7 Tips Menjadi Orang Tua Baru

7 Tips Menjadi Orang Tua Baru

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Dua orang teman saya baru saja menjadi orang tua baru. Anaknya yang pertama lahir, laki-laki. Sempat dirujuk ke rumah sakit dan akhirnya operasi caesar. Entah apa yang menyebabkan sampai operasi tersebut?

Saya teringat dengan teman yang lain lagi, dia juga menjadi orang tua baru, tetapi sudah beberapa tahun yang lalu. Istrinya pakai jilbab besar, bahkan bercadar. Namun, qadarullah, harus dicaesar dan dokter yang menolongnya laki-laki!

Hal tersebut mungkin menjadi permasalahan dalam hatinya. Bagaimana tidak, dia yang terbiasa jauh dari laki-laki yang bukan mahrom, sekarang benar-benar dekat dengan laki-laki semacam itu. Bahkan, sebagian auratnya pun diperlihatkan. Jelas ada konflik dalam batinnya. Kenapa juga dokter yang menolongnya laki-laki? Kenapa bukan perempuan?

Memang, di rumah sakit sini, ada dua dokter kandungan, satu laki-laki, satu perempuan. Dokter yang laki-laki punya tempat praktik dan bisa USG 4 dimensi. Namun ya itu tadi, dokternya laki-laki. Berarti ‘kan harus membuka perut dan jelas dipegang oleh dokter tersebut.

Teman kantor saya merasa jijik dan bergidik ngeri jika dokternya laki-laki. Dia menyatakan ekspresinya di depan saya. Ketika itu, saya juga bisa apa? Memang, secara nasional, jumlah dokter laki-laki, maksudnya dokter kandungan laki-laki memang lebih banyak daripada dokter perempuan.

Alasan dokter laki-laki lebih banyak karena kalau perempuan ada perasaan tidak enak, apalagi ketika operasi caesar. Ibaratnya saat membelah kulit pasien, seperti membelah kulitnya sendiri. Begitulah yang saya dengar, tentang benar tidaknya, ya embuh!

Istri saya waktu melahirkan anak kedua, dokternya juga laki-laki. Namun, tidak sampai caesar, Alhamdulillah. Hanya dokter tersebut memberikan perangsang atau suntikan khusus di infusnya agar bayi cepat keluar. Soalnya, sudah lama mau pembukaan di klinik, tetapi tidak naik-naik. Tidak maju-maju. Akhirnya, dirujuk ke rumah sakit saja. Dan, di sanalah diberikan obat tersebut. Tetap yang tolong waktu melahirkan, bidan perempuan lho!

Besoknya, dokter itu datang. Dia menanyakan kondisi istri saya. Jelas ketika itu istri saya tidak pakai jilbab. Dia datang sambil memegang perut istri saya. Hem, ada perasaan cemburu juga sih. Sembarang saja pegang-pegang. Namun, saya juga tidak bisa langsung menyalahkan, soalnya itu dokter. Sudah ratusan kali mungkin dia memegang perempuan, memegang ibu-ibu yang mau melahirkan atau setelahnya. Apalagi dia sudah disumpah, jadi lebih aman, lah.

Ketika Sudah Benar-benar Menjadi Orang Tua Baru

Dari yang awalnya jomblo mengenaskan, kini sudah menikah, walaupun dengan uang pas-pasan dan utang yang mulai mencemaskan, lanjut punya keturunan. Ini jelas tidak dialami oleh semua pasangan. Betapa banyak pasangan yang bertahun-tahun menikah, tetapi belum ada anaknya. Eh, anak jaman now pacaran, baru tersentuh sedikit, sudah mlendung. Kadang saya pikir, kok seperti terbalik ya? Namun, itulah takdir Allah. Takdir memang tidak bisa dipikirkan dengan logika manusia. Nggak akan nyampe!

Dalam tulisan ini, saya ingin sharing tentang tujuh tips menjadi orang tua baru. Lho, kok cuma 7, Mas? Ya, kalau 700, itu jelas tidak mungkin. Capek tanganku menulis. Kalau kamu mau menambahkan sampai 700, silakan tulis saja di kolom komentar ya!

Apa saja yang perlu dipelajari dan dimengerti bagi para orang tua baru? Berikut daftarnya!

1. Pelajari dan Cari Informasi Tentang Perawatan Bayi

menjadi-orang-tua-baru-1

Banyak informasi yang tersedia tentang cara merawat bayi, seperti cara memberi makan, mengganti popok, membersihkan tubuh bayi, dan membuat bayi nyaman.

Sebagai orang tua baru, kamu dapat membaca buku, datang ke kelas atau seminar, baik itu offline maupun online, atau mencari informasi lainnya untuk membantu mempersiapkan diri kamu. Cari infonya yang benar ya, jangan ke dukun! Soalnya tidak semua dukun tahu semua hal dan tidak semua dukun menjanjikan kekayaan. Halah, apaan sih?

2. Tetap Tenang dan Sabar

Dua kunci ini, tenang dan sabar memang harus ada ketika seseorang dan pasangannya menjadi orang tua baru. Merawat bayi memang dapat menjadi pekerjaan yang menantang dan melelahkan, tetapi lebih penting lagi harus tetap tenang dan sabar.

Perlu diingat, bahwa bayi memang sedang dalam fase belajar dan tumbuh. Begitu diri kamu dan pasangan, juga sedang belajar dan tumbuh menjadi orang tua, apalagi menjadi orang tua baru.

3. Selalu Jalin Ikatan dengan Bayi

menjadi-orang-tua-baru-2

Jalin ikatan di sini bukan kamu dan bayi kamu diikat terus-menerus pakai tali rafia. Aduh, orang tuanya kreatif banget nih kalau begini!

Pada poin ketiga tentang menjadi orang tua baru ini, mesti ada hubungan yang erat dengan bayi. Ini akan membantu membangun rasa kepercayaan dan keamanan.

Rutin berbicaralah dengan bayi kamu. Tambahkan dengan pelukan. Jangan lupa, luangkan waktu untuk bersantai bersama.

4. Minta Bantuan

Pada dasarnya, merawat bayi memang dapat menjadi pekerjaan yang sulit, memerlukan banyak waktu dan energi. Apalagi bagi kamu yang menjadi orang tua baru, belum pernah jadi orang tua sebelumnya. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari keluarga, teman, atau bahkan orang profesional jika kamu membutuhkannya. Diskusikan dengan pasangan ya! Soalnya kalau sudah menyangkut profesional, ini ada kaitannya dengan biaya. Siapa tahu kamu punya pasangan agak pelit, ‘kan? Hehe..

5. Jaga Kesehatan Kamu dan Pasangan

Selain lelah secara fisik, pikiran juga bisa lelah bagi para orang tua baru. Merawat bayi dapat memakan waktu dan energi yang banyak, jadi sangatlah penting untuk tetap menjaga kesehatan diri dan pasangan. Pastikan kamu mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Selain itu, makan makanan yang sehat. Tidak lupa untuk rutin berolahraga jika memungkinkan.

6. Jangan Ragu untuk Mencoba Berbagai Hal

menjadi-orang-tua-baru-3

Pasti dong, setiap bayi itu berbeda. Dari sini, dapat diambil kesimpulan, tidak ada cara yang benar atau salah dalam merawat bayi. Kamu dan pasangan perlu mencoba beberapa metode yang berbeda untuk mengetahui apa yang paling baik untuk bayi dan keluarga. Ini tentu erat kaitannya dengan poin 1, agar bisa mendapatkan referensi tentang cara merawat bayi.

7. Nikmatilah Peran Sebagai Orang Tua

Ucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahwa tidak semua pasangan itu mengalami yang kamu alami bersama pasangan. Betapa mereka masih harus berjuang untuk dua garis, menunggu alat tes kehamilan mereka memperlihatkan dua strip itu. Nyatanya belum bisa sampai sekarang. Sementara kamu, sudah berhasil punya bayi, sudah berhasil pula menjadi orang tua baru sekarang.

Maka, nikmati saja momen tersebut. Nikmati saat-saat indah mempunyai bayi. Apalagi melihat senyum bayi kamu yang senang memiliki orang tua seperti kamu.

Menjadi orang tua baru adalah pengalaman yang unik dan mengagumkan. Nikmati setiap momen dengan bayi Anda dan buat kenangan yang indah bersama.

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

2 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.