Bikin Buku Bestseller, Caranya Gimana sih?

Bikin Buku Bestseller, Caranya Gimana sih?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Malam Jum’at, apa yang biasanya kamu lakukan? Mencari hantu? Langsung tidur? Atau menerapkan yang katanya sunnah rasul itu? Kalau saya sih belajar bikin buku bestseller bersama KMO.

Buku bestseller? Memangnya bisa? Bukannya sekarang minat baca orang semakin menurun? Buktinya toko-toko buku dan penerbit tutup. Kenapa masih berminat pada buku? Mau bikin buku bestseller lagi? Ngimpi lu!

Mungkin itu adalah suara-suara yang menghiasi dunia kita, baik dunia maya maupun nyata. Mereka sering merasa pesimis terhadap segala hal, termasuk buku ini. Mereka mengambil kenyataan toko-toko buku tutup dan penerbit gulung tikar. Kalau menurutku sih, toko buku tutup karena sudah tengah malam. Penerbit gulung tikar, karena mungkin mau dipel lantainya. Begitulah, harus positif, dong!

KMO yang merupakan komunitas yang saya ikuti sekarang secara fokus, menggelar bimbingan teknis, wuih, bimbingan teknis, kayak PNS saja, tadi malam. Tepatnya, Kamis (12/10/2023). Tadinya sharing materi tersebut akan dibuka sekitar waktu Isya. Namun, diundur hingga 20.30 WIB. Berarti di tempat saya adalah 21.30 WITA.

Sambil menunggu dimulai menggunakan media Zoom, saya mau tidur dulu. Sebentar saja, untuk istirahat sejenak. Nyatanya, betul-betul sebentar. Alhamdulillah, tidak sampai terbangun tengah malam atau malah bablas hingga Subuh. Saya terbangun sekitar pukul 21.47 WITA. Langsung gabung via Zoom.

Kosongkan Gelas

Kang Ade Kurniawan sebagai CEO KMO, mengajarkan para peserta untuk mengosongkan gelas. Eits, ini maksudnya bukan gelas di dapur, melainkan gelas yang ada di pikiran kita. Ibaratnya, pikiran para peserta disiapkan untuk menerima materi baru yang akan disampaikannya.

Selain itu, beliau juga menganjurkan untuk mempelajari, memahami, dan mempraktekkan. Jangan menyerah, mudah mengeluh, atau menyalahkan orang lain. Fokus saja pada solusi dan bertumbuhnya diri. Pada dasarnya, bertumbuh itu pasti tidak nyaman.

Kang Ade memberikan nasihat ke para peserta untuk selalu berorientasi dan fokus menulis hal-hal yang baik saja. Berhenti menulis saja jika malah jadi dosa jariyah. Rugi tahu!

Terus Praktek

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, kata Kang Ade, memang diperintahkan untuk berdakwah. Namun, kenyataannya, dakwah beliau pelan-pelan dan melalui perjuangan.

Pemateri yang satu ini juga memang menekankan agar terus praktek menulis. Beliau mencontohkan kiat sukses dari Tere Liye. Penulis tersebut memberikan kiat untuk menulis, terus menulis, dan menulis terus.

Bagaimana agar sukses menjadi penulis, terutama untuk menjadi penulis best seller? Kata Kang Ade, hal itu diawali dari penulis yang menerbitkan buku, ada yang beli, baca buku, dan semakin banyak yang membeli dan membaca buku kita.

Agar punya motivasi menjadi bestseller bukan semata-mata karena mau harta (uang) yang banyak, terkenal, atau keliling Indonesia, melainkan untuk memperjuangkan niat baik kita melalui karya tersebut.

Kategori atau kriteria buku bestseller itu bisa terjual minimal 3.000 buku sekali terbit. Bagaimana tipsnya? Bagaimana cara mendapatkannya? Buku bestseller itu tidak hanya bagus secara kualitas dan enak dibaca, tetapi juga menjadi bahan pembicaraan.

Kang Ade mencontohkan waktu belum ada internet masif seperti sekarang, beliau bisa penasaran dan membeli buku Laskar Pelangi karena direkomendasikan temannya. Katanya, buku itu bagus, menarik, dan lain sebagainya. Kang Ade membelinya dengan terlebih dahulu menabung. Setelah terbeli, bukunya memang bagus sekali. Beliau terpikir juga untuk menjelajah tempat-tempat indah di muka bumi ini seperti di buku tersebut.

Berikutnya adalah awareness. Artinya memberi tahu orang lain tentang buku yang telah kita tulis. Tujuannya, agar orang lain “ngeh” dengan karya kita. Misalnya nih, zaman dahulu ada gosip-gosip tidak jelas tentang sebuah sinetron. Nyatanya, sinetron tersebut justru banyak ditonton karena sebelumnya sudah bikin penasaran.

Agar menjadi buku bestseller, tentu harus melewati proses penjualan. Nah, untuk yang satu ini, Kang Ade menganjurkan untuk jangan malu jualan. Jangan mau berpromosi. Jangan peduli jika dianggap miskin gara-gara berjualan tersebut. Jangan ambil pusing jika dikira tidak ada duit, lalu berjualan buku. Kenyataannya memang tidak ada duit, begitu ‘kan? Hehe…

Jualan buku perlu trik-trik khusus. Hal ini menyiasati orang yang tadinya tidak mau agar mau membeli buku. Bisa dipakai kalimat seperti, “Rugi kalau nggak beli!”

Selain itu, bisa ditambah dengan bonus-bonus yang jika dihitung nilainya bisa melebihi harga buku tersebut. Bisa pula dengan membuat quotes hingga yang membaca merasa tertampar, tetapi setuju. Tidak lupa, bikin testimoni dan jadikan penawaran lebih ekonomis.

Pertanyaan Renungan

Dalam sesi sharing tersebut, Kang Ade memberikan pertanyaan renungan. Misalnya: siapa yang sayang orang tua? Banyak yang memberikan jawaban di kolom chat: saya, saya, dan saya. Kang Ade melanjutkan lagi, “Siapa yang saking sayangnya ke orang tua mendoakan orang tua?”

Muncul lagi jawaban: saya, saya, dan saya. Dan, pertanyaan berikutnya dari Kang Ade, “Siapa yang saking sayangnya ke orang tua, memberikan sesuatu ke mereka?”

Untuk pertanyaan terakhir ini, tidak sebanyak di jawaban pertanyaan pertama dan kedua. Pertanyaan lain: Siapa yang ingin umroh? Hampir semuanya menjawab ingin. Lalu, siapa yang karena ingin umroh, lalu sholat tahajud dan hajat tujuh hari berturut-turut? Terlihat tidak banyak yang menjawab.

Nah, terkait lagi dengan motivasi untuk buku bestseller, Kang Ade memberikan petunjuk agar penjualan buku melibatkan banyak orang. Lebih banyak yang beli, maka akan menjadi wasilah rezeki bagi orang lain. Kita bisa memakai reseller untuk menjualkan buku kita. Pokoknya, adanya reseller itu akan mempermudah target yang akan kita capai.

Saya lupa tepatnya jam berapa selesai sharing tadi malam, yang jelas, setelah itu ada tugas lagi dan ada deadline lagi. Tidak apa-apa, lah, selalu pakai deadline. Biar lebih disiplin, lah yauw! Jangan malah tidak disiplin, karena yang ada cuma diselipin. Wuih!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.