Hero Supermarket Menutup 26 Toko Miliknya [Pengaruh Apa?]

Hero Supermarket Menutup 26 Toko Miliknya [Pengaruh Apa?]

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Mungkin bagi kamu, pernah dengar Hero Supermarket, sebuah pusat perbelanjaan yang isinya segala macam. Pengalaman belanja di toko sebesar itu, rupanya memang ada masa uzurnya juga. Seperti berita ini, Hero Supermarket menggulung 26 toko miliknya secara nasional. Apa penyebabnya?

Sebelum membaca beritanya sampai selesai, mungkin dulu kita bayangkan kalau belanja itu nyaman sekali di supermarket yang ber-AC. Ambil keranjang plastik atau troli, keliling ke berbagai rak yang tinggi banget, mencari barang-barang yang kita butuhkan, atau malah sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Ya ‘kan? Hehe…

Seharusnya, supermarket besar semacam itu mendapatkan untung yang luar biasa besar. Karena yang beli tidak cuma satu. Dan, rata-rata belanja mereka di atas 100 ribu. Kenyamanan berbelanja, keramahan pelayanan, barang yang super lengkap, bersih dan terlihat higienis, meskipun tidak oleh utang ke kasir. Tapi kok ada supermarket yang tutup ya? Penasaran? Berikut beritanya.

Hero Supermarket
Ketika Bisnis yang Besar Pun Harus Tumbang Juga

PT Hero Supermarket, Tbk, menutup toko Giant di seluruh Indonesia. Selain Giant, ada pula bisnis supermarket lainnya bernama Hero, Guardian, Ikea dan lain sebagainya. Wah, padahal Hero adalah berarti pahlawan dan Giant juga dikategorikan raksasa! Giant saja bisa kalah, apalagi Nobita ya? Hehe…

Menurut Tony Mampuk, Corporate Affairs GM PT. Hero Supermarket, Tbk, perusahaan memang mengalami tekanan besar pada tahun 2018. Saingannya tidak cuma sesama perusahaan ritel, lho, tetapi juga bisnis online. Termasuk dalam hal ini adalah perubahan pola belanja masyarakat alias namanya belanja online. Memang sih, masyarakat lebih tertarik untuk belanja lewat internet. Tidak perlu kena panas, hujan, macet, bayar parkir, mengantri, berdesakan dan lain sebagainya. Silakan ditambahkan sendiri.

Baca Juga: Mau Buat Toko Online? Kenali Dulu 4 Hal Berikut Ini!

Lalu, apa sih kerugian terbesar yang dialami Hero? Rupanya dari sektor makanan. Sampai 6 persen penurunannya! Dari yang awalnya Rp 8,3 milyar menjadi Rp 7,3 milyar. Total penjualan juga turun, dari sebelumnya Rp 9,961 milyar pada tahun 2017 menjadi Rp 8,849 milyar, artinya turun 1 persen. Meskipun dikatakan cuma 1 persen, tetapi tetap berpengaruh terhadap perusahaan.

Nah, itu adalah satu satu berita perubahan keadaan bisnis. Bagaimana dengan kamu sendiri? Sudah siap untuk bisnis online? Atau masih punya bisnis konvensional? Segeralah mulai beralih ke online.

Sumber: Hero

Baca Juga: 7 Kiat Sukses Bisnis Online

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

2 Comments

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.