[SCENT MARKETING] Promosi Melalui Aroma Khas

[SCENT MARKETING] Promosi Melalui Aroma Khas

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

“Ihhh, bau kentut!” Itu adalah contoh pemasaran dari bau yang khas. Pemasaran kebusukan, hehe. Kali ini ada khusus promosi melalui bau, namanya scent marketing.

Bicara tentang bau, tentunya mengalir melalui lubang hidung kamu. Ya ‘kan? Adakah yang membaui melalui mata atau telinga? Kiranya tidak ada. Kalaupun ada, pada dasarnya memang tidak ada.

Contoh Scent Marketing

Mungkin kamu pernah lewat di bandara atau tempat umum lainnya. Ketemulah dengan penjual Rotiboy atau Roti O. Apa yang membuat kamu tertarik untuk membelinya? Tentu saja tertarik karena kamu punya uang. Ya ‘kan? Selain itu, yang membikin kamu bergairah untuk memiliki roti bulat itu adalah baunya. Ya, baunya!

Dari jarak beberapa meter sudah tercium bau khas dari roti tersebut. Mungkin memakai alat khusus yang bisa mengantar bau itu ke mana-mana. Harum, enak, dan membuat kita jadi ingin segera mencicipi. Apalagi kalau ditraktir. Pasti mau segera melahapnya. Awas, masih ada kertasnya lho!

Melibatkan Semua Indra

scent-marketing-1

Sebenarnya, promosi yang bagus itu memang melibatkan semua indra. Kamu bisa sasar semua indra konsumen atau calon konsumen. Kemasannya menarik, itu memanjakan mata. Memakai suara yang khas, memanjakan telinga. Pakai bungkus yang halus dan lembut, agar indra perabanya terkena. Dan, tidak kalah pentingnya ada bau, seperti yang saya tulis di atas itu. Tidak usah lihat ke plafon rumahmu ya!

Dilansir dari scentair.com, bukan ditaksir, teknik pemasaran seperti ini merupakan bentuk branding yang ideal. Alasannya, dilakukan dengan cara membentuk ingatan yang melekat terhadap merek melalui aroma khas.

Tahukah kamu, hidung manusia itu mampu mengidentifikasi dan membedakan lebih dari sepuluh ribu aroma. Apakah kamu bisa menghafal kesemua bau itu? Tentunya tidak. Hanya bau yang khas yang memberikan daya tarik tersendiri untuk melekat di ingatan.

Teknik semacam scent marketing ini bisa berpengaruh terhadap peningkatan penjualan suatu produk. Lagi dan lagi, pakai dilansir, kali ini dari scentinginternational.com, menyebutkan scent marketing setidaknya melibatkan tujuh puluh lima persen dari semua emosi dalam tubuh. Alhasil, timbul sebuah ikatan emosional antara merek produk dan konsumen.

Contoh penerapan scent marketing adalah selain roti-roti pada awal tulisan ini, juga banyak restoran. Punya menu yang khas, tinggal disebarkan baunya saja kemana-mana. Kalau rasa produknya memang enak, bau khas dapat menghasilkan sensasi air liur.

Bikin Tahan Lama

Eits, tahan lama apa dulu nih? Yang dimaksud tahan lama adalah bikin konsumen betah dengan bisnis kamu. Contohnya, jika kamu menerapkan scent marketing, maka konsumen bisa berlama-lama di dalam toko kamu. Hal ini berasal dari hyscent.com. Sebuah studi Samsung telah mengungkapkan ketika perusahaan menggunakan aroma wewangian tertentu pada tokonya, justru bisa meningkatkan waktu yang dihabiskan konsumen untuk berbelanja sebesar 26 %. Mereka juga mengunjungi kategori produk tiga kali lebih banyak. Jadi, aroma memang tidak bisa dianggap remeh.

Efek positif terakhir dari scent marketing adalah dapat menciptakan momen nostalgia. Dulu waktu remaja beli karena tertarik dengan aromanya. Sekarang sudah jadi orang tua dan punya anak remaja, ada kerinduan terhadap aroma tersebut. Lebih melibatkan emosi lagi waktu dulu membelinya dengan seseorang atau something. Mungkin sekarang dia sudah tiada lagi, hal itu makin meningkatkan hubungan emosional dengan aroma khas dari makanan atau restoran kamu saat menerapkan scent marketing.

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.