[Perlu Tahu] 7 Keadaan Dunia Kerja Saat Ini Biar Sukses!

[Perlu Tahu] 7 Keadaan Dunia Kerja Saat Ini Biar Sukses!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Siapa sih orang yang tidak mau sukses? Termasuk dalam dunia kerja saat ini alias jaman now? Memang monyet mungkin juga tahu bahwa untuk sukses itu butuh perjuangan. Terus, bagaimana langkah selanjutnya?

Memeras tulang, banting keringat. Benar kalimat itu? Bisa jadi lho, karena itu mengacu pada dunia kerja saat ini, sekarang ini. Betapa keras orang bekerja, tapi bisa jadi mendapatkan hasil yang tidak terlalu banyak. Meskipun teknologi mendukung dunia kerja itu, tapi masih ada 7 keadaan yang mesti kamu tahu. Entah kamu sudah bekerja atau masih makan anggur sehingga menganggur. Berikut rinciannya:

1. Tampil Profesional

Lawannya profesional adalah amatir dan lawannya amatir adalah profesional. Kok cuma dibolak-balik saja ya? Sebab, orang sering salah mengira tentang profesional ini. Sikap atau tampil profesional sudah menjadi keharusan menghadapi dunia kerja jaman now.

Bagaimana sih agar tampil profesional itu? Kalau mau tampil seperti itu, dengan penampilan yang oke punya (ini kayak bahasa iklan, tapi lupa iklan apa? Ada yang tahu?). Dunia kerja sekarang ini tidak cuma menghendaki seragam kerja yang bagus dan rapi, tapi bagaimana agar menjiwai si pemakai seragam itu? Malu dong kalau misalnya masih pakai baju kerja, waktunya masih kerja, tapi malah pergi jalan-jalan. Ya ‘kan?

Baca Juga: 10 Ciri Kamu Mesti Resign Kerja

Kalau kerja profesional itu berarti memaksimalkan kerja sesuai waktu yang ada. Mumpung masih ada waktu kerja, kerjakan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Jadi, nanti ketika pulang, sudah tidak terlalu memikirkan pekerjaan. Meskipun bisa jadi, ketika di rumah, malah ditelepon, disuruh datang di kantor. Akhirnya kerja lagi. Hem…

2. Tepat Waktu Datangnya

Ini termasuk berat, karena tepat waktu itu menunjukkan sikap disiplin. Selama ini mungkin kita menganggap disiplin malah diselipin. Disempat-sempatkan datang di kantor kalau lagi mood. Kalau tidak, pergi tidak jelas. Pada akhirnya, kantor jadi kosong karena pegawainya tidak berada di tempat.

Dunia kerja saat ini tetap berpatokan pada on time. Tidak cuma waktu datang, tetapi juga jenis pekerjaan. Makin cepat tempo yang diberikan oleh peraturan atau atasan, sehingga pekerjaan mesti selesai tepat pada waktunya atau malah sebelum waktunya.

Bangunlah lebih pagi agar ke kantor juga bisa tepat waktu. Ayam jago saja tidak ke kantor, bangunnya bisa pagi kok… Bener apa bener?

3. Bergaul dengan Teman Kantor

Apapun jurusan yang kamu ambil, mau kedokteran, Matematika, IPA, atau teknik sekalipun, kamu tetaplah makhluk sosial. Manusia selalu tergantung kepada manusia yang lain. Termasuk seorang kekasih yang bergantung kepada bahu kekasihnya untuk sekadar tempat menumpahkan air mata. Padahal dia mungkin cium rambutmu, bisa jatuh pingsan. Lebih baik tempatnya adalah sajadah. Ini sajadah yang digelar di lantai lho, bukan kamu taruh sajadah di bahunya. Hem… Untuk apa coba?

Ketika menjadi makhluk sosial itu, maka kamu mesti menjalin kerja sama dengan sesama teman kantor. Mereka bukan sainganmu, tapi anggap sebagai mitramu untuk bekerja demi kepentingan instansi, lembaga atau perusahaan tempatmu. Mesti berpikir dengan lebih terbuka bahwa kerja sama itu memang indah. Kalau tidak ada kerja sama yang baik dan erat, mana bisa lahir ke dunia ini?

4. Bekerja Keras

Kata teman SMA saya dulu, perempuan, yang benar itu bukan bekerja keras, tapi keras dulu, baru bekerja. Kamu setuju? Coba, kalau kamu setuju, angkat tanganmu. Wah, tidak kelihatan juga ya?! Hehe…

Baca Juga: Kamu Cocok Jadi Atasan Atau Bawahan?

Menghadapi dunia kerja saat ini, bekerja keras menjadi kunci untuk mewujudkan impianmu di masa depan. Jelas impian itu di masa depan, tidak mungkin impian itu di masa lalu. Bila teman kantormu bekerja selama 3 jam dalam suatu pekerjaan, kamu bisa lebih cepat, 2 jam misalnya, dengan hasil yang lebih baik. Susah? Belum tentu jika kamu memang berniat untuk bekerja keras menjadi lebih baik.

5. Mau Belajar dan Selalu Merasa Kurang

Kadang, eh, sering muncul orang yang sudah kerja di kantor tetapi selalu mengeluh kurang uangnya, tidak punya uang. Kamu pernah menemui yang seperti itu? Atau malah kamu sendiri? Waduh….!

Lebih baik merasa kurang dalam ilmu dan pengalaman kerja. Jaga pikiran tetap terbuka, meskipun ditutupi oleh tengkorak kepala. Jika selalu merasa kurang ilmu, maka hasrat kita untuk belajar akan terus terjaga. Pada siapa belajarnya? Mulai dari atasan atau pimpinan yang pernah berada dalam kondisi kita. Teman kantor yang bisa jadi lebih duluan bekerja dibandingkan kita. Disebutnya senior, tidak perlu ditambahi dengan seniorita! Soalnya itu malah jadinya lagu.

Belajar dalam dunia kerja saat ini juga dapat melalui internet. Boleh juga pakai WiFi kantor, karena toh ini demi kepentingan kantor. Fakta dunia kerja sekarang, siapa yang tidak belajar, maka dia akan terus tertinggal. Ketinggalan pesawat saja bisa rugi jutaan, apalagi ketinggalan dalam menjadikan otak tetap terawat.

6. Tidak Ada yang Instan

Coba bikinlah mie instan di kantor, lalu buatkan juga beberapa teman kantor. Apa yang kamu rasakan dan mereka rasakan? Pasti yang kamu dan mereka rasakan adalah rasa mie instan. Benar begitu?

Itulah sebagian dari usaha untuk mendapatkan perhatian dan penerimaan dari sesama teman kantor. Mie instan itu menjadi bukti bahwa memang tidak ada yang instan di seputar dunia kerja. Untuk bikinnya saja butuh proses yang meski singkat, tetap harus dilakukan. Kecuali kamu mau makan mentah, tidak perlu dimasak, itu beda persoalan. Tapi toh tidak instan juga, karena harus buka bungkusnya. Buka bumbunya, masukkan ke mulut, kunyah, telan.

Mencapai posisi di tempat kerja butuh waktu bertahun-tahun. Apalagi ada yang instan, maka pada akhirnya nanti akan tetap tidak bagus. Ingat, dulu audisi-audisi pencarian bakat di TV. Sekarang bagaimana nasib mereka?

7. Ngapain Iri? Mending Anan Saja!

Iri dan dengki itu bisa terjadi di dunia kerja manapun. Ada orang yang diberi kemampuan khusus dan bisa mengerjakan hampir semua pekerjaan, hasilnya bagus pula. Orang yang seperti itu mungkin saja akan diirikan oleh teman-teman kerjanya. Apalagi bila orang itu juga dekat sama bos. Wah, tambah lagi itu!

Sebenarnya, untuk apa iri? Untuk apa hayo? Karena yang iri itu untuk orang-orang dengan kemampuan di bawah orang yang diirikan. Dan, orang yang iri itu, daripada dia iri, masih lebih baik kalau dia belajar. Meningkatkan skill-nya.

Memang sih, bisa jadi ada bos yang suka bila mendelegasikan wewenang ke anak buah yang disukainya. Karena itu tadi, cepat selesai, hasilnya memuaskan. Bagi yang kurang mendapatkan kesempatan, semestinya perlu unjuk gigi. Kalau perlu, bilang saja ke bos, bahwa dia bisa mengerjakan itu dengan lebih baik. Minimal sama, lah. Kan itu lebih baik daripada cuma iri, yang akhirnya jadi sakit di hati.

Bicara seputar dunia kerja memang seakan tidak ada habisnya, kuenya masih akan selalu ada. Hal-hal menarik akan selalu muncul. Oleh karena itu, kita dituntut untuk memahami dunia kerja dengan lebih baik.

Bagi pekerja baru perlu untuk melihat gambaran dunia kerja saat ini secara utuh dan menyeluruh. Karena kejadian buruk bisa menimpa pekerja baru maupun yang lama, dan itu adalah fakta dunia kerja sekarang. Namun, masih jauh lebih baik daripada menganggur, tidak berusaha bekerja, berharap bantuan orang lain. Hem, adakah yang begitu? Banyak!

Baca Juga: 5 Cara Sukses Bisnis Sampingan Karyawan, Begini Rahasianya!

Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat, Share Ya!

Silakan tinggalkan komentar

Email aktif kamu tidak akan ditampilkan. Tapi ini mesti diisi dengan benar.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.