Kamu Mengaku Hobi Begadang, Kenapa Tidak Mau I’tikaf di Masjid?

Kamu Mengaku Hobi Begadang, Kenapa Tidak Mau I’tikaf di Masjid?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Ketika saya menulis ini, sudah hari ke-28 bulan suci Ramadhan. Tinggal satu atau dua hari lagi puasa. Sudah siap berhari raya? Sudah merasa menang? Tapi, tunggu dulu!

Amalan yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah i’tikaf di masjid, i’tikaf di bulan suci Ramadhan. Beliau mulai melakukan ibadah tersebut sejak malam ke-21 hingga selesai malam Idul Fitri.

Sebenarnya, i’tikaf di masjid itu gampang, kok! Kerjanya lebih santai dan bahkan tidak membutuhkan banyak keringat. Apalagi kamu yang sudah punya hobi begadang, nah, ini dia modal pentingnya!

Kenapa Harus Begadang?

Ya, kenapa harus begadang ketika i’tikaf di masjid? Jawabannya gampang saja. Ibadah ini memang lebih khusyuk dan asyik dilakukan di malam hari.

Saat pagi atau siang hingga sore hari, mungkin kamu bekerja. Mungkin kamu terlalu sibuk dengan urusan duniamu yang menghasilkan itu-itu saja. Tidak juga bikin kaya, malah bikin kamu makin tekor, hehe.

Nah, i’tikaf di masjid, saat malam tiba, adalah saat yang romantis, bermesraan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kamu bisa menyendiri di masjid, mencari masjid yang sepi jamaahnya i’tikafnya, maupun bersama-sama dengan jamaah lain.

Ketika sendiri, kamu akan merasakan begitu haru bisa bermesraan dengan Allah Ta’ala. Kamu tidak menyalakan lampu masjid, cukup gelap saja. Atau remang-remang saja.

Kamu berdzikir pelan-pelan, sambil membaca istiqfar, pelan-pelan. Kamu mulai menyelami makna dari dzikirmu itu. Rasakan, betapa kamu sudah sejauh ini memang jauh banget dari Allah. Terlalu banyak dosamu, terlalu banyak koleksi dosamu.

Masih adakah harapan? Masih adakah peluang untuk diampuni Allah? Oh, masih bisa, Bro! Masih bisa. Kamu terus saja i’tikaf di masjid, dan semakin merasakan bahwa begadangmu memang tidak akan sia-sia.

Kamu Pun Jadi Istimewa

Jika kamu melakukan i’tikaf di masjid, kamu benar-benar akan jadi orang yang istimewa di hadapan Allah. Kenapa bisa sampai demikian? Sebab, semakin sedikit orang yang i’tikaf di masjid.

Bagi orang-orang yang tidak mudik, mereka sudah jalan-jalan kesana-kemari. Mereka jalan-jalan di mall, di tempat wisata, jalan-jalan di jalan yang tidak jelas, mereka sudah melupakan masjid, mereka sudah melupakan bahwa Ramadhan masih berlangsung.

Sedangkan bagi orang-orang yang mudik, mereka jelas akan sangat kesulitan untuk i’tikaf di masjid. I’tikafnya mereka, ya, di kendaraannya. Namun, itu jelas bukan i’tikaf. Jelas berbeda dengan i’tikaf seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Kamu memilih untuk menyendiri. Kamu memilih untuk memilih jalan sunyi dengan i’tikaf di masjid. Kamu masih menempati rumah Allah yang mulai ditinggalkan hamba-hamba-Nya sendiri.

Kamu masih memilih untuk tadarus Al-Qur’an ketika banyak orang yang membiarkan Al-Qur’annya berdebu kembali. Lha, di bulan Ramadhan yang merupakan bulan turunnya Al-Qur’an, Al-Qur’an tersebut sudah jarang dibaca, apalagi di bulan lain, ya nggak?

Betapa istimewanya kamu di hadapan Allah, memilih ibadah yang terbaik dengan mengharapkan pahala yang terbaik pula! I’tikaf di masjid sebagai jalan sunyi meraih cinta Allah, kamu lakukan dengan bekal dan modalmu selama ini, yaitu: begadang. Ya, begadang!

Teruslah Begadang

Memang, ada yang mengatakan begadang di malam hari itu tidak baik. Ada yang berkata seperti itu. Terus, solusinya? Begadang di siang hari? Begitu?

Sebenarnya, tergantung juga, sih, begadangnya apa? Melakukan apa saja selama begadang itu? Kalau diisi dengan hal-hal yang sia-sia, jelas bisa bikin penyakit.

Namun, kalau diisi dengan salat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, membaca buku-buku Islami, masa, iya sih, bisa bikin sakit? Masa iya sih akan mendatangkan penyakit? Yang benar saja. Lha wong Al-Qur’an itu sendiri adalah obat, kok!

Setelah kamu i’tikaf di masjid, kamu punya modal lebih tinggi lagi untuk jadi begadangers sejati! Dulunya kamu begadang untuk hal-hal yang sia-sia, tetapi sejak i’tikaf di masjid, kamu punya makna begadang yang berbeda. Begadang yang lebih nyaman di hati. Begadang yang berpahala.

Teruslah begadang kalau begitu! Teruslah hidupkan malam-malammu untuk beribadah kepada Allah. Malam adalah saat yang istimewa. Dan, malam itu cuma ada di dunia. Kelak, saat kamu masuk surga nanti, tidak ada malam. Cuma ada siang dan hari yang terang.

Kamu sudah berhasil menghidupkan malam, semoga Allah menghidupkanmu lagi di surga-Nya nanti. Aamiin ya rabbal alamin.

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.