Seputar Veteran Kemerdekaan RI

Seputar Veteran Kemerdekaan RI

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Berjuang. Itulah kata yang memang sangat melekat dalam kehidupan veteran di negeri ini. Mereka telah mengorbankan nyawa, bahkan harta, untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Membaca atau menonton tentang kehidupan mereka, rasanya memang miris. Dahulu mereka sangat berjasa bagi bangsa dan negara ini, tetapi sekarang? Banyak sekali di antara mereka yang terlunta-lunta dan menggantungkan hidup kepada orang lain. Padahal, tiap tanggal 10 Agustus, kita memperingati Hari Veteran. Apakah di tanggal itu ada veteran yang berulang tahun? Saya tidak tahu, silakan disurvei sendiri ya!

Sebut saja seorang veteran bernama Muhammad Jafarjalsah. Beliau dahulu adalah pejuang dalam konfrontasi Malaysia 1963-1966, yakni peperangan dengan nama operasi Dwikora.

Bagaimana keadaannya sekarang? Rupanya, beliau bergantung kepada anak karena santunan yang sangat kecil. Jumlahnya Rp250.000,oo setiap bulan. Itupun hanya dibayar per triwulan atau tiga bulan sekali. Beliau tinggal di Tarakan, Kalimantan.

Sebenarnya, berapa sih penghasilan yang didapatkan para veteran itu? Saya membuka sebuah berita online. Apakah si pengelola website tersebut tahu bahwa Rizky Kurnia Rahman telah membukanya? Silakan ini juga ditanyakan sendiri!

Alamat website tersebut adalah https://jurnalmedan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1492333401/jelang-hari-veteran-nasional-10-agustus-2021-ini-fakta-gaji-dan-tunjangan-pejuang-indonesia-dari-pemerintah. Panjang juga linknya ya? Coba, alamat website tersebut ada berapa huruf? Silakan dihitung sendiri juga!

“Untuk Gaji dan Tunjangan Veteran, besarannya menurut golongan, mulai dari Rp 2,9 juta perbulan, sampai yang terendah Rp 2,6 juta perbulan. Dicairkan melalui kantor Taspen setiap bulannya,” kata Kepala Kantor Administrasi Veteran dan Cadangan (Ka Kanminvetcad) 03 Lhokseumawe, Mayor Inf. Muhammad Alfan.

Nah, dari penghasilan tersebut apakah masih dibedakan lagi? Oh, rupanya ada. Para veteran dibagi dari A, B, C, D, sampai E. Mengingat huruf-huruf tersebut, saya jadi ingat kenangan waktu kuliah. Begini-begini, saya pernah kuliah juga lho! Semua nilai tersebut sudah pernah saya dapatkan. Dari A sampai E pernah tercatat di transkrip nilai saya. Dan, saya pun berbangga sampai saat ini. Sebab, tidak semua mahasiswa atau mahasiswi mendapatkan keberuntungan seperti itu.

Berdasarkan penjelasan dari Mayor Alfan, golongan A itu untuk yang terlibat langsung dalam perjuangan melawan penjajah. Sementara golongan E adalah hanya terlibat membantu perjuangan kemerdekaan.

Pengorbanan Luar Biasa

Rasa cinta tanah air dan rindunya kepada kemerdekaan membuat para veteran dahulu rela untuk berkorban. Mereka mungkin pernah terkena tembakan, luka berat, luka ringan, kelaparan, kehausan, susah tidur, berada dalam kondisi di bawah ancaman, kena penyakit, dan kondisi lainnya. Apalagi jika mereka berjuang bergerilya, harus tinggal di hutan-hutan yang masih sangat lebat. Jangan dibandingkan dengan Tarzan yang juga hidup di hutan, kecuali Tarzan Srimulat. Eh, apa kabarnya beliau sekarang ya?

Pengorbanan yang dilakukan oleh para veteran tersebut dahulunya adalah nyawa. Ya, nyawa adalah kepunyaan kita satu-satunya. Kalau itu hilang, maka hilang pula kehidupan kita. Nyawa manusia memang cuma satu, tidak seperti kucing yang katanya punya sembilan nyawa. Apakah benar? Kita memang akan susah menanyai kucing, “Cing, Cing, kamu punya nyawa berapa sih?”

Paling-paling hanya dijawab, “Meong…”

Sampai sekarang belum ada kamus bahasa kucing, jadi harap dimaklumi saja.

Nah, pengorbanan para veteran tersebut juga berpisah dari keluarganya. Ini betul-betul berpisah karena memang mendahulukan perjuangan, bukan seperti para artis itu yang berpisah sembarangan. Hanya gara-gara persoalan sepele, mereka memutuskan untuk berpisah saja, tidak lagi jadi suami istri. Harapannya sih bisa diliput media infotainment begitu ya? Terus dibicarakan lagi begitu ya? Idih. Sapu idih. Eh, itu mah sapu lidi.

Tidak mudah dalam kondisi begitu berpisah dengan keluarga. Rasa khawatir, was-was, takut, dan cemas pasti selalu ada. Bagaimana nasib keluargaku di sana? Begitu mungkin yang selalu muncul dalam pikiran para veteran itu dahulu. Ketika keluarganya diserang atau diperlakukan semena-mena, para veteran itu tidak bisa membela karena berada di tempat yang sangat jauh. Waktu itu belum ada telepon apalagi WA. Sekarang meskipun sudah ada WA, tetap susah dibalas chatnya. Halah, siapa juga sih ini?!

Segala penderitaan mereka bisa dikatakan sedikit berkurang waktu diproklamasikan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, tunggu dulu! Aneka peristiwa mempertahankan kemerdekaan datang setelah itu. Agresi Militer Belanda I dan II datang. Mereka pun kembali mengangkat senjata, berjuang lagi, berkorban sampai nyawa lagi. Sungguh berat dan tidak mudah.

Oleh karena itu, semestinya negara ini memang lebih peduli terhadap nasib mereka. Harus ada pendataan yang lebih cermat tentang kondisi mereka. Jangan sampai, mereka terlantar, terlunta-lunta dan sangat menderita hidupnya. Sebab, negara ini sudah merdeka berkat perjuangan mereka. Kita bisa merasakan manisnya kemerdekaan berkat pengorbanan mereka, luka-luka mereka, dan rasa tidak nyaman lainnya waktu berjuang.

Apalagi melawan Belanda yang sangat berambisi untuk menguasai Indonesia kembali. Herannya, kok masih ada yang dukung Belanda di Piala Dunia ya? Eh, tapi saya juga pernah mendukung Belanda sih. Apakah pelatih Belanda tahu bahwa Rizky Kurnia Rahman mendukungnya? Silakan ditanyakan sendiri ya!

Dan Akhirnya

Sebagai bagian dari generasi muda atau generasi apapun yang masih hidup sekarang, mestinya kita bisa mengisi kemerdekaan ini dengan baik. Jangan biarkan negara ini hancur atau kacau! Sebab, jika hal itu terjadi, maka perjuangan para veteran akan menjadi sia-sia. Mereka berusaha agar negara ini utuh berdiri, tetapi ada di antara kita yang malah menghancurkannya. Mereka sudah merasakan asam garam kehidupan, sementara mungkin ada di antara kita yang merasakan asam garam kepedasan. Itu makan baksonya di mana sih?

kamis-menulis

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

8 Comments

  1. Seharusnyalah para veteran mendapatkan tunjangan yang sesuai dg jerih payah dan peejuangan mereka. Bahkan pamerintah bisa berikan lebih. Agar mereka benar-benar merasakan kenyamanan menikmati masa tua mereka. Sebagai generasi penerus bangsa..kta hrs isi kmwrdekaan dg sebaik2nya..

    1. Benar sekali, Bu, sebagai upaya menghargai jasa mereka yang sangat besar untuk bangsa dan negara ini.

  2. Nah, pengorbanan mereka seharusnya mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah. Apa yang kita raih sekarang diawali dari perjuangan dan pengorbanan mereka.

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.