BSI Error, Ini yang Mungkin Lebih Parah!

BSI Error, Ini yang Mungkin Lebih Parah!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Pernah dengar: Kuliah, di BSI Saja? Saya lupa itu tahun berapa ya? Namun, dalam tulisan ini tidak bahas BSI yang itu, tetapi BSI yang sedang error. BSI yang sedang mengalami gangguan.

Ramai di media sosial dan yang bukan sosial tentang terganggunya sistem BSI. Hal itu dimulai dari Senin, 8 Mei 2023, ultahnya siapa nih?

Ternyata, yang error itu adalah internet bankingnya atau mobile bankingnya. Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) – baru ditulis sekarang kepanjangannya – mengeluhkan gangguan karena tidak bisa menarik uang. Kalau sudah begitu, tentu saja ada kepanikan di masyarakat. Bagaimana nasib uangnya nanti? Apakah diambil secara ilegal? Sementara yang tidak punya uang sama sekali di BSI, tentu tidak panik. Yang bikin panik karena tidak punya uang.

Pemeliharaan Sistem

Tidak hanya kucingmu di rumah yang dipelihara, tetapi sistem macam di BSI juga. Itulah yang dipakai BSI sebagai alasan, pemeliharaan sistem. “Namun, lebih dari satu hari terhenti layanan, ternyata memang menjadi masalah yang sangat serius!” Demikian kata pakar forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya kepada kontan.co.id, Kamis (11/5).

Namun, ternyata ada penyebab yang juga ramai di masyarakat, yaitu: tentang ransomware. Ini memang tidak ada hubungannya dengan ransum yang biasanya berarti makanan itu. Ransomware adalah jenis serangan malware atau program jahat. Ketika menyerang, si pelaku ujung-ujungnya meminta uang tebusan kepada si korban. Jika tidak dituruti, maka akan mengancam dengan mempublikasikan data pribadi korban atau memblokir akses secara permanen.

“Kalau Ransomware menyerang ia akan mengenkripsi database aplikasi yang diserang, termasuk backup dan core sistem bank. Hal ini biasanya mengakibatkan disrupsi layanan yang signifikan sangat lama dan sulit di recover jika tidak memiliki backup yang handal. Ransomware menuntut korbannya bayar tebusan. Dan kalau sudah kena tebusan yang diminta itu tidak main-main. Level ya minimal US$ 1 juta. Itu yang paling rendah,” jelas Alfons.

Nah, mengerikan bukan? Kalau minimal sejumlah itu, maka bisa saja si pelaku meminta yang lebih tinggi. Atau mungkin dipulihkan sebagian, terus minta lagi, begitu seterusnya. Apalagi yang menjadi korban ini adalah beberapa gabungan bank yang menjadi satu alias merger menjadi Bank Syariah Indonesia. Asetnya triliunan rupiah. Pantas si pelaku begitu tergiur untuk mendapatkan uang dengan jalan yang tidak halal itu.

Pihak BSI sendiri meminta masyarakat untuk tenang. Jangan panik. Namun, bagaimana mau disuruh tenang, kalau tabungan jutaan satu orang di bank tersebut. Selain itu juga tabungan haji. Sudah haji itu menunggu lama, kalau tiba-tiba terjadi musibah dan uangnya raib, hem, jelas bisa remuk perasaan yang mau berangkat haji tersebut.

Simpanan yang Ini Lebih Aman

Saya beberapa hari lalu membaca tulisan seorang ustadz. Berkaitan dengan BSI error ini. Kira-kira begini katanya, itulah sistem manusia. Semuanya bisa error tanpa bisa diduga. Mau seaman apapun, mau secanggih apapun, peluang untuk error itu tetap bisa terjadi. Bahkan, semakin canggih suatu sistem keamanan, semakin canggih pula kejahatannya.

Ustadz tersebut pun memberikan solusi dan membandingkan. Investasi yang lebih aman itu memang investasi di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pertama, nilainya berlipat-lipat ganda. Bisa mencapai 700 kali lipat. Coba, sekarang mana ada investasi yang menjanjikan hasil sebesar itu? Bahkan, bisa tidak terhingga jika Allah mau. Adakah investasi atau simpanan harta yang bunganya sampai tak terhingga?

Kedua, tidak akan pernah error dan selalu tercatat dengan baik. Coba, mana catatan manusia yang lebih baik daripada catatannya malaikat? Kalau catatan manusia, pasti ada salahnya. Pasti ada yang dicoret, diganti, diperbaiki. Kalau catatan malaikat selalu tepat dan tajam. Meskipun, kita tidak tahu, di mana mereka menyimpan catatannya?

Ketiga, hasilnya tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Simpanan uang di dunia dan ditaruh di bank, mungkin akan lenyap jika banknya lenyap. Walaupun ada LPS, tetapi bisa mengkaver semuanya? Belum tentu juga ‘kan? Jika toh mau klaim, butuh waktu yang lama. Dan, sekali lagi, hal itu cuma berlaku di dunia.

Sementara simpanan di jalan Allah, sampai selama-lamanya, bahkan melebihi hancurnya dunia ini. Justru simpanan yang seperti itu akan sangat berguna nanti ketika kita benar-benar membutuhkannya. Untuk bernaung dan berlindung dari terik matahari Padang Mahsyar yang super-super panasnya. Dekatnya satu jengkal saja dari kepala. Banyak orang berkeringat, hingga ada yang tenggelam oleh keringatnya sendiri.

Okelah, kita tetap butuh yang namanya simpanan macam di BSI dan bank-bank lain, tetapi peluang untuk terganggunya selalu ada. Dan, jangan terlalu berharap banyak, cukup dari situ. Soalnya bank itu setahu saya, uang kita justru diputar. Kita dapat bunga sedikit sekali, sementara bank memberlakukan bunga jauh lebih tinggi jika ada yang mau meminjam. Padahal, itu uangnya kita juga, tetapi bank menggunakannya seakan-akan uangnya sendiri.

Ini Kebalikannya

Melihat dari singkatannya, BSI, ternyata bisa memunculkan arti yang lain. Contohnya, ketika ada orang yang merasa gelisah atas errornya BSI ini. Dia merasa panik, galau, dan perasaan tidak nyaman lainnya. Ternyata, dilihat dari saldonya, memang BSI juga, yang kepanjangannya: Beneran Sedikit Isinya! Ini banyak terjadi lho.

Selain itu, ada yang lebih parah. Ini bisa ada kaitannya dengan uang, bisa pula tidak. Namun, lebih pas berkaitan dengan pengetahuan seseorang kali ya.

Begini, kita bisa lihat dalam dunia media sosial, ada orang yang merasa sok-sokan. Mereka mengumbar pendapatnya dan menyerang orang lain. Padahal, yang diserang sebenarnya punya ilmu yang lebih tinggi. Akan tetapi, orang yang diserang itu tidak membalas dengan brutal. Dia cukup kalem saja, malah tidak terlalu menanggapi.

Saya juga pernah mengalami hal itu. Diajak berdebat oleh seseorang yang merasa ilmu agamanya tinggi. Saya sih juga tidak merasa berilmu agama tinggi, tetapi saya dipahamkan bahwa tidak usah terlalu menggubris debat-debat seperti itu. Bikin tidak enak di hati saja. Selain itu, mau dijelaskan seperti apapun, dia pada dasarnya tidak bisa paham dan tidak mau paham.

Dulu pernah berdebat tentang bid’ah. Saya sudah menjelaskan tentang bid’ah dalam agama itu, beserta dalil-dalilnya. Namun, yah, karena dia terlalu taqlid dengan kelompoknya, makanya susah, tidak mau menerima dalil yang lebih shohih.

Untuk orang semacam itu dan banyak orang lainnya, maka yang lebih tepat memang BSI juga, yang kepanjangannya: Baru Sedikit Ilmu, Bicaranya Sok Intelek. Ternyata, BSI, BSI.

Semoga BSI cepat pulih dan jangan sampai berimbas ke bank-bank lainnya. Kalau berimbas ke bang, bukan bank, maka ini biasanya disangkutpautkan dengan Bang Toyib. Ini juga bisa BSI, yang artinya: Bertengkar Sama Istri! Bagaimana tidak bertengkar, tidak ada kabarnya dan tidak pernah pulang?!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.