggilan suci bagi umat Islam. Azan merupakan pembeda dengan kaum Nasrani yang memakai lonceng dan orang Yahudi yang menggunakan apa ya saya lupa. Ketika terdengar azan, maka sudah tiba waktunya sholat. Lebih bagus lagi memang sholat berjamaah di masjid.

Menyikapi MNet dan Losers Band yang memakai azan remix, memang kita pantas marah. Pantas murka, semurka-murkanya. Tidak boleh sama sekali siapapun bertindak seperti itu. Azan ya azan, jangan diganti atau digabungkan menjadi lagu. Apalagi lagu yang isinya orang-orang buka aurat. Hadeh, tidak nyambung blas!

Namun, cobalah kita berpikir sedikit. Menghinakan panggilan azan itu sebetulnya kita sendiri juga lho! Yang benar, Mas? Iya, benar. Saya mengamatinya seperti itu.

Ketika suara azan terdengar, masih sangat banyak kok orang yang cuek bebek dengan panggilan dari Allah itu. Mereka masih larut dengan pekerjaan, belajar, atau bahkan sekadar main game online. Panggilan azan lewat begitu saja. Menjadi rutinitas bagi mereka. Saat sudah selesai atau lewat, ya sudah. Tetap mereka tidak mau sholat.

Bukankah itu sejatinya penghinaan juga? Panggilan azan yang merupakan panggilan kasih sayang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena artinya ada yang berupa “marilah menuju kemenangan”, kok dicuekin begitu saja? Mau menang atau tidak? Ini yang dimaksudkan adalah kemenangan sejati di akhirat sana, yaitu: menjadi penduduk surga selama-lamanya.

Masih banyak orang yang rapat dan bicara duniawi waktu azan berkumandang. Mereka terkesan memang tidak menghormati sama sekali panggilan mulia tersebut. Padahal, mengakunya orang Islam. Mengakunya ingin masuk surga. Mengakunya ingin terhindar dari neraka. Terus, sekarang mana buktinya? Mana aksinya? Mana pula sholatnya?

Makanya itu, cek dan ricek dulu deh ke diri kita. Jangan-jangan kita menghujat MNet dan Losers Band karena mereka menghinakan suara azan. Namun, diri kita sendiri juga tidak menghormati suara azan. Disuruh sholat, eh, cuma jadi suruhan yang numpang lewat. Ini berbahaya, sangat-sangat berbahaya. Sholat adalah pembeda dengan orang kafir. Jika orang sudah meremehkan sholat, jangan-jangan Allah sudah mencapnya sebagai orang kafir?

Kita tetap harus terus memantau perkembangan media sosial. Jangan sampai terjadi lagi kasus seperti MNet tersebut. Namun, lebih penting lagi adalah memantau ke dalam diri kita. Sudahkah kita memenuhi panggilan azan tersebut dengan mendirikan sholat dan meninggalkan aktivitas duniawi kita? Jangan-jangan masih belum. Jangan-jangan masih berat. Sementara untuk mencela dan berkomentar sangatlah mudah. Yuk, berkaca ke diri kita sendiri!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.