Cerpen: Penanda Dosa

Cerpen: Penanda Dosa

Bunga itu seakan telah layu. Sari-sarinya telah mulai rapuh dihisap oleh serut waktu. Tangis telah membatu, tetapi masih terus bersemarak dalam qolbu. Kenangan yang terus diputar seakan terus membius dalam pusaran masa yang akan terus terasa.

Lanjut Baca Yuk . . . !