Menjadi Mahasiswa Sempurna Dalam Versi Lain

Menjadi Mahasiswa Sempurna Dalam Versi Lain

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Pada kesempatan kali ini, akan membahas artikel menjadi mahasiswa. Tentunya, juga dimasukkan makna menjadi mahasiswa. Termasuk menjadi mahasiswa sempurna dari sudut pandang lain. Seperti apa?

Menurut pengertian yang ada, arti mahasiswa sesungguhnya adalah orang yang menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Biasanya, pendidikan tinggi ini berupa sekolah tinggi, akademi maupun universitas. Paling umum yang terakhir disebutkan.

Baca Juga: Temukan 5 Manfaat Ketika Berhasil Menemukan Kepribadian Anda

Menjadi mahasiswa memang tidak mudah. Biasanya, terkait dengan biaya yang tinggi. Yah, namanya saja pendidikan tinggi, otomatis biaya juga tinggi. Bisa jadi, makin tinggi lantainya, makin tinggi pula biayanya. Meskipun ini tidak selalu juga. Tidak selalu benar, tetapi juga tidak selalu salah. Lho?

Fungsi Mahasiswa

Dalam sejarah Indonesia, fungsi mahasiswa dikenal sebagai agent of change. Agen perubahan. Apa yang diubah? Contohnya, pada sejarah Orde Baru tahun 1998. Waktu itu, pergerakan mahasiswa sudah luar biasa banyaknya. Sampai akhirnya, mampu menumbangkan Orde Baru dan menjadi Orde Reformasi, meskipun sekarang Orde Reformasi apa kabarnya sih?

Lebih lengkap tentang fungsi mahasiswa, memang cukup banyak. Dan, berbanggalah yang sekarang menjadi mahasiswa, karena tidak semua orang diberikan kesempatan itu. Ada sih kesempatan, tetapi mungkin juga kesempitan. Yah, tahu sendirilah kondisi sekarang.

Pendidikan Mahasiswa

pendidikan-mahasiswa
Inilah yang Dikatakan Sebagai Kutu Buku Mahasiswa

Untuk mendukung pendidikannya, sistem belajar kuliah pada mahasiswa jelas berbeda dengan pendidikan menengah. Mengenal SKS, IP, IPK, dosen, rektor, dekan, skripsi, paper, ujian mid semester, ujian akhir semester, wisuda, sampai dengan mapala yang bisa juga disebut dengan mahasiswa paling lama!

Baca Juga: Ada yang Namanya Pak Edi Siregar, Tapi Jarang yang Bernama Pak Ide Segar

Nilai IPK tertinggi itu adalah 4. Jadi, jangan dianggap seperti nilai SMA, nilai 4 harus ulangan perbaikan. Apalagi ada yang mengaku IP-nya 4,01. Walah. Nilai IP terendah ya 0. Tergantung si mahasiswa sendiri, nilai IPK-nya berapa? Biasanya sih di atas 3,0.

Sedangkan untuk mata kuliah, ada nilai, A, B, C, D, E di dalamnya. Jelas yang paling bagus adalah nilai A, selanjutnya nilai B. Nilai semacam itu tidak ada kaitannya dengan golongan darah ya. Jadi ketika kamu dapat nilai C terus, lalu mau ganti golongan darah jadi B, atau malah A?

Belajar Kehidupan Dari Seorang Mahasiswa

Mau mahasiswa UI (Universitas Indonesia) atau mahasiswa UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara), sama-sama bisa belajar kehidupan. Kita tahu bahwa hidup ini tidaklah sempurna. Ada yang bilang bahwa hidup ini seperti roda pedati. Kadang di atas, kadang di bawah, eh, kadang malah menginjak kotoran! Bicara sempurna, teringat perusahaan rokok yang sering mahasiswa hisap itu lho!

Sistem pembelajaran di perguruan tinggi atau gambaran tentang kuliah, memang selalu tertuju untuk mendapatkan nilai sebaik-baiknya. Format penilaian mahasiswa itu juga bisa tergantung dari dosennya. Ada yang bilang, kalau dosen itu gajinya satu dos, isinya satu sen. Atau arti lainnya, dosa kalau tidak absen alias dosa kalau tidak mengajar. Apakah sedang proyek ya pak?

Kriteria Mahasiswa Sempurna

Bila menyangkut definisi mahasiswa sempurna, jelas berbeda cara pandangnya. Ada yang memahaminya sebagai mahasiswa yang lulus paling cepat dengan nilai paling tinggi pula. Cumlaude. Katanya sih, lulus dengan IPK di atas 3,5 sampai 4, akan mudah dapat pekerjaan. Apakah hal itu benar atau tidak, paling tidak ada kebanggaan dari orang tua. Bahwa anaknya mereka berhasil cumlaude, bukan malah kemelut.

Ada pula yang memaknai mahasiswa sempurna itu, kuliah jalan, organisasi jalan, kalau perlu bisnis juga ikut jalan. Waktunya dipakai untuk sesuatu yang produktif dan bahkan bisa menghasilkan uang. Ini tentu bukan berarti mencetak uang sendiri lho ya! Tapi mendatangkan pemasukan, tidak cuma dari orang tua atau malah tidak lagi dari mereka. Hebat juga jenis mahasiswa ini ya?

Namun, yang sering tidak disadari ada satu jenis mahasiswa yang meraih kesempurnaan sejati. Mengapa? Tidak lain dan tidak bukan karena berhasil meraih semua nilai. Ya, nilai kuliah antara A sampai E berhasil dia raih. Makanya itu, disebut dengan mahasiswa sempurna. The perfect mahasiswa.

Menggabungkan Baik dan Buruk

makna-menjadi-mahasiswa
Mungkinkah Bung Otan Ingin Jadi Mahasiswa Juga?

Nilai A sering dianggap nilai paling baik, meskipun kadang diraihnya dengan untung-untungan. Sedangkan nilai E disebut nilai paling jelek, walaupun kadang dicapai dengan sial-sialan. Nilai A, B, C, D, E dalam kuliah adalah komposisi menawan dalam hidup dan mahasiswa yang berhasil mengumpulkan itu semua, berarti dia sudah mengerti hakikat kehidupan.

Pada satu sisi, dia bisa mendapatkan nilai paling baik, berarti ada rasa kepuasan. Nilai E yang mengiringi, juga muncul kepuasan. Karena sesuatu dikatakan baik, pastilah ada yang jelek. Orang ganteng atau cantik jangan dulu bangga, karena pasti ada orang yang jelek.

Apalagi mahasiswa yang mengaku ganteng atau cantik, semestinya biasa-biasa saja. Toh, mereka tidak ganteng sendirian kok, terbukti yang menulis ini bisa mengaku juga lho!

Baca Juga: Sebuah Kisah Tentang Pengendalian Diri

Nilai A sampai C sering dipuji dosen sebagai nilai yang standar atau seharusnya memang mahasiswa mendapatkannya. Sebenarnya cuma nilai A sampai B. C masih dianggap mendekati jurang kesedihan, apalagi D atau E.

Ketika ada nilai C, biasanya diulang agar dapat nilai A, minimal B. Meskipun ada pula kisah nyata, nilai C diulang, malah D! Tidak apa-apa, itu bagian dari siklus kehidupan. Jangan ragu atau menyerah! Coba lagi, siapa tahu nanti malah jadi E.

Mengoleksi semua nilai itu juga akan menjadi kenangan terindah dari kampus, dan bisa bercerita kepada anak susu, maksudnya anak cucu yang lagi minum susu. Mereka akan terperangah, terperanjat, terpesona sampai terperdaya bahwa ayahnya, kakeknya, kakek buyutnya pernah dapat semua nilai yang ada dalam sejarah perkuliahan di negeri ini. Mereka akan kagum bahwa tidak semua bisa begitu dan mau begitu.

Strategi Mendapatkan Semua Nilai

arti-mahasiswa-sesungguhnya
Ngantuk Mas Pas Kuliah?

Tibalah saatnya kita serius dalam pembahasan ini. Bagi mahasiswa yang tertarik, bagaimana cara terbaiknya untuk mengoleksi semua nilai? Pertama, jelas niat yang tulus untuk bisa meresapi kehidupan ini. Bukankah kehidupan ini juga penuh dengan nilai-nilai? Katanya, setelah lulus universitas negeri/swasta, akan memasuki universitas kehidupan. Nah, bagaimana mau masuk universitas kehidupan, kalau di kampus saja belum siap?

Baca Juga: Mendidik Versi Kurikulum Para Binatang

Niatkan untuk dapat semua nilai agar bisa mengerti bahwa hidup ini tidak selamanya mulus seperti pipi artis. Ada kalanya berhasil, ada saatnya gagal. Berhasil belum tentu baik, karena ujungnya akan sombong. Gagal tidak selalu jelek, sebab darinya kita bisa belajar banyak. Mengerti akan keberhasilan dan kegagalan akan membuat hidup ini jadi lebih nyaman. Kita tidak selalu merasa di atas daun terus. Sesekali, ke batang, dahan atau akar.

Jika menghadapi kegagalan sedikit saja, kolaps, lalu bagaimana mau berhasil? Ingat, gagal adalah kesuksesan yang tertunda. Menunda gagal, maka kesuksesan Anda makin tertunda pula. Bingung kan? Sama!

Kita butuh mahasiswa yang sanggup untuk berhasil, siap juga untuk gagal. Keduanya sudah memasang mental. Mana yang duluan, itulah yang diterima dengan lapang dada. Selalu tanamkan motivasi, bahwa berhasil tidak selamanya, gagal juga tidak seterusnya. Nilai-nilai kuliah masih bisa diperbaiki. Selama niat dan mental sudah ada dari awal.

Tips kedua, jangan arahkan meraih nilai D atau E pada mata kuliah wajib. Carilah yang pilihan. Mata kuliah yang kamu tidak terlalu sukai. Baik pelajarannya itu sendiri, terlebih dosennya. Kadang ada dosen yang terlihat menawan bagi teman-temanmu, tetapi sebenarnya menyebalkan. Nah, di situlah highmach – mungkin bahasa Inggrisnya hikmah – bahwa dia memang ada untukmu. Siap untuk menorehkan nilai jelek untukmu. Bersiaplah!

Mengapa untuk mata kuliah pilihan? Sebab, untuk nilai E, nantinya bisa dihapus. Ada aturan dari kampus untuk menghapus mata kuliah yang dirasa tidak diperlukan. Karena nilainya E, tinggal dihapus saja. Nilai D, ya, diusahakan naik jadi C atau minimal B.

Lho, katanya tadi dapat semua nilai, sekarang disuruh minimal C? Ya, sebagai mahasiswa yang baik, semua nilai itu secara de facto saja, sedangkan secara de jure, jangan sampai ada di ijazah. Malu ‘kan kalau ada nilai D atau E nongol di transkrip nilai? Cukup katakan saja, bahwa kamu pernah dapat semua nilai itu. Mereka akan percaya dengan ceritamu, bila selama ini kamu memang sering jujur. Terlebih jika suka jujur kacang ijo juga.

Baca Juga: 5 Ciri Penting Jika Anda Cerdas Atau Pintar

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.