Secreen time artinya adalah waktu di depan layar. Ini tentu bukan layar tancap, apalagi layar kapal bajak laut. Layar yang dimaksud adalah layar gadget. Bagaimana pengaruhnya dengan menjaga kesehatan mata anak?
Kita tahu, pandemi masih belum selesai. Kita masih terus diuji dengan kehadiran virus corona alias covid-19 ini. Ujian ini belum tahu sampai kapan? Kita hanya bisa menduga-duga, sementara kalau mengangguk itu bisa dikatakan mendagu-dagu. Betulkah?
Kalau masih dalam pandemi covid-19, maka solusi yang terus ada adalah lewat online. Apa-apa serba online. Belajar online, ujian lewat online. Berkomunikasi pun lewat online. Hanya sholat kayaknya yang tidak boleh online.
Jika online, otomatis menggunakan layar sebagai pirantinya. Ada layar laptop, layar gawai, bisa itu berupa HP maupun tablet.
Akibatnya Pada Anak
Pada anak, juga mengakibatkan screen time mereka lebih panjang. Bisa mencapai lebih dari tiga jam perhari. Nah, tahukah kamu, bahwa terlalu lama menatap layar bisa membahayakan bagi mata anak? Penyakit yang bisa muncul adalah minus, silindris, dan mata kering. Subhanallah.
Baca Juga: 5 Kiat Mengatasi Anak Susah Tidur
Di sinilah tugas atau peran orang tua untuk menjaga kesehatan mata anak. Perlu dilakukan langkah-langkah yang jelas. Apa saja itu?
Mengatur dengan Baik dan Benar
Jika anak melihat layar melalu komputer atau laptop, perlu diperhatikan posisinya. Baik posisi si anak itu sendiri maupun posisi dari si benda berlayar. Usahakan ketinggiannya sesuai dengan anak, termasuk kanan dan kirinya.
Bila layarnya terlalu tinggi, akan membuat leher anak menjadi tegang lho! Tidak mungkin anak melakukan belajarnya tanpa duduk. Oleh karena itu, perlu dicari kursi yang pas. Kursi tersebut mesti membuat tinggi komputer atau laptop setinggi mata dan lengan anak. Jangan lupa pula, kaki anak harus rata dengan lantai.
Mengatur Ukuran Huruf
Ada sebuah pernyataan dari seorang dokter mata. Begini katanya, “Bukan hal yang aneh jika seorang anak tengkurap melihat layar dari jarak yang sangat dekat.” Orang yang mengatakan ini adalah Shamroze Khan, dokter mata yang berprofesi juga sebagai asisten profesor di University of Waterloo’s School of Optometry.
Menurut Khan, bukan Shahrukh Khan dan sepertinya sama sekali tidak ada hubungan darah, anak bisa saja memegang layar HP lebih dekat dan lebih dekat lagi. Ketika lebih dekat itulah, mata akan bekerja lebih keras. Kalau sudah begitu, perlu disiasati dengan mengatur huruf yang lebih besar. Selain itu, juga memakai layar yang lebih besar. Tujuannya agar mata anak menjadi lebih nyaman dan tentu termasuk menjaga kesehatan mata anak.
Perlu Istirahat
Berjam-berjam melihat layar, pastilah membuat mata anak capek. Oleh karena itu, tidak ada yang lebih baik selain istirahat. Orang tua perlu meminta anak untuk tidak menatap layar terlebih dulu.
Namun, jika anak tidak diberi aktivitas, maka dia akan kembali menatap layar. Oleh karena itu, demi menjaga kesehatan mata anak, maka orang tua bisa mengajak anak bermain. Mungkin ada yang merasa matanya sakit atau kering, gatal, maka anak perlu diminta untuk memejamkan mata.
Bermain ke Luar Rumah
Ini sudah menjadi aktivitas anak yang alami. Namanya anak-anak, tidak cocok jika di dalam rumah terus. Mesti diajak untuk bermain ke luar rumah, atau bermain bersama teman-teman sebayanya.
Rupanya, bermain di luar rumah bisa membantu penglihatan anak. Menurut para ahli kesehatan, cahaya alami di luar rumah bermanfaat bagi penglihatan anak. Oleh karena itu, berikan waktu bagi anak untuk menikmati cahaya matahari dan udara segar. Bermain pun perlu diberikan kesempatan sebelum maupun sesudah sekolah, meskipun sekolahnya online.
Cukuplah Pandemi Saja
Pandemi covid-19 sudah membuat banyak sekali korban, termasuk dengan kesehatan orang tua dan anak-anak. Jangan ditambah lagi dengan masalah pada mata anak. Menjaga kesehatan mata anak tetap diperlukan, meskipun kegiatan belajar hanya dari layar ke layar. Apalagi anak-anak adalah generasi masa depan. Perlu dirawat sejak sekarang. Waduh, pas saya menulis ini, saya lupa merawat tanaman saya dengan menyiraminya!