Selingkuh di Atas Selingkuh

Selingkuh di Atas Selingkuh

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Beranda media sosial sedang ramai dengan kisah perselingkuhan Virgoun. Aneka komentar berseliweran. Hal itu menandakan bahwa BNN alias Badan Netizen Nasional peduli juga dengan kasus ini.

Sebenarnya, membahas masalah ini, saya tidak terlalu tertarik. Toh, kasus gosip itu biasanya melanda ibu-ibu. Kaum ibu alias emak-emak memang cepat kalau menyebarkan berita.

Seorang ustadz pernah mengatakan bahwa kaum wanita itu mulutnya dua secara anatomi. Selain itu, wanita adalah kaum hawa. Pasti ketika mengucapkan “hawa” itu mulutnya terbuka. Ya apa ya?

Penyebab Selingkuh

selingkuh-1

Setia lawannya adalah selingkuh. Sementara Setiawan apakah lawannya Selingkuhwan? Saya tidak tahu juga. Bisa saja Setiawan juga selingkuh dengan perempuan yang bernama Setiawati.

Mengacu kepada penyebabnya, ada beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya perselingkuhan. Bisa dari faktor istri, bisa pula dari faktor suami. Mungkin saja rumah tangganya baik-baik saja, tetapi kok salah satunya bisa selingkuh ya? Apalagi yang rumah tangganya buruk dan cukup berantakan, mendorong untuk makin selingkuh.

Saya melihat tadi pagi, ada sebuah video dari Ustadz Bendri Jaisyurrahman. Beliau ini seorang praktisi parenting dan keluarga Islami. Tiap pembahasannya selalu bagus, mengena, enak didengar, dan valid karena mengacu dalil-dalil dalam Al-Qur’an maupun hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Ustadz yang berkaca mata ini, seperti saya, uhuk, bercerita ada laki-laki yang memperlihatkan selingkuhannya di depan istrinya. Mereka ceritanya sedang berkonsultasi dengan Ustadz Bendri tersebut. Ternyata, selingkuhan si suami itu adalah teman kerjanya di kantor. Kalau saya tidak ingat, seorang pramusaji atau seperti pembantu begitu, lah.

Hal yang membuat si suami suka dengan perempuan itu adalah karena dia menemukan egonya sebagai laki-laki. Menemukan pride sebagai seorang laki-laki.

Suami tersebut menjadi tempat curhat. Contohnya, saat si perempuan bertanya, libur lebaran cuma lima hari, bagusnya pulang kampung atau cukup kirim uang saja? Laki-laki itu menjawab, “Kamu sebaiknya pulang kampung. Kehadiranmu itu berarti bagi orang tuamu. Dan, nilainya jauh dari sekadar kirim uang.”

Saran itu dijalankan oleh si perempuan. Begitu tiba di kampung, dia mengabari bahwa benar yang dikatakan oleh laki-laki tersebut. Dia merasa sangat senang. Laki-laki itu juga jadi lebih senang. Senang sama-sama senang, akhirnya terjadilah hubungan yang seperti itu.

Ustadz Bendri mencontohkan lagi kalau misalnya ada WA yang masuk ke HP suami. Satunya dari si calon pelakor, dia bernada manja, mengungkapkan perhatian, berterima kasih lagi, dan meminta pendapat seorang suami, sedangkan dari si istri, WA-nya seperti ini, “Pak, gas sudah habis! Minyak goreng sudah nggak ada. Beras tinggal dikit.”

Dari dua WA itu, kira-kira seorang suami akan lebih memilih yang mana? Kalau dia kurang iman, maka secara naluri laki-laki, dia akan memilih untuk meladeni perempuan lain. Sementara istrinya mungkin diganti namanya jadi Kapolsek maupun Mabes Polri!

Dua WA itu menandakan, satunya tanya pendapat, satunya tanya pendapatan. Apalagi sudah tanya pendapatan, pakai nada yang tidak enak dan bikin enek lagi. Jelas suami bisa berpaling hatinya kepada yang lebih memanjakannya.

Salah Tulis

Dalam grup yang isinya teman-teman SMP saya, ada seorang yang salah tulis. Dia tadinya ingin menyebut Virgoun, tetapi malah ditulis viroun. Langsung saya tanya, “Fir’aun?” Dia malah memberikan emoticon tertawa.

Wah, antara Virgoun dengan Fir’aun, jelas jauh berbeda! Dan, ini menjadi penanda hubungannya dengan dakwah. Orang yang mungkin terlihat jelek akhlaknya, jangan diberikan dakwah secara kasar. Sebab, sejahat-jahatnya dia, jelas bukan Fir’aun. Sementara yang mendakwahinya juga bukan Nabi Musa alaihissalam.

Lha wong Fir’aun yang brengsek itu saja tetap harus didakwahi dengan lembut kok oleh Nabi Musa alaihissalam, apalagi manusia jaman now yang perilakunya yah, masih di bawah Fir’aun.

Kembali membahas tentang selingkuh, memang hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja. Apalagi peluang untuk berbuat seperti itu, makin terbuka luas sekarang.

Jalan terbaik, eh, kok jalan terbaik, maksudnya jalan terbanyak adalah lewat HP. Benda ini sering dikatakan sebagai setan gepeng. Kalau pas bulan puasa yang lalu, setan-setan dibelenggu, justru HP sebagai setan gepeng itu bebas lepas. Bebas menggoda, lepas dari belenggu.

Awalnya, seperti yang sudah-sudah dialami orang, dari yang sederhana dulu. Like postingan seorang cewek, mulai komen, lanjut ke chat pribadi lewat messenger. Disambung dengan Whatsapp. Sambung lagi dengan ketemu secara langsung. Dan, langsung-langsung lainnya, lah yauw!

Nah, selingkuh itu ‘kan dari artinya berpaling ke lain hati. Sudah punya pasangan, tetapi gragas cari orang lain. Sudah punya satu, inginnya tambah, secara tidak halal dan legal. Namun, adakah selingkuh yang lebih jahat lagi? Adakah selingkuh yang lebih parah lagi? Jawabannya ada, yaitu: syirik kepada Allah.

Berbicara di Kuburan

selingkuh-2

Saya pernah menonton video di YouTube. Seorang bapak bersurban putih, berbaju gamis putih, pokoknya terlihat orang sholeh, lah.

Lucunya, dia berbicara di depan kuburan. Dia berbicara kepada orang yang dikuburkan di situ! Meminta hajat atau sesuatu. Saya ngekek dalam hati, kok ada ya orang macam begini?

Kuburan yang seharusnya menjadi tempat untuk mendoakan, justru sebagai tempat meminta doa. Pernah dengar cerita banyaknya kertas yang dilemparkan ke makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam? Kejadian tersebut mungkin muncul sebelum ada pagar tinggi yang melindungi kuburan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan dua sahabat tercintanya.

Apa isi dari kertas-kertas itu? Ternyata, permintaan sesuatu kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Minta rezeki, minta jodoh, minta uang, mobil, dan masih banyak lagi.

Itu ‘kan cacat logika, aneh bin ajaib. Orang yang sudah meninggal, nabi sekalipun, tidak bisa mengabulkan permohonan. Bahkan, ketika beliau masih hidup saja, belum tentu bisa memberikan semua materi yang diminta.

Perkara syirik juga bisa menjadi kisah yang lucu lainnya. Ada seorang sopir di Arab Saudi sana, kalau tidak salah, mendapatkan penumpang seorang pemuja kesyirikan. Mobil tersebut melewati tempat konon katanya keramat. Ini maksudnya keramat itu misterius, bukan keramat di kamar mandi itu ya!

Penumpang tersebut meminta agar si sopir menyalakan klakson sebagai bentuk penghormatan, permisi, atau minta izin lewat. Namun, sopir tersebut tidak mau. Dia menolak dengan tegas. Akhirnya, si penumpang membuka jendela dan berbicara mengeluarkan suara seperti klakson mobil, “Tin, Tin!” Klakson mulut itu namanya, hehe..

Begitulah kondisi umat muslim sekarang. Meskipun KTP-nya Islam, sholat juga, puasa juga, bahkan sudah berhaji, tetapi syiriknya masih tinggi. Menggantung pisang di kayu atap rumah, menanam kepala kerbau, menghanyutkan makanan di laut selatan, menyajikan sesajen berupa makanan enak di bawah pohon beringin besar, dan lain sebagainya, itu adalah tanda-tanda kesyirikan. Mereka kurang yakin dengan kekuatan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sampai harus melakukan hal-hal tadi.

Fenomena syirik ini termasuk selingkuh di atas selingkuh! Sebab, Allah yang memberi manusia makan, minum, udara, tempat tinggal, dan semua-muanya, tetapi menyembahnya, beribadahnya malah bukan kepada Allah.

Malah kepada pohon, batu, orang sholeh, dukun, dan lain sebagainya. Masih ingat batu yang dipunyai Ponari dan katanya bisa menyembuhkan itu? Betapa banyak masyarakat yang rela antri dan jauh-jauh datang demi mendapatkan penyembuhan itu, batu yang dicelup ke dalam segelas air. Itulah viralnya Ponari, melebihi iklannya Ponari Sweat!

Butuh Kerja Keras

Ustadz saya pernah mengatakan bahwa para ustadz di Jawa itu cenderung keras dalam penyampaian dakwahnya karena menghantam penyakit kaum muslimin nomor satu, yaitu: kesyirikan. Kalau dikasih lembut dan lembek, maka bisa jadi akan makin menjadi-jadi.

Begitu juga tantangan untuk menghindarkan diri dari kesyirikan di dalam keluarga. Ini juga tidak mudah, sebab tanggung jawab pertama ada di pundak ayah. Dia menjadi kepala keluarga, kepala rumah tangga, tugasnya tidak hanya memberikan nafkah, tetapi yang lebih utama adalah menyelamatkan keluarganya dari siksa api neraka. Nah, lho, ayah sendiri belum ada jaminan selamat dari siksa api neraka, malah punya tugas ganda mesti menyelamatkan keluarga yang dipimpinnya.

Menghindari selingkuh di atas selingkuh ini bisa dilakukan dengan sering ikut kajian Islamiyah yang benar-benar ilmunya berdasarkan Al-Qur’an dan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam sesuai dengan pemahaman para sahabat beliau. Selain itu, harus rajin pula mendengarkan ceramah, bisa dari radio, maupun bentuk video YouTube. Cukup banyak ustadz yang konsentrasi ilmunya pada aqidah dan tauhid yang benar.

Nah, kasus selingkuh macam Virgoun di atas sudah dicela oleh anggota BNN alias Badan Netizen Nasional, apalagi untuk kasus selingkuh di atas selingkuh, harus getol lagi untuk menghantamnya.

Cukuplah Allah Subhanahu Wa Ta’ala tempat memohon dan meminta, tidak usah dan tidak perlu memohon dan meminta di tempat lain. Memangnya, yang lain bisa sebagus Allah, ‘kah? Hem, ngimpi nih yee!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

12 Comments

  1. Huuuf…memang luar biasa pengaruh setan geieng dalam kehidupan kita saat ini. Jika iman tidak kuat maka banyaklah peluang di sana untuk menuju perselingkuhan. Bersyukur dengan yang ada dan berusaha saling mengerti satu sama lain saling terbuka, saling komunikasi, jika ada sesuatu kita diskusikan maka saya kira khidupan rumah tangga akan baik-baik saja. Setiap dua orang yang memiliki latar belakang berbeda tentu tidak mudah dalam menyatukan kata sepakat namun kembali kepada niat awal kita berumah tangga. Tidak ada rumah tangga yang tidak punya masalah dan selingkuh bukan jalan untuk mengatasi masalah yang ada itu hanya pelarian yang justru malah akan memperkeruh keadaan. Allah sumber ketenangan bermohon dan berserahlah kepada Allah atas apa yang menimpa kita.

  2. Selingkuh paling jahat itu berpaling dari Tuhan, benar. Tapi, tak semua orang sadar.
    Sadar kalo selingkuh dari pasangan adalah yg paling jahat dan beringas.

  3. Tulisan ini mengingatkan saya akan ceramah ustadzah
    Menurut ustadzah dr Aisah Dahlan
    Pria pada umumnya menyukai wanita lembut.
    Jadi
    Karakter kaum Adam nalurinya adalah pemburu maka ia akan mengejar rusa yaitu strinya yang lembut manja dan menggantungkan, diri alias
    Mengandalkan suami.
    Betul bahwa dengan demikian Ego dan harga diri suami jadi naik sebagai seorang pria dan pemimpin.
    Sehingga jika di rumah ego dan harga dirinya jatuh Maka ia akan mencari di luar

    Begitu kira-kira

  4. Masya Allah..bagus banget tulisan ini dibaca oleh para suami istri agar bisa introspeksi diri untuk senantiasa berada di jalan yang lurus dan senantiasa meminta pertolongan Allah untuk keharmonisan rumah tangga. Sungguh berat selingkuh diatas selingkuh.. izin share ya mas..

  5. MasyaAllah, Makjleb…ternyata syirik adalah selingkuh diatas selingkuh, yang terkadang kita merasa menduakan Allah tanpa kita sadari. Bahkan dalam lingkungan kita sendiri, PR yang terberat amar makruf nahi mungkar.

  6. Saya pernah membaca disebuah kontent. Tentang maskulin dan feminine energi. Bahwa ada energi dalam laki2 dan perempuan yg lebih dominan. Lelaki suka dihargai, dalam artian dirinya menjadi sandaran hidup bagi perempuan. Dijadikan teman curhat dan diperhatikan. Itu membuat harga dirinya terjaga dan terasa berarti.

    Jujur, saya jg sempat berada dalam posisi perempuan yg bilang ini itu habis. Terus malas sekali curhat sm suami n menghargai suami. Krn Mrs dia jg kurang menghargai sy. Tp itu awal2 pernikahan dimana ego kami sama2 dominan. Skrg Alhamdulillah sdh bs mulai saling mengerti.

    Gak bs dipungkiri sih salah satu penyebab selingkuh ya hal begini. Btw, sy kurang update sm berita. Gak ngerti ttg Virgoun ini kalo gak baca blog mas.. 😅

    Salam kenal dr saya. 🙂 shezahome

  7. Maasyaa Allah kena tampar deh
    Soalnya dalam keluargaku mencari hari baik masih sangat dilakukan apalagi saat akan berangkat menggunakan moda transportasi pesawat, kapal laut bahkan mobil dengan jarak jauh.
    Padahal Allah ciptakan hari semuanya baik.
    Jika pun ada celaka di jalan rasanya itu memang sudah takdirnya harus mengalami hal tersebut

  8. Ngakak banget aku ngebayangin yang penumpang mobil gegara lewat di lokasi yang katanya keramat trus supirnya nggak mau nyalain klakson, eh … dia malah buka jendela terus teriak, “tin tin!”

    Ngakak bangeeetttt ahahahaha.

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.