5 Motivasi Menarik Dari Film Venom [Langsung Bisa Dipraktekkan]

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Hai, halo, Sahabat semua, ada yang hobi nonton film? Sudah nonton film “Venom”? Bagi yang sudah nonton, boleh simak di sini, tentang 5 motivasi menarik yang bisa diambil dari film itu. 

Venom itu memang selalu ada kaitannya dengan Spiderman, karena memang menjadi musuh bagi pahlawan laba-laba itu. Kali ini, di film itu tidak ada Spiderman, murni menceritakan asal mulanya Venom di muka bumi ini. Katanya tadi mau dikasih tahu motivasi menarik dari film ini. Oke, simak berikut ini.

1. Pakai Takut Siapa Hitam?

Itu sebenarnya berasal dari iklan sampo. Kalau tidak salah “Clear”. Yang betul sebetulnya “Pakai Hitam, Siapa Takut?”. Venom itu berwarna hitam. Wajahnya pun terlihat menakutkan dengan gigi-gigi runcing dan lidah panjang menjulur. Nah, biasanya orang Indonesia, terutama wanita, inginnya kulit jangan hitam. Ini memang pengaruh dari banyak iklan kecantikan sih. Makanya, produk-produk semacam pemutih kulit cukup laku keras di Indonesia.

Padahal, kulit hitam itu ada keuntungannya, lho! Anda bisa lihat lewat DI SINI. Jadi, ketika Anda memiliki kulit hitam atau gelap seperti Venom itu, tidak perlu khawatir karena toh dia jadi terkenal juga, bahkan banyak juga lho penggemar dari Venom itu sendiri. Tetap PD saja dengan kulit gelap Anda itu.

2. Sifat Buruk Bisa Jadi Baik

Awalnya, di persepsi kita, Venom itu adalah makhluk yang jahat dan buruk. Punya sifat ingin berkuasa atas manusia. Rupanya, ketika pertengahan film menuju akhir, dia menjadi makhluk yang baik. Punya sifat protagonis. Hal itu terjadi karena dia mulai suka dengan Eddie Brock yang ditumpanginya (jelas Eddie bukan ojek online). Venom juga mulai senang tinggal di bumi. Ya, meskipun dia tinggal di bumi, tapi ada visanya atau tidak ya? Hem…

3. Pemberani 

Sebenarnya, film ini sudah mulai kelihatan musuh Venom. Ya, siapa lagi kalau bukan makhluk Symbiote seperti dia? Namun, musuhnya punya bermacam senjata yang bisa dibentuk langsung dari tangannya. Tubuhnya pun bisa mengeluarkan duri-duri tajam. Sementara Venom lebih cenderung pakai tangan kosong. Rupanya, namanya film action, selalu dong harus tokoh baik yang menang atau tokoh utama. Akhirnya, si musuh Venom itu mati terbakar. Nah, dari pertarungan itu, Venom berani menghadapi musuhnya yang lebih kuat dan canggih. Makanya, sifat pemberani itu penting.

4. Jangan Mau Rugi!

Kalau saya menonton film bioskop, maka saya akan berusaha untuk datang lebih awal. Meskipun namanya hiburan, tapi tetap harus disiplin, dong! Nah, disiplin itu juga tidak hanya ketika awal mau mulai film, tapi juga di bagian akhirnya. Sialnya, tidak banyak orang tahu tentang hal ini. Buktinya, masih ada cuplikan adegan di bagian akhir film, bahkan saat terlihat film sudah benar-benar berakhir. Coba Anda masuk KE SINI.

Hidup ini kita berusaha untuk selalu untung. Jangan mau rugi! Kalau pun dalam bisnis atau kerja kita, pas ada rugi, maka buatlah agar tetap untung. Minimal, kerugian itu memberikan pembelajaran kepada kita supaya tidak rugi dua kali.

5. Menumpang Boleh, Tapi Tetap Punya Inisiatif

Venom itu termasuk Symbiote, semacam parasit yang harus menumpang ke makhluk hidup, utamanya manusia. Berarti, dianggap bahwa Venom itu ikut nebeng pada orang lain. Tapi, rupanya, Venom juga bisa menggerakkan orang lain itu. Dari sini, bisa diambil hal menarik bahwa meskipun Anda saat ini sudah menikah terus menumpang di rumah mertua, tetap jangan terlalu larut dengan mereka. Ambil inisiatif, demi kebahagiaan rumah tangga Anda. Atau, bagi yang masih jomblo dan ada induk semangnya alias yang punya kos, maka juga jangan pasif. Akrablah dengan bapak kost dengan seluruh keluarganya. Yah, harapannya sih ya, siapa tahu Anda bisa mengakhiri karier kejombloan dengan indah.

Sepertinya, film Venom itu masih akan berlanjut. Ya, itu terserah yang bikin film sih. Kalau kita ada uang dan kesempatan, ya, tinggal ke bioskop saja. Atau yang tidak punya uang dan kesempatan, mungkin nontonnya lewat internet. Nah, ini yang sebenarnya jadi tidak menghargai karya seni orang lain. Sudah bikin film mahal-mahal, banyak dibajak secara tidak langsung.

 

 

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.