Puisi Mantan Santri Al-Wahdah Bombana: Gandis Asyafitri Indri

Puisi Mantan Santri Al-Wahdah Bombana: Gandis Asyafitri Indri

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Berikut ini adalah puisi-puisi yang ditulis oleh Gandis Asyafitri Indri

Ekspektasi VS Realita

Nurani yang kian mencari

Ukhuwah yang takkan mati

Raut wajah berseri-seri

Anak-anak pemuda dan pemudi

 

Siapakah jati diri

Yang dicari ke sana ke mari

Ingin berjumpa rasa di hati

Frustasi semoga tak terpatri

 

Allah ya Rabbi

Sulitkah perjuangan ini

Untuk menjaga amanah yang suci

Lapangkanlah dada-dada kami

 

Tahajjud bentengi diri

Hilang resah walau pejah tak menanti

Akankah itu yang dialami

Nyatanya kini budi semakin tak berpekerti

 

Kenangan

Nestapa tiada terhingga

Uraian air mata yang bersahaja

Rindu akan tempat yang pertama

Urusan belum mencapai akhirnya

 

Langkah tegap menyongsong ilmu

Aduhai sikap kiranya diramu

Impian masa depan dipadu

Naik turun antri pun mengadu

 

Ulur mengulur tangan membantu

Lelah letih rindu tak digugu

Nangis galau tak dihirau

Untuk yang tercinta pondokku

 

Resah gelisah yang kini bernanah

Andai-andai menggores berdarah

Zina yang kian bergairah

Indah nian sebab mereka kalah

 

Zat bening membentuk jalannya

Aduhai kiranya waktu perpisahan kan tiba

Harus pergi dengan sabar dan ikhlasnya

Haruskah kita meninggalkannya?

 

Wadah ilmuku yang tercinta

Ingatlah kiranya saat bersama

Ingatlah pula saat berpisah tiba

Bersama mengenang suka dukanya

 

Perjuangan Hijrah

Menyerah tak dikenal

Ikhlas semoga kekal

Sabar tak bertemu pangkal

Batu karang itulah mental

 

Agama menjadi darah

Hati pada Yang Kuasa berserah

Untaian dzikir mengalun indah

Letihnya raga karena lillah

 

Jalan ilmu yang kini dititi

Allah menjamin bersama janji-janji

Nyamannya surga dirindui

Nyamannya dunia tak terpikir lagi

 

Anak-anak muda yang mendewasa

Henti bermain kini mengejar surga

Napas berhentipun tak mengapa

Untuk menunaikan amanah sucinya

 

Risau sebab makian mencerca

Fananya kehidupan dunia

Angkat semua beban di dada

Indahnya agama kita tak terkira

 

Darah tertumpah demi agama

Angan surga mengambang di depan mata

Angan dunia berlalu meninggalkannya

Harapan telah mencapai puncaknya

 

Kebosanan

Datang di saat renggang

Baik kegiatan sampai hubungan

Dengan teman maupun Sang Maha Yang

Mengharapkan damai dalam bayang

 

Sulit memang sebuah perjuangan

Hingga dipahat kesan dan pesan

Berbagai lelah menimpa badan

Semuanya demi tujuan

 

Waktu

Menit-menit yang berharga

Pergunakanlah sebaik mungkin

Tuk memperbaiki hubungan

Karena sang masa

Bukan kita yang tentukan

 

Ucaplah syukur setiap saat

Ucaplah maaf setiap sempat

Sebelum semua terlambat

Karena sang maut

Kan melepaskan penambat

 

Cinta Atau Nafsu

Yang terbayang di pelupuk mata

Uluman indah senyumnya

Lihainya lisan menyusun kata

Inikah cinta atau nafsu belaka

 

Apakah yang menjadi pantangan?

Cinta takkan memandang

Ingin pastikan terkabulkan

Nista pula walaupun terpandang

 

Didih mendidih

Remang meremang

Angan berangan

Tampak pula akhirnya si belang

 

Ini perasaan para remaja

Resah gelisah galau merana

Inikah cinta atau nafsu belaka?

Pikiran kembali bertanya-tanya

 

Kalimat suci mengekang diri

Hati dijaga agar tak tersakiti

Angan-angan disimpan kembali

Indah dirasa kemudian hari

 

Bakal Rindu

Bakal rinduku

Tertanam di bawah lantai masjid tanpa beludru

Saat-saat lutut bersatu

Saat-saat tumit bertemu

 

Bakal rinduku tertata

Kebersamaan di bawah atap asrama

Saat makan sepiring bersama

Saat sabar antrian panjang menggoda

 

Bakal rindu sebab ikhlas

Tertanam di bawah remangnya kelas

Saat-saat otak memanas

Saat otak merasa tak pernah puas

 

Bakal rindu tertanam di surga dunia

Kantin orang banyak menyebutnya

Nama tertulis dalam catatan amalnya

Tak ingin pulang karena nikmatnya

 

Bakal rinduku

Tertanam rapi di tanah perjuangan ilmu

Diberi pupuk waktu

Dibasmi hama dendam yang mengganggu

 

Kelak di akhir waktu

Akan kupetik rindu dengan bertemu

Semoga masih diberi waktu

Oh, bakal rinduku

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

1 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.