[Coba Simak] 3 Alasan Ijab Qabul Diulangi

[Coba Simak] 3 Alasan Ijab Qabul Diulangi

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!
Kata teman saya, menikah adalah ibadah yang paling menyenangkan, sebab sesuai dengan hawa nafsu. Lha, kok bisa, Mas?

Misalnya begini, kamu nyuruh teman kamu buat sholat. Jika dia tidak terbiasa sholat, maka sholat akan terasa berat. Lain waktu, kamu suruh dia puasa. Bila dasarnya memang suka cari alasan, maka puasa tidak akan dilakukan karena faktor mau kerja, mau merokok dan lain sebagainya. Ini kecuali puasa Ramadhan lho ya!
Dalam waktu yang lain lagi, coba suruh dia buat sedekah. Mungkin dia akan menolak juga karena masih banyak kebutuhan yang lain. Apalagi harga-harga makin mahal, entah apakah harga dirinya makin mahal juga atau tidak? Namun, tanggapan berbeda, jika disodorkan, mau nikah? Rata-rata jawabannya pastilah mau! Siapa juga sih yang tidak mau nikah?

Simbol Kemerdekaan

Menikah memang menjadi simbol dari sebuah proklamasi kemerdekaan bagi seorang pemuda, juga pemudi. Remaja, juga remaji. Bagaimana tidak, penjajahan yang bertubi-tubi menghantamnya, baik berupa ucapan lisan maupun tulisan, kerap menyambangi mata dan telinganya. Tidak cuma one to one, lho, tetapi kadang juga di sebuah grup. Baik itu dikatakan grup dakwah maupun tidak. Kaum jomblo sering menjadi bulan-bulanan. Bahkan hari-harian, kalau sering juga jam-jaman. Memang kejam sesuai zaman.
Makanya, ketika ada virus Corona ini, kaum jomblo juga masuk jadi target bercandaan. Itu, ada yang bikin status, Korona, artinya komunitas remaja jomblo merana. Salah satu yang bikin status itu memang saya sendiri juga. Lho, Masnya sudah tidak jomblo lagi? Alhamdulillah, setelah tidak lagi jomblo, bisa ikut membully jomblo. Beberapa teman saya juga begitu. Mereka seperti balam dendas. Wah, ini jadi mirip ospek, dari kakak kelas kepada adik kelas!
Ketika jomblo menyatakan kemerdekaannya dari segala penjajahan status, maka bentuknya adalah pengucapan janji. Antara si jomblo, dalam hal ini khusus laki-laki, dengan wali. Orang yang termasuk wali paling utama adalah ayah kandung si perempuan. Dilihat oleh dua orang saksi, dengan mahar atau maskawin. Kalau maskawin ini memang cocok dari pihak perempuan, karena artinya adalah, “Masss, kawinnn….!” Mau orang Jawa atau tidak, tetap dipanggil mas, kawiin….
Masih ada satu lagi, yaitu: ijab qabul. Sebuah perjanjian luhur, agung, sakral – jangan salah baca jadi saklar – dan sangat-sangat religius, karena disaksikan pula oleh penduduk langit. Ijab qabul bukan perkara yang sembarangan. Sebab, hal itu menjadi penanda sejati, sebuah keberanian yang sangat berani, bagi seorang pemuda yang dengan niat tulus, ingin meraih cinta yang lurus.
Makanya, saking sakralnya ijab qabul, dituntut keseriusan dari pemuda tersebut. Sebab, dia akan menghadapi keluarga besar si perempuan, keluarganya sendiri, para tamu undangan dan tentu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jelas tidak boleh main-main.

Ijab Qabul Kok Begini?

Dalam kebiasaan saya di Sulawesi ini, ada beberapa tahapan yang harus dibaca oleh pemuda yang mau ijab qabul. Bacaan tersebut di antaranya: dua kalimat syahadat, istiqfar dan tiga Qul (Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas). Ada kisah salah satu teman, ketika akan membaca dua kalimat syahadat oleh penghulu (orang yang diberikan mandat dari orang tua si perempuan), dia menolak dengan memperlihatkan telapak tangannya.Ketika ditanya alasannya, dia bilang begini, “Masa kita sudah Islam dari dulu, suruh baca dua kalimat syahadat?” Benar juga ya, dia ‘kan bukan orang kafir.
Sebenarnya, berbagai prosedur yang cukup rumit dan ruwet itu membuat ada beberapa kejadian lucu, seputar ijab qabul ini. Apalagi bagi anak muda yang belum pernah menikah sebelumnya, grogi, nervous, grogi dan nervous lagi menjadi campur dan teraduk jadi satu. Hasratnya untuk mengucapkan dengan benar, malah terperosok di sana-sini. Pada akhirnya, ijab qabul itu pun diulang-ulangi. Tapi, apa alasan ijab qabul diulangi ya?

Alasannya

Sebenarnya apa saja sih, kok ada yang sampai tiga kali? Saya coba menganalisisnya dari sudut pandang dari sudut kamera yang pas, hingga menjadi sebuah booming. Halah!
Pertama, jeda yang dianggap terlalu lama antara ijab dengan qabul. Begini, biasanya memang ketika wali mengucapkan ijab, harus langsung disambung dengan qabul. Bisa jadi, karena groginya atau bingung si laki-laki, malah menyambungnya dengan waktu yang lumayan lama. Ditinggal ngopi dulu, atau merokok dulu? Wah, ya, tidak sampai seperti itulah!
Seharusnya, setelah ijab terucap, misalnya, “… dibayar tunnaaiiiii…..” maka langsung disambung dengan, “Saya terima nikah Fulanah binti Fulan, bla, bla..” Kalau perlu dengan kecepatan super, melebihi kecepatan The Flash. Eh, itu Superman sama The Flash diadu, cepat mana sih? Oke, itu yang pertama, alasan ijab qabul diulang. Selanjutnya?
Kedua, sesuai dengan tradisi. Ada memang suku di negeri ini yang tradisinya ketika ijab qabul diulangi lebih dari sekali. Kata teman saya, minimal dua kali. Katanya lagi, yang pertama tadi sudah benar, eh, begitu diulang malah salah.
Malah ada yang menganggap bahwa ijab qabul tidak sah jika cuma satu kali. Padahal, ijab qabul yang tidak sah itu sebenarnya karena ijab qabul dihubungkan dengan syarat-syarat tertentu, kemudian dikaitkan dengan waktu yang akan datang dan aqad nikahnya sementara waktu, dinyatakan untuk sebulan, lebih maupun kurang. Kalau tidak mengalami kondisi seperti tiga itu, maka Insya Allah ijab qabul tetaplah sah.
Dan ketiga, ini yang mungkin akan menjadi alasan paling mengagetkan. Mengapa ijab qabul perlu diulang sampai dua atau tiga kali agar punya makna, menikah itu jangan cuma sekali! Ya ‘kan? Tadi yang pertama sudah benar. Sudah tepat. Eh, disuruh mengulang juga. Itu artinya pernikahan pertama sudah benar dan tepat, didorong untuk menikah selanjutnya.
Jadi ketika kamu menikah nanti, dan disuruh mengulang ijab qabul lebih dari sekali, maka simak lagi tiga alasan ijab qabul diulangi di atas. Kalau bagusnya sih memang, jangan sampai muncul alasan ijab qabul diulangi tersebut. Makanya, akan lebih baik kalau kamu latihan dulu. Ini bukan berarti menikah dulu sama yang lain lho ya! Hahaha…
Oh, ya, sebelum tulisan ini ditutup, kalau mau nikah, sekarang saja, lebih simpel dan tidak ribet. Tidak perlu pakai acara besar-besaran dulu. Cukup dulu dengan aqad nikah. Kamu perlu juga cek di sini.
Semoga berbahagia dengan pasangan hidupmu.
Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.