Dialog Cerita 2 Pembeli Tidak Mampu Bayar Makan di KFC Gorontalo

Dialog Cerita 2 Pembeli Tidak Mampu Bayar Makan di KFC Gorontalo

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Kali ini, kita akan mencoba bercerita tentang 2 bocah berbaju lusuh yang jadi pembeli tidak mampu bayar makan di KFC Gorontalo. Kisah bocah-bocah tersebut menjadi spiral, eh, viral di media sosial. Bagaimana kisahnya?

Bagaimana seandainya, kamu makan di sebuah restoran, terus ketinggalan dompet, lalu dianggap pembeli tidak mampu bayar makan? Tentu dong, akan merasa malu, apalagi di antara teman-teman. Nah, kali ini, pembeli tidak mampu bayar makan adalah anak-anak. Sebut saja, namanya Aldi dengan Rudi. Mereka sedang lapar dan menemukan restoran KFC yang sedang buka. Kok tahu sedang buka? Ya, karena sedang tidak tutup! Ini dialog imajinernya. Dialog yang mungkin mendekati kenyataan.

“Lapar perutku ini, Di, yuk, kita makan di sana!” Ajak Aldi, anak yang lebih tua. Meskipun tua, tapi tidak sampai 100 tahun kok! Kalau itu, jelas bukan namanya anak-anak dong!

“Iya, aku juga ini, Di!” Karena namanya berujung mirip dan “Di” semua, maka ya begitu akhir kalimatnya.

“Uang kita cuma 18 ribu. Jangan-jangan nanti tidak cukup?” Keluh Aldi. Dia membayangkan bahwa makan di KFC itu memang mahal banget. Anggapannya, ayamnya bukan ayam biasa. Maksudnya, yang kakinya sampai tiga begitu?

“Mungkin sih tidak cukup. Tapi, kita coba saja makan di sana!” Rudi mendorong. Dia punya visi masa depan, tetap optimis, tidak cuma mengidolakan Optimus. Malah bahas Transformer di sini.

“Okelah, kalau begitu. Yuk, kita makan saja di sana!” Aldi mengiyakan.

“Baju kita lusuh begini, Di!”

“Nggak apa-apa, Di, toh kita masih pakai baju.” Aldi masih bersemangat.

Baca Juga: 5 Cara Pinter Atasi Minder

“Yap, yuk, kita masuk!” Rudi melangkah dengan mantap. Mereka pun tetap maju dan berusaha mengalihkan pikiran akan jadi pembeli tidak mampu bayar makan di restoran itu.

Pesan Dua Porsi Nasi Ayam Goreng

Ayam Goreng
Ayam Goreng, Tampak Begitu Menggoda…

Aldi dan Rudi masuk ke restoran ber-AC itu. Suasana restoran tidak terlalu ramai, juga tidak terlalu sepi. Biasa-biasa saja. Namun, kehadiran mereka berdua, apalagi dengan baju lusuh dan tidak beralas kaki, jelas menjadi pusat perhatian. Pemakan, maksudnya, pelanggan ayam goreng lainnya dengan pakaian yang necis, rapi, mungkin juga harganya mahal. Toh, sebenarnya apa sih yang membedakan? Kalau fungsinya sama untuk menutupi tubuh.

Ketika sudah masuk, pintu dibukakan oleh pegawai restoran yang bernama Riski. Sebenarnya, Riski membuka pintu untuk pelanggan lain. Aldi dan Rudi ikut masuk, tapi langsung ke luar lagi. Sudah masuk, langsung ke luar. Wah, bila menyangkut urusan suami istri, bisa berabe ini! Hihi…

“Di, kok kita ke luar lagi?” Rudi protes.

“Aku malu, Di. Soalnya baju kita lusuh banget. Nanti kalau diusir gimana?”

Aldi belum sempat mengeluarkan kalimat lagi, eh, sudah dipanggil sama Riski.

“Nak, sini masuk! Kenapa di luar?” Riski melambaikan tangan.

Mendapat angin segar, Aldi dan Rudi pun masuk. Kembali menikmati AC yang dingin. Hem, apakah ada AC yang panas? Oh, ada, kalau kamu berdiri dekat kipasnya di luar. Apalagi jika di bawah sinar matahari langsung. Hehe… Jelas panas dong! Gimana sih?

“Pesan apa dik?” Sapa dan tanya pegawai restoran. Mengenakan seragam yang didominasi warna merah. Tentu memakai senyum yang menawan. Senyum khas penjual ayam goreng. Lho, iya ‘kan? Mereka juga termasuk penjualnya.

“Dua nasi ayam, Mbak.” Jawab Aldi. Tanpa perlu melihat menu-menu yang terpajang di billboard. Itu ya namanya? Bener?

“Oke.” Mbak pegawai restoran memencet-mencet tombol khusus mesin penghitung belanja. Klik sana, klik sini. Alat itu bisa dijalankan tanpa harus pakai mouse juga lho! “Minumannya apa?”

“Air botol satu saja, Mbak.” Jawab Aldi. Khawatir memang uang tidak cukup, cuma memesan satu botol air. Nanti dibagi berdua. Kalau cuma satu begitu, jelas satu botol air mineral tidak akan cukup. Jika cuma satu, tapi pasti cukup, bagusnya pesan air satu galon!

“Baiklah, semuanya jadi 40 ribu, Dik. Dua porsi nasi ayam, dengan satu botol air mineral.”

Baca Juga: Bayar Sekarang Atau Nanti?

Nah, ini dia momen yang menakutkan bagi Aldi dan Rudi. Uang di tangan mereka cuma 18 ribu. Jelas kurang dong! Lalu, apa yang mereka lakukan?

“Anu, Mbak, uangnya kurang. Ini cuma 18 ribu.” Kata Aldi sambil menyerahkan uang yang memang jumlahnya cuma segitu. Pegawai restoran memasang muka yang tidak biasa. Raut yang berbeda.

“Ini kurang, Dik.” Katanya. Ya, jelas memang kurang. “Ada lagi uang yang lain, Dik?”

“Tidak ada, Mbak.” Aldi sebagai pemimpin rombongan jujur menjawab.

“Ohhh…” Pegawai restoran itu berdiskusi dengan sesama temannya. Menghadapi pembeli tidak mampu bayar makan di KFC itu. Jelas cuma dengan sesama pegawai restoran, tidak mungkin berdiskusi dengan pelanggan yang lain. Kasak-kusuk mereka akan mengambil keputusan. Diambil jalan ke luar, pegawai restoran itu memutuskan untuk menerima uang dari Aldi. Biarlah kurang. Ya, biar seperti itu.

“Silakan duduk, Dik.” Sang pegawai mempersilakan Aldi dan Rudi untuk menuju tempat duduknya yang masih kosong.

Rudi yang membawa nampan berisi dua porsi nasi dan ayam itu. Sementara Aldi membawa air mineral dalam botol. Duduk dengan nyaman di kursi.

Pegawai lainnya bernama Faisal dan Andri melihat dua anak itu dengan perasaan kasihan. Pastilah mereka mengira bahwa dua anak itu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Penampilan lusuh dan tampak sangat polos. Faisal membawakan saos untuk mereka. Dianggapnya Aldi dan Rudi tidak mengerti tentang pelayanan di KFC yang serba sendiri alias self service. Bahkan duduk pun sendiri. Nah, kalau yang terakhir ini, memang di semua restoran begitu!

Sementara Andri membantu dengan membelikan air mineral satu lagi. Kan tadi cuma satu dan itu sepertinya tidak cukup.

“Eh, kita dikasih saos ini, Di,” ujar Rudi. Ternyata, ayam goreng ditambah dengan saos, rasanya jadi lebih joss.

“Iya, ternyata enak juga ya makan di sini!” Tambah Aldi.

“Ini, Dik, air mineralnya.” Andri tersenyum ke Aldi dan Rudi. Sementara kedua anak itu sedang sibuk mengunyah.

Status Viral

Status Viral
Status Viral Karena Memang Banyak yang Share

Ketika Aldi dan Rudi makan, diam-diam seorang menulis sebuah status di media sosial tentang kejadian itu. Tentang pembeli tidak mampu bayar makan. Sungguh baik pelayanan yang diberikan oleh KFC Gorontalo. Melayani pelanggan dengan tanpa pandang bulu. Meskipun kedua anak itu berbaju lusuh, sangat kotor dan tanpa alas kaki, serta betul-betul menjadi pembeli tidak mampu bayar makan, tetapi dilayani dengan luar biasa. Kira-kira seperti itulah inti statusnya.

Pembeli Tidak Mampu Bayar Makan
Ini Dia Status Viral Tentang Pembeli Tidak Mampu Bayar Makan di KFC Gorontalo

Kejadian unik, nyata dan menarik tentu akan menarik perhatian orang di media sosial. Status dari Aurora Makawimbang Lie itu diunggah pada hari Selasa, tanggal 5 Maret 2019. Hayo, itu tanggal lahirnya siapa? Sungguh pertanyaan yang tidak penting, tapi pada hari itu, tanggal itu, KFC Gorontalo mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa dari warganet. Terbukti, sudah ribuan orang memberikan like, komen dan tentu saja share.

Bagaimana dengan nasib Aldi dan Rudi selanjutnya? Atau adakah anak-anak lain yang akan dilayani seperti itu? Kita tunggu saja kisah yang lain. Semoga anak-anak semacam Aldi dan Rudi itu yang tidak dibedakan pelayanan oleh pemilik bisnis atau pengelolanya.

Sumber: Viral, Perlakuan Dua Karyawan KFC

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.