[Momen Untuk Kita] Hari Ibu, Apakah Cuma Hari Ini Atau Setiap Hari?

[Momen Untuk Kita] Hari Ibu, Apakah Cuma Hari Ini Atau Setiap Hari?

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Sebagaimana kita tahu dalam kalender, bahwa tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Bukan termasuk dalam hari libur dan tidak dikatakan sebagai tanggal merah. Hari Ibu adalah penghargaan dari negara ini untuk kaum ibu.

Sebelum melanjutkan tulisan ini, apakah kamu pernah baca buku Anak Singkong, biografi pengusaha nasional Chairul Tanjung? Apa yang menarik dari buku itu? Yah, namanya buku menarik itu kalau diberikan gratis, atau dikasih pinjam ya? Kalau disuruh beli sendiri, menarik tidak? Hehe…

Ternyata, Chairul Tanjung memperoleh semangat bisnisnya yang luar biasa dari perjuangan ibu kandungnya menggadaikan kain halus untuk biaya kuliah anaknya. Mungkin ketika itu, kain halus masih bisa dihargai tinggi, tapi sekarang kulit halus yang dihargai tinggi. Betul apa betul?

Dari pengorbanan ibu itu, Chairul Tanjung menjadi terlecut untuk tidak lagi menggantungkan biaya dari orang tua. Dia bertekad untuk membiayai kuliahnya sendiri, bahkan seterusnya tetap mandiri, meskipun waktu itu memang belum ada Bank Mandiri. Sampai sekarang, Chairul Tanjung termasuk orang terkaya di Indonesia.

Motivasi Karena Ibu, Tanda Anak Berbakti

Berbakti

Momen Hari Ibu, sebagian pegawai negeri diperintahkan untuk mengikuti upacara. Sebagian lagi libur, karena memang Hari Ibu tahun ini jatuh pada hari Sabtu. Tunggu, kok kalimatnya pakai kata “jatuh” ya? Seharusnya apa ya? Bagaimana kalau bertepatan pada hari Sabtu? Nah, lebih menarik ya? Soalnya kalau jatuh itu terkesan menyakitkan, dari atas ke bawah, pengaruh gaya gravitasi. Bagaimana dengan jatuh cinta? Terkesan menyakitkan juga? Ya, tidak selalu. Kadang benar, kadang juga tidak salah. Haha…

Hari Ibu yang menjadi peringatan perjuangan kaum ibu dalam mendukung negara Indonesia untuk merdeka juga seharusnya menjadi motivasi bagi kita. Setiap kita pastilah dilahirkan dari seorang ibu. Bisa jadi, ada ibu yang melahirkan anaknya waktu belum menikah. Ada yang mengatakan anak haram. Bagaimana hukumnya dalam agama Islam? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, silakan KE SINI.

Kita beraktivitas, baik bisnis maupun kerja, juga lebih mantap jika didasarkan pada tujuan untuk membahagiakan ibu. Terlebih bila kita seorang laki-laki, sebab yang pernah saya baca, laki-laki itu selalu memiliki cinta spesial untuk ibunya. Betul, lho! Silakan tanyakan ke diri kamu atau mungkin laki-laki yang kamu kenal, ini memang benar adanya.

Hari Ibu dan Momen di Dalamnya

Kalau para PNS memperingati dengan upacara, suasana syahdu, tenang dan khidmat, maka bagi kita yang bukan PNS, juga boleh mengisi hari itu dengan cara kita sendiri. Tapi ingat, Hari Ibu itu meskipun cuma tanggal 22 Desember, tapi sebenarnya setiap hari. Ya, seperti Hari Kartini, mengenang momennya untuk menghormati ibu, tapi setelah itu, jangan sampai lupa luar biasa. Kita sibuk dengan berbagai macam aktivitas. Lupa berkunjung ke ibu, lupa telepon, lupa chat, lupa memberikan sedekah, sampai lupa bahwa dia masih memiliki seorang ibu. Waduh!

Masih banyak kita temukan, anak-anak yang “menyekolahkan” ibunya di panti jompo. Apakah itu termasuk hal yang positif ataukah negatif? Nah, kamu bisa baca tentang menitipkan orang tua di panti jompo. Tapi, sebenarnya, ketika orang tua, terutama ibu, sudah lanjut usia, maka semakin besar kewajiban anak untuk berbakti kepadanya. Jangan sampai, nanti ketika sudah meninggal, barulah muncul penyesalan! Seperti kisah tentang ulama yang ditinggal mati ibunya.

Jadi, Mau Dibuat Hari Ibu Menjadi Setiap Hari?

Setiap Hari

Bagi seorang perempuan, ketika sudah menikah, maka kewajiban pertamanya untuk taat adalah kepada suaminya, barulah orang tuanya. Sedangkan laki-laki, sebelum dan sesudah menikah, tetap punya kewajiban pertama kepada orang tua, terutama ibunya. Jadi, sebenarnya bukanlah suatu alasan sibuk kerja atau bisnis, hingga lupa untuk membahagiakan ibunya. Dan, sibuk itu sebenarnya apa sih? Apakah memang selama 24 jam, tidak ada waktu sama sekali untuk orang tua? Ataukah memang kurang bisa melakukan manajemen waktu?

Hari Ibu momen spesial bagi bangsa dan negara ini, bahwa kaum perempuan, utamanya kaum ibu, jelas punya dedikasi yang tinggi. Mereka mungkin tidak sampai angkat senjata melawan penjajah. Beda halnya dengan kamu dulu yang susah dibangunkan, lalu ibumu mengangkat senjata sapu lidi pembersih kasur untuk membuat kamu tidak lagi tidur. Haha…!

Kodrat bahwa perempuan tidaklah sekuat laki-laki dalam hal fisik, meskipun ini tidak selalu benar. Kaum ibu bisa bekerja dari sebelum terbit matahari, sampai terbenam mata suami! Seakan-akan tidak ada istirahatnya, tidak ada liburnya, bahkan tidak ada gajinya secara khusus. Tapi, mereka menjalaninya dengan ikhlas dan tulus demi keluarganya tercinta.

Jadi, cocok dan pantas bahwa Hari Ibu dijadikan setiap hari, agar kita semakin mencintai ibu kita. Sebab, kalau cuma tanggal 22 Desember, dirasakan sangatlah kurang. Kaum ibu adalah bagian dari bangsa dan negara ini yang ikut berjuang bersama dan mendukung kaum laki-laki. Apalagi pada jaman now, kaum ibu berubah menjadi emak-emak. Ini yang luar biasa. Kamu mau melawan emak-emak? Pikir dulu baik-baik, karena kamu pasti akan kalah dan ujung-ujungnya kelar hidup lu! 🙂

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.