Sedikit Buat Kamu: 3 Pelajaran Tentang Uang

Sedikit Buat Kamu: 3 Pelajaran Tentang Uang

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Uang adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Siapa sih orang yang tidak butuh dengan uang? Namun, tahukah kamu pelajaran tentang uang? Yuk, simak 3 pelajarannya!

Mengapa kok perlu pelajaran tentang uang? Sebab, uang itu pada dasarnya netral, tidak bernyawa, benda mati, tetapi rasa-rasanya kalau tidak punya uang, kok jadi setengah mati ya? Hehe…

Biasanya, orang yang kita kagumi adalah yang banyak uangnya. Misalnya orang kaya, bahkan super duper kaya, yang mampu membeli apapun dengan uangnya. Beli mobil gampang. Beli rumah, beres. Beli tanah, sudah seperti beli kerupuk. Beli pulau, pesawat terbang, kapal pesiar, semuanya mudah, dah, dah. Udah.

Namun, bisakah orang itu membeli surga? Kalau dibandingkan kenikmatan dunia ini dengan surga, rasanya memang sangat jauh dan tidak ada bandingannya apa-apa. Surga bisa dinikmati tanpa batas, selamanya, di sana tidak akan pernah mati. Sedangkan di dunia, hem, ujung-ujungnya mati bukan?

Oke, mari coba kita simak 3 saja pelajaran tentang uang.

Ketika di Mall

Uang banyak mengalir di dalam mall. Terus, pelajaran tentang uang di mall ini apa? Begini, contohnya kamu mau beli tas. Biasanya sih perempuan kalau tas yang harganya satu jutaan lebih.

Tas merek terkenal, saya tidak hafal merek terkenal macam itu, ada penawaran atau promo: DISKON 50%. Wah, melihat diskon semacam itu, harga tas yang tadinya 1 juta menjadi 500 ribu rupiah! Wuih, terasa lebih murah tuh!

Akhirnya kamu beli tas itu. Kamu keluarkan uang, mau tunai atau card-card macam begitu, dengan senangnya karena tas “hanya” berharga 500 ribu. Kamu bawa pulang tas itu dan merasa mendapatkan dunia seutuhnya. Walah.

Padahal sejatinya kamu itu menghabiskan 500 ribu lho! Bukan berhemat dari satu juta, melainkan jelas: kamu telah menghabiskan uang 500 ribu rupiah.

Terpancing iklan atau promosi diskon 50 %, kan sejatinya kamu tetap ke luar uang juga bukan? Nah, mau diskon 50%, 60%, atau sampai 90% sekalipun, tetaplah kamu mengeluarkan uang sejumlah itu. Jadi, jika kamu kehilangan uang 500 ribu, maka ya uang di dompetmu berkurang. Apakah masih ada sisanya? Haha…

Modal Bisnis

Mungkin banyak di antara kamu yang mendambakan bisnis tanpa modal. Kalau dicari di Google, masih banyak kok yang mengidamkannya. Tapi, benarkah ada bisnis yang betul-betul tanpa modal?

Contohnya bisnis online. Kamu jadi reseller atau dropshipper. Memang mendaftarnya gratis. Tapi, kamu tetap butuh HP, ditambah dengan yang paling utama adalah paket data internet. Itu semua ‘kan perlu beli. Jelas butuh modal uang untuk membelinya.

Sekarang ibaratnya ada modal bisnis yang ditawarkan ke kamu senilai 10 juta rupiah. Bagaimana menurut kamu dengan jumlah modal tersebut? Mungkin kamu akan mengatakan, “Wah, mahal banget! 10 juta buat bisnis! Wuih, mahal!”

Tapi, coba bandingkan dengan harga iPhone 10 juta rupiah. Melihat fitur-fiturnya yang canggih, apalagi ditambah dengan godaan dari teman-temanmu yang sudah punya, maka kamu akan terdorong juga untuk memilikinya. Mungkin dengan menguras tabunganmu, atau menguras tabungan orang lain. Wah, nggak ikut-ikutan kalau ini! Hehe..

Padahal sejatinya sama bukan? Nilainya sama 10 juta rupiah. Tapi yang satu dianggap mahal karena akan digunakan untuk modal bisnis. Satunya dianggap biasa saja, atau malah murah, karena dibelikan iPhone. Bukankah orang yang punya iPhone itu dianggap sultan?

Ini pelajaran tentang uang yang kedua, bagaimana yang selanjutnya?

Investasi VS Sepatu

Bagi kamu yang masih muda, investasi terbaik adalah leher ke atas. Maksudnya di sini adalah investasi untuk mengembangkan otakmu atau cara pikir kamu. Bisa dilakukan membeli buku, ikut ecourse, ikut seminar bisnis, dan semacamnya.

Contohnya kamu mau ikut seminar Tung Desem Waringin, seorang motivator kondang Indonesia, seharga 1 juta rupiah. Seminar tersebut memang bagus sekali karena mengupas tuntas tentang bisnis, persepsinya, cerita orang-orang yang sudah berhasil, membahas investasi-investasi fisik, dan masih banyak lagi.

Nah, bisa jadi kamu bilangnya mahal untuk biaya semacam itu. Namun, pada saat yang sama, sepatu lamamu masih ada, tetapi karena ada model baru, maka kamu membeli lagi dengan harga 2 juta rupiah. Bagi kamu itu tidaklah mahal karena kamu suka modelnya, mereknya, dan suka bintang iklannya pula.

Tadi yang investasi leher ke atas 1 juta dikatakan mahal, sekarang sepatu harga 2 juta baik-baik saja kok dibeli. Pelajaran tentang uang bukan? Sepatu memang mahal, tetapi nantinya kan diinjak-injak juga. Sedangkan investasi leher ke atas akan menambah pemahaman kamu tentang bisnis. Mudah-mudahan setelah ikut seminar seperti itu, pendapatan bisnismu jadi meningkat. Aamiin.

Pelajaran yang Tidak Didapatkan di Sekolah

Pelajaran tentang uang memang tidak kamu peroleh di sekolah dulu. Lalu, bagaimana cara memperolehnya? Melalui pengalaman, pengetahuan, dan selalu belajar dari sumber-sumber yang ada, asalkan itu positif dan memang sudah terbukti.

Bagi kita, pelajaran tentang uang ini sangatlah penting karena menyangkut kehidupan kita, baik sekarang maupun nanti. Sangat susah kita bergerak apabila tidak ada uang di dompet. Koes Plus, grup band jadul, pernah dalam liriknya: Hati senang walaupun tak punya uang. Hem, senang dari Hongkong?

Setidaknya ketika sudah tahu sedikit pelajaran tentang uang, kita jadi lebih bijak dalam memperlakukan uang itu sendiri.

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.