Ini Dia yang Juga “Pantas” untuk Merayakan Natal dan Tahun Baru 2024

Ini Dia yang Juga “Pantas” untuk Merayakan Natal dan Tahun Baru 2024

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Momen Natal 2023 memang telah berlalu. Seperti biasa pada tahun-tahun sebelumnya, Natal selalu jatuh pada tanggal 25 Desember. Masih ada juga cuti bersama satu hari setelah Natal, jadi libur tanggal 25 dan 26 Desember.

Libur Natal memang masih termasuk liburan sekolah. Anak-anak sudah menerima raport 23 Desember yang lalu. Otomatis, mereka bisa sejenak meninggalkan rutinitas dunia sekolah dan lebih banyak di rumah. Pasti, saya tebak, anak-anak akan lebih banyak juga bermain HP dibandingkan saat masih masuk sekolah. Ya toh? Ya toh?

Hari Raya Kaum Nasrani

Natal merupakan hari raya bagi orang Nasrani dan menjadi hari ibadah bagi mereka. Gereja jadi lebih banyak pengunjungnya. Aparat keamanan pun melindungi tempat ibadah tersebut, meskipun notabene banyak pula yang beragama Islam. Namanya juga panggilan tugas dari negara, ya ‘kan?

Setiap menjelang Natal, selalu saja muncul polemik mengucapkan Selamat Natal itu boleh apa tidak? Bagi yang menyetujuinya, menganggap bahwa ucapan tersebut sekadar ucapan saja. Tidak ada maksud lain, selain ikut bergembira dengan kaum Nasrani yang merayakan Natal.

Sedangkan, bagi yang tidak setuju, berpendapat bahwa ucapan Selamat Natal itu bukan sekadar ucapan, melainkan bukti nyata mengakui agama Nasrani. Agama tersebut berkeyakinan bahwa Yesus itu Tuhan. Sementara orang Islam punya keyakinan bahwa Yesus itu adalah utusan Allah, Yesus atau Nabi Isa alaihissalam bukan Tuhan, melainkan seorang nabi dan rasul.

Saya sendiri tentu saja termasuk yang tidak setuju ucapan Natal sekadar ucapan. Sebab, jika dikembalikan kepada orang Nasrani, coba ucapkan dua kalimat syahadat, maka mereka tidak akan mau, kecuali sudah ada hidayah dari Allah. Sebab, dua kalimat syahadat adalah ucapan yang menandakan bahwa orang Nasrani itu beralih agama menjadi Islam. Menjadi seorang muslim dan muslimah. Jadi, ucapan syahadat adalah ucapan yang mulia dan menjadi syarat masuk Islam.

Makanya, saya agak miris juga jika banyak yang mengucapkan Selamat Natal dalam bentuk status, meme, maupun video. Sebenarnya, mau selamat dari mana? Bagi orang Islam, orang Nasrani adalah orang kafir. Ancamannya dimasukkan ke neraka selama-lamanya. Ingat lho, selama-lamanya. Jadi, tidak ada peluang untuk masuk ke surga. Seterusnya akan menjadi penghuni neraka, kekal abadi. Naudzubillah min dzalik.

Selain itu, dalam agama Nasrani, Allah dianggap punya anak. Allah itu ‘kan Tuhan semesta alam, bagaimana ceritanya bisa punya anak? Yang namanya Tuhan pastilah berbeda dengan manusia atau makhluk yang diciptakan-Nya. Kalau menciptakan makhluk, itu jelas, tetapi mempunyai anak, jelas itu ngawur.

Perayaan Tahun Baru

tahun-baru

Selalu menjadi satu rangkaian dalam masa liburan, setelah libur Natal, berikutnya adalah libur tahun baru. Dan, tahun baru ini juga waktunya selalu sama, yaitu: 1 Januari. Kalau perayaan tahun baru, selalu saja ramai orang berkerumun di jalan-jalan. Atau di tempat hiburan. Atau di mall. Dan, tempat-tempat lain yang memang sengaja diseting demi mengundang pengunjung.

tahun-baru-2

Tahun Baru sebenarnya juga masuk dalam ibadah orang Nasrani. Buktinya, mereka ke gereja untuk merayakan ibadah khusus. Sedangkan, orang Islam malah ikut merayakan. Malah ikut turun ke jalan. Mereka bergembira dengan hari raya kaum Nasrani. Apa tidak dikatakan meniru-niru agama Nasrani tuh?

Selain Nasrani, Ini yang Bisa Ikut Merayakan

natal-dan-tahun-baru-2

Saya kadang berpikir begini, tentang orang-orang yang tidak sholat. KTP-nya Islam, di Kartu Keluarganya juga Islam, tetapi untuk sholat saja malasnya luar biasa! Malah, tidak hanya malas, tetapi memang sama sekali tidak mau. Sengaja meninggalkan sholat tanpa udzur sama sekali. Subuh lewat, Dzuhur juga, begitu pula Ashar, Maghrib, hingga Isya. Berhari-hari begitu, berbulan-bulan juga begitu.

Padahal, agamanya Islam. Ketika ditanya agama, dia bilang Islam. Namun, sholat yang merupakan ibadah paling utama dalam agama ini kok tidak dilaksanakan? Padahal, sholat itu paling lama berapa menit sih? Apakah sampai satu jam, dua jam? Kan tidak toh? Terus, kenapa tidak mau?

Dan, masih banyak orang yang menampakkan dengan terus terang bahwa mereka memang tidak sholat. Mereka mungkin malah bangga dan santai-santai saja ketika meninggalkan sholat. Mereka masih bisa tertawa, masih bisa bercanda-canda, pergi ke sana-sini, tetapi tidak pernah ke masjid. Mereka begitu enaknya melewatkan waktu sholat. Sambil merokok, sambil makan-makan, sambil apalah.

Saya pun berpikir lebih jauh lagi, kenapa mereka tidak sekalian keluar dari Islam saja, ya? Kalau memang sudah tidak mau menjalankan perintah ibadah dalam agama Islam, kenapa masih bertahan dalam agama Islam? Bukankah akan lebih baik jika keluar saja dari Islam, lalu masuk ke agama lain, Nasrani misalnya. Lebih terang lagi bukan? Jadi, sekalian merayakan Natal dan Tahun Baru dengan lebih sepenuh hati karena sudah tidak peduli lagi dengan aturan Islam.

Hayo, berani tidak? Soalnya orang Islam yang tidak sholat itu seperti berada di dua kaki. Satunya di Islam, satunya mirip Nasrani. Orang Nasrani ‘kan tidak sholat. Kalau orang Nasrani mungkin masih ada puasa, sedekah, eh, tetapi haji dan umroh tidak, deng.

Sholat ini ibadah yang super spesial. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menerima perintah sholat langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak melalui perantaraan malaikat Jibril alaihissalam seperti perintah yang lain. Saking pentingnya perintah sholat, Allah memanggil langsung hamba-Nya yang mulia tersebut.

Nah, kalau ibadah sepenting itu tidak dilaksanakan, lalu apa yang tersisa dari orang-orang Islam yang tidak menjalankan sholat tersebut? Amal apa yang bisa mereka bawa di akhirat nanti saat menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Padahal, sholat ini hukumnya wajib ain, pembeda orang Islam dengan di luar Islam.

Ketika meninggalkannya, dosanya besar banget. Itu baru satu sholat, bagaimana jika meninggalkan lima sholat dalam sehari, berhari-hari, berbulan-bulan, hingga tahunan? Hii, saya tidak bisa membayangkan, deh! Cukup mereka nanti yang mengalami ketika sudah tidak ada lagi waktu untuk memperbaiki. Naudzubillah min dzalik.

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.